7 Dampak Terlalu Banyak Konsumsi Kopi untuk Kesehatan, Pecinta Kopi Wajib Tahu!
Di era modern ini, kafe semakin menjamur di berbagai kota dan konsumsi kopi pun semakin meningkat. Minuman yang dulu hanya dinikmati di pagi hari kini menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup banyak orang.
Namun, di balik kenikmatan secangkir kopi, ada berbagai bahaya yang mengintai akibat konsumsi berlebihan. Dikutip dari Healthline.com, meskipun kopi memiliki beberapa manfaat kesehatan, mengonsumsinya dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menimbulkan efek negatif yang serius. Semua ini bisa terjadi jika asupan kopi tidak dikendalikan.
Penting untuk mengetahui batas aman konsumsi kafein agar dapat menikmati kopi tanpa membahayakan kesehatan. Ini dia beberapa dampak mengonsumsi kopi terlalu banyak!
1. Kecemasan
Kecemasan/ Foto : Freepik/ wayhomestudio
Kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dengan menghalangi efek adenosin, zat kimia otak yang membuat kamu merasa lelah, dan merangsang pelepasan adrenalin. Namun, dalam dosis tinggi, efek ini bisa menjadi berlebihan dan menyebabkan kecemasan dan kegelisahan.
Mengonsumsi lebih dari 1.000 mg kafein per hari dapat menyebabkan gejala seperti gelisah dan cemas pada kebanyakan orang, dan kafein juga dapat meningkatkan pernapasan cepat dan tingkat stres. Jika kamu sering merasa gelisah, pertimbangkan untuk mengurangi asupan kafein.
2. Insomnia
Insomnia/ Foto : Freepik/ Lookstudio
Kafein bisa membantu kamu tetap terjaga, tetapi terlalu banyak dapat mengganggu kualitas tidur. Konsumsi kafein yang tinggi dapat membuat kamu sulit tertidur dan mengurangi total waktu tidur, terutama pada orang tua.
Bahkan, dosis sedang bisa memperburuk masalah tidur jika dikonsumsi terlalu dekat dengan waktu tidur. Efek kafein bisa bertahan dari satu setengah hingga sembilan jam, tergantung individu. Oleh karena itu, penting untuk membatasi konsumsi kafein di sore hari untuk menghindari masalah tidur.
3. Masalah Pencernaan
Masalah pencernaani/ Foto : Freepik/ Jcomp
Kopi dapat membantu melancarkan buang air besar karena merangsang pelepasan gastrin, hormon yang mempercepat aktivitas di usus besar. Namun, dosis kafein yang besar bisa menyebabkan diare atau tinja yang encer pada beberapa orang. Selain itu, kafein dapat memperburuk penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dengan merelaksasi otot yang mencegah isi perut naik ke tenggorokan.
Jika kamu mengalami masalah pencernaan, cobalah mengurangi konsumsi kopi atau beralih ke teh.
4. Ketergantungan
Ketergantungan Foto : Freepik/ Stockking
Meskipun memiliki manfaat kesehatan, kafein bisa menyebabkan ketergantungan psikologis atau fisik, terutama dalam dosis tinggi. Orang yang terbiasa dengan konsumsi kafein yang tinggi dapat mengalami gejala penarikan seperti sakit kepala dan kelelahan ketika tidak mengonsumsi kafein.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi kafein dalam jumlah yang wajar untuk menghindari ketergantungan.
5. Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi/ Foto : Freepik/ Freepik
Kafein dapat meningkatkan tekanan darah karena efek stimulasinya pada sistem saraf.
Tekanan darah tinggi adalah faktor risiko serangan jantung dan stroke karena dapat merusak arteri dari waktu ke waktu. Efek kafein pada tekanan darah bersifat sementara dan lebih kuat pada orang yang jarang mengonsumsinya.
Penting untuk memperhatikan dosis dan waktu konsumsi kafein, terutama jika kamu memiliki tekanan darah tinggi.
6. Detak Jantung Cepat
Detak jantung cepat/ Foto : Freepik/ Stockking
Konsumsi kafein yang tinggi dapat memicu peningkatan detak jantung atau bahkan menyebabkan aritmia, yaitu irama jantung yang tidak teratur. Kafein bekerja dengan cara merangsang sistem saraf pusat, yang dapat mempercepat detak jantung.
Bagi sebagian orang, efek ini dapat dirasakan secara langsung setelah mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, atau minuman energi. Beberapa orang mungkin merasakan jantung berdebar sementara yang lain mungkin tidak merasakan efek apapun meskipun mengonsumsi kafein dalam jumlah yang sama.Â
7. Kelelahan
Kelelahan/ Foto : Freepik/ Stockking
Kafein dikenal sebagai penambah energi yang efektif, sering digunakan untuk mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan kewaspadaan. Namun, manfaat ini dapat bersifat sementara.
Setelah efek kafein hilang dari sistem tubuh, kamu mungkin mengalami "rebound fatigue" atau kelelahan yang lebih parah dari sebelumnya. Ini terjadi karena kafein mengganggu pola tidur dan membuat tubuh tidak mendapatkan istirahat yang cukup.
Seiring waktu, ketergantungan pada kafein untuk tetap terjaga dapat menyebabkan siklus kelelahan yang sulit diatasi. Untuk menghindari kelelahan yang berlebihan, sebaiknya konsumsi kafein dalam jumlah sewajarnya.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!