Di Balik Renyahnya, Ini 6 Risiko Kesehatan Terlalu Sering Makan Kerupuk

Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Rabu, 10 Dec 2025 07:30 WIB
4. Penyakit Jantung
Ilustrasi sakit jantung/Freepik: jcomp

Beauties, siapa sih yang nggak suka makan kerupuk? Makanan yang renyah, gurih, dan selalu jadi teman setia setiap kali makan atau saat lagi butuh camilan cepat yang bikin nafsu makan naik.

Saking enaknya, kita sering nggak sadar kalau tangan terus saja mengambil satu lembar lagi, lalu satu lagi, sampai akhirnya sepiring penuh habis tanpa terasa. Tapi, pernah nggak kamu mikir, sebenarnya apa yang terjadi di dalam tubuh kalau kebiasaan makan kerupuk ini dilakukan hampir setiap hari?

Sering dianggap “ringan” dan “nggak ada apa-apanya”, ternyata bisa menyimpan sejumlah dampak yang cukup serius bagi tubuhmu, Beauties. Ini dia sederet risiko kesehatan terlalu banyak makan kerupuk. Simak!

1. Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi

Ilustrasi tekanan darah tinggi/Freepik: freepik

Kerupuk, terutama jenis olahan industri, sangat mungkin mengandung natrium (garam) dalam jumlah tinggi. Karena itu, jika kamu sering mengemil kerupuk, asupan natriummu bisa melonjak tanpa disadari.

Dilansir dari American College of Cardiology, penelitian dari berbagai negara menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultra-processed (UPF) berkaitan dengan hipertensi (tekanan darah tinggi) karena kandungan garam dan bahan tambahan non-nutrisi pada makanan tersebut. 

Garam yang tinggi menahan cairan dalam tubuh dan memberi tekanan ekstra pada dinding pembuluh darah, yang lama-kelamaan bisa merusak pembuluh dan jantung. Jadi, meski krupuk terasa “hanya camilan ringan”, kebiasaan mengonsumsinya dalam jumlah besar dan sering bisa sangat berdampak pada tekanan darahmu, Beauties.

2. Obesitas dan Diabetes

Ilustrasi obesitas/Freepik: studioredcup

Bahaya lain dari terlalu sering makan kerupuk adalah potensi kenaikan berat badan (obesitas). Karena kerupuk umumnya tinggi kalori, lemak kurang sehat, dan rendah serat, gampang membuat kamu makan banyak kalori tanpa merasa kenyang lama. Hal ini mendorong akumulasi lemak tubuh, apalagi kalau pola makan secara keseluruhan kurang seimbang.

Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa konsumsi ultra-processed food berkaitan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2: konsumsi sedang meningkatkan risiko sebesar sekitar 12%, sementara konsumsi tinggi bisa menaikkan risiko hingga 31% dibanding yang paling rendah.

Artinya, kebiasaan ngemil kerupuk tidak hanya membuat perut senang sesaat, tapi bisa jadi batu loncatan menuju masalah metabolik serius seperti obesitas dan diabetes jika tidak dikontrol.

3.Gagal Ginjal

Ilustrasi gagal ginjal/Freepik: Lifestylememory

Kerupuk yang termasuk makanan sangat olahan bisa memberi beban jangka panjang pada ginjal. Dilansir dari National Kidney Foundation, ribuan orang tanpa penyakit ginjal awal menemukan bahwa konsumsi ultra-processed food yang tinggi berhubungan dengan risiko lebih besar terkena penyakit ginjal kronis (CKD).

Jadi, kalau kamu terlalu sering makan kerupuk atau snack olahan lainnya, bisa jadi ginjalmu harus “bekerja ekstra” untuk menyaring zat-zat tambahan dan natrium, yang lama-kelamaan bisa melemahkan fungsi ginjal.

