Belum usai bergumul dengan Covid-19 varian Delta, kini kembali datang varian baru yaitu Varian Mu yang berasal dari Kolombia dengan nama ilmiah B.1.621. Varian terbaru ini disebut-sebut lebih ganas karena dapat menurunkan efikasi antibodi atau imunitas tubuh. Tak hanya itu, efikasi vaksin pun akan turun jika kamu terserang varian Mu ini.
Meskipun pemerintah telah mengumumkan jika varian ini belum masuk ke Indonesia, tapi tetap saja, mawas diri sangat perlu dilakukan. Tjandra Yoga seorang Pakar Kesehatan dan Mantan Direktur WHO Asia Tenggara membeberkan jika Varian Mu masih masuk dalam daftar Variant of Interest (VOI) per 30 Agustus 2021 kemarin. Artinya, data ilmiah terkait varian baru tersebut harus dikaji lebih dalam lagi.
"Mungkin saja akan 'naik kelas' atau belum tentu menjadi Variant of Concern yang tentu perlu perhatian mendalam lagi,' ujar Tjandra Yoga, seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (8/9).
Menurut Tjandra, walau varian Mu masih dalam VOI, hal ini tetap harus untuk diwaspadai. Indonesia pun perlu untuk meningkatkan pemeriksaan whole genome sequencing-nya. Sebab telah jauh tertinggal dengan beberapa Negara lain.
"Di Indonesia sekarang, genome sequencing baru sekitar 5.000 sampai 6.000. Negara lain ada yang sudah puluhan dan ratusan ribu pemeriksaan," ungkapnya.
Ia pun menghimbau kepada pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial yang memadai dan memperkuat lagi PPKM yang berlaku di Indonesia.
Sementara untuk kunjungan dari luar negeri, Tjandra menghimbau pemerintah untuk mengatasi dan memantaunya dengan ketat. Jangan sampai sampai ada satu hal pun yang lengah.
"Tentang kunjungan dari luar negeri, harus diawasi dengan ketat, mulai dari karantina ketika datang dan juga monitor kalau ada perkembangan keluhan dan penyakit pada mereka yang baru sampai di tanah air," katanya.
Sama halnya dengan yang diungkapkan Tjandra Yoga. Epidemiolog Griffth University, Dicky Budiman menjelaskan jika varian Mu ini dapat menyiasati atau menurunkan efikasi antibodi atau imunitas tubuh, hal ini dijelaskan dari bukti yang ada.
Artinya, penyintas Covid-19 dari varian Delta, Alpha, dan sebagainya bisa terinfeksi lagi dengan varian terbaru ini. Apalagi varian ini bisa menurunkan efikasi vaksin.
Dicky menyampaikan jika vaksin booster sangat diperlukan untuk masyarakat Indonesia, bukan hanya untuk tenaga kesehatan saja. Perlu diketahui, ternyata varian Mu ini awalnya ditemukan di Kolombia pada awal tahun. Saat ini telah dilaporkan di beberapa bagian Amerika Selatan dan Eropa.
Untuk informasi selengkapnya terkait varian Mu terbaru ini, baca selengkapnya di sini.