Husband Stitch, Jahitan Tambahan Usai Melahirkan untuk 'Menyenangkan' Suami Tapi Menyakitkan bagi Perempuan

Fina Prichilia | Beautynesia
Jumat, 21 Jan 2022 19:45 WIB
Husband Stitch, Jahitan Tambahan Usai Melahirkan untuk 'Menyenangkan' Suami Tapi Menyakitkan bagi Perempuan
Ilustrasi persalinan pervaginam. /freepik.com

Perempuan yang melahirkan secara pervaginam, biasanya akan mendapat tindakan jahitan di area perineum usai bersalin. Ini dikarenakan terjadi robekan pada jalan lahir bayi, yang kerap terjadi karena bayi butuh lebih banyak ruang untuk keluar. Tujuan dari jahitan tersebut, utamanya untuk menyatukan kembali kulit dan bukan untuk mengencangkan vagina.

Atau, bisa juga adanya prosedur episiotomi, yakni prosedur saat dokter menyayat area perineum untuk memungkinkan bayi bisa melewatinya dengan mudah. Hal ini perlu mendapat persetujuan perempuan lebih dulu, menurut WHO.

Ilustrasi wanita yang baru melahirkanIlustrasi wanita yang baru melahirkan/ Foto: Freepik.com

Bagaimana dengan Husband Stitch?

Bila diartikan secara harfiah, husband stitch berarti 'jahitan suami'. Mengutip dari laman Healthline, husband stitch atau daddy stitch adalah jahitan tambahan usai proses melahirkan, yang tujuannya untuk mengencangkan vagina demi 'menyenangkan suami'.

Timbulkan Trauma pada Perempuan

Masih dikutip dari laman Healtline, tidak ada studi ilmiah yang menunjukkan sudah berapa banyak perempuan yang mengalaminya, serta tidak ada metode yang jelas untuk mengevaluasi seberapa lazim tindakan ini.

Namun banyak perempuan yang membagikan kisahnya tersebut dan memberi peringatan terhadap sesama perempuan akan tindakan ini.

seasonal affective disorderIlustrasi perasaan sedih mendalam. /Foto: Freepik/Kitz Corner/

Angela Sanford, seorang ibu dari South Carolina, AS, mendapat husband stitch pada tahun 2008 usai melahirkan anak pertamanya. Dirinya tak menyadari sampai lima tahun berselang, di mana selama tahun-tahun tersebut pengalaman berhubungan seks menjadi begitu mengerikan.

Kemudian ketika dirinya melakukan pemeriksaan Pap smear, seorang bidan yang memeriksa menjelaskan padanya bahwa ia diberikan husband stitch 'terlalu rapat' oleh dokter yang menanganinya itu.

"Fakta bahwa bahkan ada praktik yang disebut 'jahitan suami' adalah contoh sempurna dari persimpangan objektifikasi tubuh perempuan dalam perawatan kesehatan. Sebesar apapun usaha kami mencoba untuk menghapus seksualisasi perempuan dari perawatan kebidanan yang tepat, tentu saja patriarki akan menemukan jalannya di sana," kata Stephanie Tillman, seorang bidan, kepada Healthline.

Husband Stitch Sudah Dilarang Sejak Lama

Praktik ini sudah ada sejak pertengahan tahun 1950-an, demikian dilansir dari Medical News Today. Dan saat ini diketahui bahwa hal ini sudah dilarang dan banyak perempuan yang mendapat jahitan tambahan ini tanpa sepengetahuan mereka, --mengingat untuk mendapat tindakan episiotomi butuh persetujuan lebih dulu.

Dampak dari husband stitch selain membuat hubungan intim lebih menyakitkan dan bikin trauma emosional bagi perempuan, nyatanya juga bisa membuat suami merasa tidak nyaman, Beauties.

Risiko mengalami perdarahan dan infeksi di area sayatan juga sangat mungkin. Karenanya bila kamu merasa perlu membicarakan hal ini pada dokter kandungan yang akan membantu saat melahirkan nanti, tidak perlu ragu ya, Beauties.

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.