Belum Usai dengan Delta, Kini Muncul Varian Delta Plus di Indonesia. Apa Bedanya Ya?
Sejak mewabah di berbagai negara, virus covid-19 telah bermutasi dan varian Delta merupakan virus covid-19 yang dikenal sebagai mutasi paling ganas, karena telah menewaskan ratusan ribu orang di India dalam waktu singkat.
Varian Delta ditemukan pertama kali di India pada Desember 2020 dan kini telah menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
![]() India memberlakukan lockdown karena khawatir dengan virus covid-19 varian delta plus/ Foto: Freepik/ Devmaryna |
Mengutip laman National Geographic, di negara bagian Maharashtra, India, telah memberlakukan lockdown karena meningkatnya kekhawatiran masyarakat dan pemerintah setempat tentang adanya varian baru dengan nama Delta Plus.
Belum usai dengan Delta, varian Delta Plus disebut lebih menular dan bisa menyebabkan lebih banyak orang yang terpapar virus, termasuk pada orang yang belum mendapatkan vaksin dosis penuh (2 dosis). Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak masyarakat untuk divaksinasi dengan dosis penuh dan selalu menggunakan masker.
“Setelah divaksinasi dosis penuh, teruslah patuhi prokes 3M, karena kamu bisa saja berakhir sebagai bagian dari penularan. Kamu mungkin tidak sepenuhnya terlindungi, kadang-kadang vaksin tidak bekerja (secara penuh)” ujar Bruce Aylward, seorang penasihat senior WHO.
Varian Delta Plus telah teridentifikasi di lebih dari 10 negara, mengutip laman Medical News Today, otoritas kesehatan sangat khawatir jika varian tersebut memiliki peningkatan kemampuan untuk menularkan dan kemampuannya yang kemungkinan mirip dengan varian Delta, yang sebelumnya telah menyebar.
![]() Di indonesia sudah ada tiga kasus terpapar varian delta plus/ Foto: Freepik/ DCstudio |
Di Indonesia, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Ejikman Prof Amin Subandrio membenarkan covid-19 varian AY.1 atau disebut Delta plus sudah ada di Indonesia. Sebelumnya, dilaporkan Public Health England, memiliki mutasi K417N yang berada di protein spike, dapat membantu virus menginfeksi tubuh manusia.
“Varian Delta Plus sebenarnya belum resmi. Kalau yang dimaksud AY.1 sudah ada tiga (kasus),” kata Prof Amin yang dikutip dari laman detikHealth.
Perbedaan Covid-19 Varian Delta dan Delta Plus:
Belum usai dengan delta, kini muncul varian delta plus/ Foto: Freepik/ Rawpixel.com
Perbedaan Delta dan Delta Plus
Varian Delta (B.1.617.2) disebut dengan varian perhatian dan Delta Plus (B.1.617.2.1 atau AY.1) adalah varian dari Delta, maka ia juga diperlakukan layaknya varian Delta yang menjadi perhatian dan masih diselidiki. Keduanya dibedakan oleh mutasi K417N pada protein spike yang dimiliki varian Delta Plus.
Gejala
![]() sakit kepala merupakan salah satu gejala varian delta/ Foto: Freepik/ Jcomp |
Gejala covid-19 varian Delta biasanya demam, batuk, kehilangan penciuman dan rasa, sakit tenggorokan, nyeri otot, diare, dan mual. Sedangkan pada varian Delta Plus akan terjadi gejala lain seperti sakit kepala, ruam di kulit, perubahan pada jari tangan dan kaki, nyeri dada, sesak napas, sakit perut, mual, dan kehilangan nafsu makan.
Efektivitas Vaksin
![]() Belum cukup data mengenai efektivitas vaksin terhadap varian delta plus/ Foto: Freepik/ Master 1305 |
Meski WHO mendesak untuk divaksin, tetapi hingga saat ini belum ada cukup data mengenai efektivitas vaksin covid-19 terhadap varian Delta Plus dan sejauh ini, belum ada tanda-tanda yang jelas dari varian tersebut dapat menginfeksi orang yang telah menerima vaksinasi. Lalu, dari beberapa negara yang telah ditemukan kasus varian Delta Plus, tetapi tidak ada lonjakan kasus yang signifikan.
Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut dan data dari orang dengan infeksi varian Delta Plus untuk mengkaji karakteristik varian ini serta kemampuannya yang menyebabkan penularan atau keparahan covid-19 varian Delta Plus.
Untuk berjaga-jaga, kita harus menaati protokol kesehatan ya Beauties, dengan menerapkan 5M yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas agar kita tetap sehat dan tidak terpapar virus covid-19.



