Bulan Ramadan merupakan waktu untuk meningkatkan ketakwaan bagi seluruh umat Islam. Meski pada bulan ini fokus kita ada di ranah spiritual, tapi jangan sampai kesehatan fisik jadi terbaikan. Justru di bulan puasa ini kita harus menjaga tubuh agar tetap fit supaya ibadah kita tetap khusyuk.
Nesrine Dally, seorang atlet Muay Thai berhijab dari Inggris, membagikan beberapa tips olahraga selama Ramadan. Sebagai atlet, Nesrine Dally tentu saja menjalani latihan-latihan khusus untuk menjaga performanya. Namun ketika menginjak bulan suci, ia melakukan beberapa penyesuaian agar dapat menjalankan ibadah wajib selayaknya umat Islam, yaitu puasa Ramadan.
“Saya dapat menjaga kebugaran saya sambil menghormati makna spiritual Ramadan,” ucap Nesrine Dally.
Dilansir dari Woman’s Health, berikut adalah cara yang aman untuk melakukan olahraga selama menjalani puasa ala atlet Nesrine Dally. Yuk, disimak!
1. Temukan Waktu yang Tepat dan Perhatikan Durasi Berolahraga
Ilustrasi berolahrga sebelum berbuka puasa/Foto: Pexels/Edmond Dantès |
Atlet berhijab ini mengungkapkan bahwa biasanya ia berlatih di malam hari, tapi saat Ramadan ia lebih memilih waktu berlatih sebelum berbuka puasa. Dengan demikian, ia bisa langsung mengisi kembali energinya setelah latihan. Ia juga menyatakan bahwa durasinya berolahraga selama Ramadan hanya sekitar 30 menit saja, lebih sebentar dibanding hari-hari biasanya.
2. Fokus Latihan Beban Tubuh
“Selama Ramadan, saya lebih suka fokus pada latihan beban tubuh seperti push-up, pull-up, dan squat karena tidak memerlukan energi yang banyak seperti angkat beban berat,” ungkap Dally.
Ia juga lebih memprioritaskan latihan beban tubuh (strength training) daripada kardio karena membantu memperlambat proses kehilangan otot (muscle loss) saat berpuasa.
3. Tidak Berlebihan dalam Melakukan Kardio
Ilustrasi perempuan jogging/Foto: Unsplash/Jeremy Stewart |
Lakukanlah kardio yang tidak membuatmu kehabisan napas dan kelelahan, seperti lari santai atau jalan ringan.
“Saya tidak menyarankan melakukan kardio yang membuat Anda melebihi 60/65 persen usaha maksimum Anda,” kata sang atlet. Hal ini disebabkan kardio berlebihan akan meningkatkan rasa haus padahal saat berpuasa tubuh sudah dalam keadaan dehidrasi.
4. Waspada Gejala Dehidrasi
Saat berpuasa, kita tidak mengonsumsi apapun sejak fajar. Oleh karena itu, tubuh menjadi rentan terkena dehidrasi. Gejala dehidrasi meliputi pusing, kelelahan, urine berwarna gelap, mual, kram otot, dan jantung berdetak cepat. Jika Beauties mengalami gejala-gejala tersebut, berhentilah berolahraga dan segera beristirahat.