Cuaca Ekstrem Berpengaruh Terhadap Ibu Hamil, Ini Penjelasannya

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Sabtu, 18 Oct 2025 12:00 WIB
Cuaca Ekstrem Berpengaruh Terhadap Ibu Hamil, Ini Penjelasannya
Dampak Cuaca Ekstrem terhadap Ibu Hamil/Foto: freepik/prostooleh

Cuaca ekstrem bukan hanya sekadar panas terik atau hujan deras. Bagi sebagian orang, kondisi ini terasa merepotkan. Namun, bagi ibu hamil, dampaknya bisa jauh lebih berbahaya.

Beauties, tahukah kamu kalau tubuh saat mengandung lebih sulit beradaptasi? Suhu ekstrem dapat menimbulkan risiko serius, baik bagi ibu maupun janinnya. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan peningkatan kelahiran prematur akibat suhu panas berlebih. Yuk, kita bahas lebih mendalam melansir dari Time.

Cuaca Ekstrem Berbahaya bagi Ibu Hamil dan Janinnya

Cuaca Ekstrem Berbahaya bagi Ibu Hamil dan Janinnya/Foto: Freepik

Dampak cuaca ekstrem terhadap ibu hamil semakin sering terjadi akibat perubahan iklim global. Climate Central (2024) mencatat jumlah hari dengan risiko panas ekstrem kehamilan meningkat dua kali lipat di 222 negara sejak 2020–2024. Lonjakan terbesar terjadi di wilayah berkembang seperti Karibia, Amerika Tengah, dan Afrika Sub-Sahara.

Menurut Shruthi Mahalingaiah dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, ibu hamil lebih sulit mengatur suhu tubuh. Hal ini karena tubuh sedang mengalami perubahan besar untuk menopang janin. Akibatnya, janin pun kesulitan menjaga suhu dalam batas sehat.

Kondisi ini bisa meningkatkan risiko preeklamsia dan diabetes gestasional, sebut Anna Bonell dari London School of Hygiene & Tropical Medicine.

Berdampak pada Perkembangan Janin

Berdampak pada Perkembangan Janin/Foto: Freepik

Janin ternyata sangat sensitif terhadap suhu panas. Menurut Mahalingaiah, janin belum memiliki kemampuan mengatur suhu tubuh. Organ-organ yang sedang berkembang sangat peka terhadap perubahan suhu.

Penelitian dari JAMA Network Open (2024) menunjukkan kelahiran prematur meningkat saat suhu lokal terlalu panas lebih dari empat hari. Dampaknya tidak kecil. Bayi prematur lebih rentan meninggal, sering masuk rumah sakit, dan mengalami masalah kesehatan jangka panjang. 

Risiko cacat lahir, seperti spina bifida, juga lebih tinggi. Bonell menambahkan bahwa paparan panas ekstrem meningkatkan kemungkinan bayi lahir kecil, lahir mati, dan abnormalitas bawaan.

Mempengaruhi Alat Kontrasepsi dan Tes Kehamilan

Alat Kontrasepsi dan Tes Kehamilan/Foto: Freepik

Kamu mungkin tidak menyangka, tapi cuaca ekstrem juga berpengaruh pada alat kontrasepsi. Panas tinggi bisa merusak efektivitas kontrasepsi maupun tes kehamilan. Produk medis ini mudah rusak jika terkena suhu ekstrem.

Menurut MSI Reproductive Choices, sejak 2011 sekitar 11,5 juta perempuan di 26 negara mengalami gangguan akses kontrasepsi akibat dampak iklim, termasuk perpindahan paksa. Jadi, dampak perubahan iklim bukan hanya soal kesehatan langsung. Namun, juga berkaitan dengan akses kesehatan reproduksi yang aman.

Komplikasi Kehamilan Akibat Polusi Udara

Polusi Udara/Foto: Freepik

Selain panas, polusi udara juga bagian dari cuaca ekstrem yang mengancam ibu hamil. WHO menyebut polusi meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, bayi lahir prematur, dan berat badan rendah. Bahkan bisa mempengaruhi otak dan paru janin.

Studi dalam Environment International (2020) menegaskan badai hebat seperti siklon bisa memicu kelahiran dini. Penyebabnya beragam, mulai dari stres, pencemaran lingkungan, hingga layanan kesehatan yang terganggu. 

Beauties, sekarang kamu tahu bahwa cuaca ekstrem bukan sekadar fenomena alam biasa. Dampaknya nyata bagi ibu hamil, mulai dari risiko komplikasi serius hingga kelahiran prematur. 

Menjaga kesehatan saat hamil di tengah cuaca ekstrem memang menantang. Pastikan kamu cukup minum, istirahat, dan konsultasi rutin dengan dokter. Ingat, kesehatanmu adalah kunci bagi keselamatan buah hati yang sedang tumbuh di dalam dirimu!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE