Beauties, tanggal 21 Maret diperingati sebagai Hari Down Syndrome Sedunia. Hari ini diperingati dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang Down Syndrome. Tema kampanye Hari Down Syndrome Sedunia 2022 adalah "Apa Makna Inklusi?"
Kamu mungkin sudah memahami apa itu Down Syndrome dan bahkan pernah berinteraksi langsung dengan mereka. Namun bagi kamu yang belum memahami apa itu Down Syndrome, yuk cari tahu di sini!
Down Syndrome dan Penyebabnya
Orang dengan Down Syndrome/foto: pexels.com/cliff-booth |
Down Syndrome adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami kelainan pada kromosom 21 yang menyebabkan keterlambatan pada perkembangan fisik dan intelektual. Penyebabnya bisa beraneka ragam.
Salah satu hal yang menjadi faktor resiko seorang anak lahir dengan kondisi Down Syndrome yaitu karena faktor usia orangtua yang melampaui usia ideal dalam memiliki anak. Melansir dari Mayo Clinic, hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang ibu yang berusia 35 tahun atau lebih dan usia ayah yang berada di atas 40 tahun akan meningkatkan faktor resiko kelahiran down syndrome.
Selain dari faktor usia dan kondisi kelainan kromosom, faktor genetik juga mempengaruhi seorang anak bisa terlahir dengan kondisi Down Syndrome. Adanya riwayat keluarga yang memiliki Down Syndrome, memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap kelahiran lain dengan Down Syndrome. Meskipun tergolong ke dalam faktor risiko, namun tidak menutup kemungkinan anak tetap bisa terlahir dengan kondisi tanpa Down Syndrome ya, Beauties.
Karakteristik Down Syndrome
Down Syndrome/foto: pexels.com/cliff-booth |
Karakteristik yang paling nampak dari orang dengan Down Syndrome adalah adanya wajah yang mirip antara satu dengan yang lain. Untuk itu, tidak sulit untuk mengenali orang yang memiliki Down Syndrome. Ciri yang paling nampak yaitu wajah yang datar dan lebar, hidung kecil, mata yang menyipit dan cenderung mengarah ke atas, hingga leher yang pendek. Orang dengan Down Syndrome juga memiliki tubuh yang sangat lentur. Itulah mengapa tidak jarang orang dengan Down Syndrome memiliki bakat dalam menari, modelling, maupun senam lantai.
Selain secara penampilan, ada juga karakteristik kondisi fisik yang menyertai orang dengan Down Syndrome. Di antaranya yaitu, tubuh yang gempal dengan jari-jari tangan yang pendek. Selain secara fisik, kondisi yang biasanya menyertai orang dengan Down Syndrome yaitu adanya permasalahan jantung, masalah pada penglihatan dan pendengaran, gangguan pada pencernaan, kesulitan untuk makan dan menelan, hingga kondisi intelektual yang tergolong di bawah rata-rata.
Namira Zania Siregar/foto: instagram.com/namirazaniaa |
Meskipun demikian, orang dengan down syndrome yang mendapat tata laksana terapi dengan tepat akan dapat berkembang hingga mendekati usia kronologisnya. Deteksi dini dengan mendatangi dokter anak spesialis tumbuh kembang seawal mungkin serta mendapat penanganan dengan tepat akan dapat memberikan efek jangka panjang yang lebih baik. Orang dengan Down Syndrome tetap bisa melakukan aktivitas bantu diri seperti orang lain, bahkan bersekolah dan berkarya.
Beberapa profesi juga memberikan kesempatan kepada orang dengan Down Syndrome. Bahkan, beberapa juga menjuarai berbagai jenis perlombaan. Seperti yang kita tahu, ada model dari Indonesia yaitu Namira Zania, yang menjadi model brand skincare Elsheskin. Selain Namira, ada juga model dengan down syndrome yang berasal dari luar negeri yang berprestasi. Selain model, ada juga atlet renang yang memperoleh juara dunia asal Indonesia, Stephani Handojo.
Kondisi orang dengan Down Syndrome tetap bisa hidup mandiri, berkarya bahkan berprestasi. Selamat hari Down Syndrome Sedunia!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!