Anggur Shine Muscat selama ini dikenal sebagai salah satu varietas unggul sehingga dibanderol dengan harga cukup mahal di pasaran. Namun baru-baru ini, publik di Asia dikejutkan oleh temuan zat berbahaya pada anggur Shine Muscat yang beredar di Thailand.
Berdasarkan laporan dari Thai-Pesticide Alert Network (Thai-PAN), investigasi laboratorium mengungkap adanya residu 14 zat kimia berbahaya dalam konsentrasi di atas ambang batas aman pada beberapa sampel anggur Shine Muscat yang diimpor.
Temuan ini memicu kekhawatiran akan potensi risiko kesehatan bagi konsumen, terutama karena banyak dari bahan kimia tersebut merupakan pestisida sistemik yang sulit dihilangkan hanya dengan mencuci. Hal ini memicu reaksi berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk melakukan penyelidikan yang sama terkait Shine Muscat.
Setelah melalui rangkaian proses, Badan Pangan Nasional akhirnya merilis pernyataan resmi terkait hal ini. Apa hasilnya?
Berawal dari Temuan di Thailand
Anggur Shine Muscat/Foto: Freepik.com |
Melansir detikHealth, investigasi ini berawal dari temuan bahan berbahaya dalam anggur Shine Muscat yang beredar di Thailand. Penyelidikan dilakukan dengan mengumpulkan sampel anggur dari 15 lokasi di Bangkok pada awal Oktober 2024, di mana 24 sampel anggur Shine Muscat, termasuk 9 sampel asal China, diuji laboratorium untuk mendeteksi kandungan residu kimia.
Hasilnya, sebanyak 50 jenis residu teridentifikasi, dengan 22 zat di antaranya tidak diatur oleh hukum Thailand. Zat yang terdeteksi meliputi triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil, yang ditemukan dalam kadar di atas ambang batas keamanan 0,01 mg/kg.
Thai-PAN mengungkap bahwa sebagian besar zat beracun yang ditemukan adalah pestisida sistemik yang terserap langsung ke dalam jaringan anggur, membuatnya lebih awet tetapi sulit dibersihkan dari permukaan.
Prokchon U-sap dari Thai-PAN menyarankan agar importir lebih bertanggung jawab terhadap keamanan produk dengan melakukan uji acak sebelum produk diedarkan dan melarang penjualan anggur yang kadar residunya melebihi batas aman.