Memiliki rasa yang nikmat dan gurih membuat sayur kol banyak disukai, terlebih bila digoreng. Apalagi, belakangan ini, kol goreng menjadi makanan atau camilan favorit. Namun, ternyata dibalik kenikmatan kol goreng justru meningkatkan sejumlah risiko kesehatan.
Kol sebetulnya memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Sayuran berwarna putih ini memiliki senyawa sulforaphane atau zat antikanker yang dapat menekan risiko kanker. Selain itu, sayuran yang kerap dijadikan lalapan atau disantap bersama pecel lele atau ayam ini juga mengandung senyawa apigenin yang dapat membantu mengobati kanker payudara.
Sayangnya, manfaat baik ini tak berlaku bagi kol goreng. Kol goreng justru sangat buruk bagi kesehatan serta dapat menimbulkan berbagai risiko penyakit. Hal ini tak lain karena proses penggorengan bisa merusak nutrisi dan beberapa vitamin yang terdapat dalam kol, seperti vitamin A, B, C, juga K.
Tak hanya menghilangkan vitamin, penggorengan juga membuat kol menjadi tinggi kolesterol. Padahal, kol bebas kolestrol dan lemak jenuh sehingga baik untuk kesehatan jantung. Akan tetapi, ketika digoreng, kol akan menyerap minyak dalam jumlah berlebih.
Akibatnya, kol menjadi mengandung lemak jenuh dan kolesterol jahat (LDL) yang dapat memicu risiko penyakit jantung serta obesitas. Bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih dan sering, bukan tak mungkin berat badan akan meningkat yang ujung-ujungnya dapat membuat obesitas dan risiko jantung.
Risiko buruk semakin meningkat bila minyak goreng yang digunakan adalah minyak jelantah atau yang sudah digunakan berkali-kali. Minyak goreng yang dipakai berulang kali akan mengalami proses oksidasi sehingga kandungan radikal bebas menjadi meningkat.
Begitu pun menggoreng terlalu lama akan merangsang munculnya senyawa amina heterosiklik yang bersifat karsinogenik, kandungan yang dapat memicu kanker.
Karena itu, sebaiknya dari sekarang mulai berpikir ulang untuk mengonsumsi kol goreng. Kamu bisa mengakalinya dengan menumisnya sebentar memakai minyak goreng baru atau mengonsumsi kol tanpa digoreng agar lebih sehat.