4. Penyakit Jantung

Ilustrasi sakit jantung/Freepik: jcomp

Konsumsi kerupuk juga punya kaitan kuat dengan masalah jantung. Menurut laporan dari American College of Cardiology, semakin banyak seseorang mengonsumsi UPF, semakin tinggi risiko tekanan darah tinggi, kejadian kardiovaskular, dan kematian terkait jantung.

Mekanismenya juga bisa dijelaskan dengan mudah: krupuk mengandung garam tinggi, lemak jenuh atau tidak sehat, gula, dan aditif, yang semuanya bisa mengganggu profil lemak darah (misalnya menaikkan kolesterol jahat), menimbulkan peradangan sistemik, dan memicu stres oksidatif.

Ketika ini terjadi terus-menerus, dinding pembuluh darah bisa menebal, menyempit, atau mengalami kerusakan, yang akhirnya dapat menimbulkan penyakit jantung serius. Jadi, kebiasaan ngemil kerupuk seakan-akan “cuma camilan”, tapi dalam jangka panjang bisa menjadi faktor risiko penyakit jantung yang berbahaya bagi kesehatanmu.

5. Kanker

Ilustrasi kanker/Freepik: freepik

PubMed menyebutkan bahwa setiap kenaikan 10% porsi makanan ultra-processed dalam diet berkaitan dengan peningkatan risiko kanker secara umum.  Lebih rinci, ada temuan bahwa UPF memiliki hubungan dengan jenis kanker tertentu seperti kanker kolorektal dan pankreas. Hal ini bisa disebabkan karena bahan tambahan dalam makanan olahan, kontaminan proses pemanasan, dan senyawa baru yang terbentuk selama pemrosesan makanan.

Jadi, meski kerupuk terasa ringan dan “tak berbahaya”, mengonsumsinya berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker. Sesuatu yang patut diperhitungkan, Beauties.

6. Masalah Lambung

Ilustrasi asam lambung/Freepik: diana.gyrtsku

Meskipun kerupuk terasa ringan, terlalu banyak makan camilan ultra-processed bisa membuat sistem pencernaan semakin terbebani. Karena kerupuk rendah serat, pencernaanmu harus bekerja keras untuk mencerna karbohidrat olahan dan aditif, sedangkan “bahan bakar sehat” yang membantu bakteria usus (serat) sangat minim.

Konsumsi tinggi makanan olahan juga dapat mengganggu mikrobioma usus, yaitu komunitas bakteri baik di dalam usus, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Dengan gangguan mikrobioma dan minimnya serat, risiko masalah lambung seperti kembung, iritasi usus, bahkan inflamasi kronis di saluran pencernaan bisa meningkat jika kerupuk menjadi camilan utama sehari-hari.

7. Kerusakan Otak

Ilustrasi kerusakan otak/Freepik: DC Studio

Kebiasaan makan kerupuk juga bisa berdampak pada kesehatan otak, loh. Dilansir dari ScienceDaily, para peneliti menemukan bahwa peningkatan asupan makanan ultra-processed dikaitkan dengan risiko lebih tinggi mengalami penurunan kognitif (kemampuan berpikir dan memori) serta stroke.

Mekanisme yang mungkin terjadi: UPF tinggi garam, gula, dan lemak jahat bisa memicu peradangan sistemik dan stres oksidatif, yang tidak hanya merusak sistem kardiovaskular, tapi juga pembuluh darah otak. Selain itu, aditif kimia dalam makanan olahan bisa memengaruhi fungsi neuron dan mempercepat penuaan otak.

Dengan demikian, kebiasaan ngemil kerupuk – yang sering dianggap “cuma ngemil kecil”  bisa menimbulkan risiko jangka panjang pada fungsi otak dan kesehatan neurologis kamu.

Jika kamu sering makan kerupuk, semoga penjabaran bahaya ini bisa membuka mata: krupuk mungkin terasa ringan dan nikmat, tapi dampak jangka panjangnya bisa cukup serius. Yuk, mulai bijak mengatur frekuensi dan porsi camilanmu, dan pertimbangkan camilan yang lebih sehat sebagai pengganti.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.