Ada Isu Kandungan Zat Berbahaya, Badan Pangan Nasional Pastikan Anggur Shine Muscat di Indonesia Aman

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Kamis, 31 Oct 2024 17:00 WIB
Ada Isu Kandungan Zat Berbahaya, Badan Pangan Nasional Pastikan Anggur Shine Muscat di Indonesia Aman
Anggur Shine Muscat/Foto: Freepik.com

Anggur Shine Muscat selama ini dikenal sebagai salah satu varietas unggul sehingga dibanderol dengan harga cukup mahal di pasaran. Namun baru-baru ini, publik di Asia dikejutkan oleh temuan zat berbahaya pada anggur Shine Muscat yang beredar di Thailand.

Berdasarkan laporan dari Thai-Pesticide Alert Network (Thai-PAN), investigasi laboratorium mengungkap adanya residu 14 zat kimia berbahaya dalam konsentrasi di atas ambang batas aman pada beberapa sampel anggur Shine Muscat yang diimpor.

Temuan ini memicu kekhawatiran akan potensi risiko kesehatan bagi konsumen, terutama karena banyak dari bahan kimia tersebut merupakan pestisida sistemik yang sulit dihilangkan hanya dengan mencuci. Hal ini memicu reaksi berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk melakukan penyelidikan yang sama terkait Shine Muscat.

Setelah melalui rangkaian proses, Badan Pangan Nasional akhirnya merilis pernyataan resmi terkait hal ini. Apa hasilnya?

Berawal dari Temuan di Thailand

Anggur Shine Muscat/Foto: Freepik.com
Anggur Shine Muscat/Foto: Freepik.com

Melansir detikHealth, investigasi ini berawal dari temuan bahan berbahaya dalam anggur Shine Muscat yang beredar di Thailand. Penyelidikan dilakukan dengan mengumpulkan sampel anggur dari 15 lokasi di Bangkok pada awal Oktober 2024, di mana 24 sampel anggur Shine Muscat, termasuk 9 sampel asal China, diuji laboratorium untuk mendeteksi kandungan residu kimia.

Hasilnya, sebanyak 50 jenis residu teridentifikasi, dengan 22 zat di antaranya tidak diatur oleh hukum Thailand. Zat yang terdeteksi meliputi triasulfuron, cyflumetofen, tetraconazole, dan fludioxonil, yang ditemukan dalam kadar di atas ambang batas keamanan 0,01 mg/kg.

Thai-PAN mengungkap bahwa sebagian besar zat beracun yang ditemukan adalah pestisida sistemik yang terserap langsung ke dalam jaringan anggur, membuatnya lebih awet tetapi sulit dibersihkan dari permukaan.

Prokchon U-sap dari Thai-PAN menyarankan agar importir lebih bertanggung jawab terhadap keamanan produk dengan melakukan uji acak sebelum produk diedarkan dan melarang penjualan anggur yang kadar residunya melebihi batas aman.

Pemerintah Pastikan Anggur di Indonesia Aman

Anggur Shine Muscat/Foto: Freepik.com/4045

Menanggapi kekhawatiran ini, sejumlah negara yang mengimpor anggur Shine Muscat mulai melakukan penyelidikan. Hingga pada Rabu (30/10), Badan Pangan Nasional Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi terkait temuan tersebut. Mereka menyatakan bahwa anggur yang beredar di Indonesia aman untuk dikonsumsi.

“Berdasarkan Perpres No 66 Tahun 2021 yang merupakan tindak lanjut UU 18 tahun 2012 tentang Pangan, salah satu kewenangan Badan Pangan Nasional adalah memastikan bahwa pangan segar yang diedarkan aman. Dalam implementasinya dilaksanakan melalui dua cara yaitu penerbitan perizinan dan pengawasan di peredaran,” demikian pernyataan BPN, sebagaimana dilansir dari laman resminya.

Selain itu, Badan Pangan Nasional juga menegaskan bahwa  produk pangan segar yang dimaksud telah mendapatkan izin edar wajib dilengkapi dengan certificate of analysis, yang menunjukkan hasil uji laboratorium dan pernyataan keamanan produk. Adapun uji sampling dilakukan pada tahun 2023 dan 2024 dan menyatakan bahwa produk aman untuk dikonsumsi.

“Terkait dengan pengawasan di peredaran, Badan Pangan Nasional Bersama dengan Dinas urusan pangan selaku OKKPD telah melakukan pengawasan rutin di peredaran yang telah dilaporkan melalui Sistem Informasi PSAT (Pangan Segar Asal Tumbuhan). Dari hasil sampling yang dilakukan di tahun 2023 dan 2024, menunjukkan anggur yang beredar di bawah ambang batas BMR (Batas Maksimum Residu),” lanjut pernyataan tersebut.

Pemerintah Masih Akan Melakukan Investigasi Lanjutan

Ilustrasi Uji Laboratorium/Foto: Freepik.com

Namun meski anggur yang beredar di Indonesia telah dipastikan aman, namun pihak terkait masih akan terus melakukan investigasi lanjutan. Proses ini mencakup pengambilan sampel dan pengujian laboratorium untuk memastikan keamanan produk yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Selain itu, akan ada kebijakan baru yang dilakukan untuk memastikan konsumen tetap aman.

“Dalam rangka meningkatkan keamanan konsumen, Badan Pangan Nasional memberlakukan Peraturan No. 1 Tahun 2023 yang mewajibkan label informasi pada produk pangan segar. Pada produk anggur, label wajib mencantumkan petunjuk "cuci sebelum dikonsumsi" untuk mengurangi risiko residu kimia berbahaya yang mungkin masih tersisa di permukaan buah,” lanjut pernyataan tersebut.

Selain itu, Badan Pangan Nasional mengimbau masyarakat untuk teliti saat membeli produk pangan segar. Selain membaca label dan memastikan kesegaran produk, mereka juga mengajak masyarakat untuk lebih sering mengonsumsi pangan lokal guna mengurangi ketergantungan pada produk impor.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.