Topik kesehatan intim dan seksual masih dianggap tabu untuk dibicarakan di kalangan masyarakat. Padahal berbagai kondisi kesehatan intim banyak terjadi. Sayangnya, sebagian besar kasus tidak pernah diperiksakan ke tenaga medis yang kompeten karena merasa malu dan stigma yang banyak beredar.
dr. Dimas Tri Prasetyo, SpU, MRes, Dokter Spesialis Bedah Urologi dan Praktisi Kesehatan Seksual sekaligus pendiri Elysium Clinic menyebut hal ini sebagai fenomena silent epidemic kesehatan intim di Indonesia. Di sisi lain, kebutuhan akan klinik kesehatan intim premium masih terbatas dan belum menawarkan layanan terintegrasi dengan standar privasi tinggi.
Berangkat dari fenomena ini, dr. Dimas lalu berinisiatif mendirikan Elysium Clinic, yaitu pusat layanan kesehatan intim terintegrasi pertama di Indonesia untuk pria dan perempuan. Elysium Clinic menghadirkan pendekatan medis berbasis bukti (evidence-based) dengan standar privasi tinggi.
"Kebanyakan orang malu mencari solusi ketika mengalami masalah kesehatan intim. Saya melihat ini sebagai silent epidemic, dan ini menginspirasi saya untuk menciptakan sebuah safe space atau ruang aman yang bisa memberikan pelayan untuk kesehatan intim dan seksual untuk pria dan perempuan dengan pendekatan evidence-based dan standar privasi tinggi," ungkap dr. Dimas dalam acara peluncuran Elysium Clinic di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/12).
Elysium menawarkan layanan one-stop service yang menempatkan kenyamanan, kerahasiaan, dan profesionalisme sebagai prioritas utama. Seluruh layanan di Elysium ditangani oleh dokter spesialis bersertifikasi di bidang urologi, sexual health, dan regenerative medicine.
"Kesehatan intim adalah bagian penting dari kualitas hidup dan kesejahteraan manusia. Namun sayangnya, akibat tabu dan stigma yang masih kuat di Indonesia, banyak orang memilih diam dan justru mencari solusi yang tidak tepat seperti suplemen yang tidak memiliki bukti ilmiah kuat, TikTok hacks tanpa dasar medis, terapi alternatif, hingga 'obat kuat' yang masih belum teruji efektivitas dan keamanannya," ujar dr. Dimas.