Beauties, tahukah kamu bahwa membuang-buang makanan bisa memperparah efek pemanasan global? Melansir dari laman Climate for Change, makanan yang kamu buang dan biasanya berakhir di TPA menghasilkan metana alias gas rumah kaca yang 21 kali lebih kuat daripada karbon dioksida, lho.
Karena dampaknya yang cukup mengerikan untuk lingkungan dan sumberdaya alam, ada baiknya kamu mulai membiasakan untuk tidak membuang-buang makanan. Bagaimana strateginya? Berikut ini penjelasannya.
Buat Daftar Belanja dan Hindari Membeli Terlalu Banyak
Daftar belanja/ Foto: freepik.com/tonodiaz |
Membuang-buang makanan biasanya terjadi ketika kamu memiliki stok atau sisa makanan yang terlalu banyak sehingga kamu kesulitan untuk memakannya atau keburu kedaluwarsa sebelum sempat memasaknya. Mau tak mau, kamu akan membuangnya ke tempat sampah.
Maka dari itu, sebisa mungkin kamu membuat daftar bahan makanan yang perlu dibeli ketika berbelanja sehingga menghindarkanmu dari membeli terlalu banyak. Atau kamu bisa mondar mandir membeli barang di toko kelontong sesuai kebutuhan daripada membeli banyak barang dalam satu waktu, namun berakhir banyak membuang stok makanan.
Ketika memesan makanan secara online pun, sebaiknya kamu menghitung jumlahnya dengan tepat alias tidak perlu dibeli secara berlebihan, Beauties.
Mengatur Stok Makanan dengan Teknik FIFO
Terkadang kamu lupa telah menyimpan bahan makanan dan ketahuan setelah bahan makanan tersebut kedaluwarsa. Untuk itu kamu perlu mengikuti saran dari Medical News Today, yakni menggunakan teknik FIFO alias First In, First Out. FIFO berarti menempatkan makanan yang baru dibeli di belakang lemari atau lemari es sehingga mendorong orang untuk menggunakan makanan di barisan depan terlebih dahulu, yang akan menjamin kesegaran dan mengurangi limbah.
Misalnya, jika kamu menyimpan banyak makanan kaleng di rumah, pastikan yang paling dekat dengan tanggal kedaluwarsanya ada di depan lemari dan gunakan yang pertama.