
Ini Bahaya Keseringan Konsumsi Minuman Manis bagi Jantung

Dampak sering konsumsi minuman manis

Menurut riset terbaru yang diterbitkan Journal of the American Heart Association, terlalu sering mengonsumsi minuman manis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Itu karena konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan rendahnya kadar HDL (high-density lipoprotein).
Buat yang belum tahu, HDL adalah kolesterol baik yang membantu dalam menghilangkan kadar lemak tidak sehat, seperti LDL (low-density lipoprotein) atau trigliserida. LDL atau trigliserida inilah yang biasanya sering menyebabkan masalah kesehatan seperti serangan jantung dan stroke.
Hasil studi

Dalam studi itu, para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan dari 5.900 orang lebih. Penelitian itu merupakan bagian dari Framingham Heart Study (FHS), sebuah studi jangka panjang yang telah dimulai sejak tahun 1948 dan berfokus pada penemuan faktor umum yang berkontribusi terhadap penyakit jantung.
Sebagai bagian dari FHS, peserta menjalani pemeriksaan fisik, tes laboratorium, serta memberikan info tentang diet, gaya hidup, dan riwayat medis mereka. Para peneliti juga mengamati dua subkelompok FHS, yaitu Framingham Offspring Study (FOS) dan Generation Three.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida, seperti obesitas, kualitas makanan keseluruhan, aktivitas fisik, asupan alkohol, dan penggunaan obat penurun kolesterol, juga jadi perhatian dalam penelitian itu.
Mereka menggunakan kuesioner untuk menentukan minuman apa yang dikonsumsi peserta dan seberapa sering. Mereka memisahkan minuman menjadi dua kategori yaitu minuman manis berkarbonasi penuh dan minuman buah serta minuman manis berkalori rendah, seperti minuman diet berkarbonasi dengan pengganti gula (diet soda).
Para peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang minum setidaknya satu jenis minuman manis per hari berpotensi menyebabkan 98 persen produksi kolesterol HDL-nya rendah dan sebanyak 53 persen memiliki kadar trigliserida lebih tinggi daripada kelompok yang jarang minum minuman manis. Hasilnya serupa setelah masa tindak lanjut yang berlangsung sekitar 12 tahun.
Hubungan minuman manis dan kadar kolesterol
Nicola McKeown, salah satu anggota peneliti yang juga ahli epidemiologi gizi di Jean Mayer USDA Human Nutrition Research Center on Aging di Universitas Tufts, mengatakan adanya korelasi antara minuman manis dan kadar kolesterol yang mungkin disebabkan oleh komponen fruktosa. Konsumsi minuman manis meningkatkan kadar fruktosa yang tersedia di hati, organ utama dalam produksi asam lemak dan trigliserida. Hal ini kemudian dapat mengarah pada pengembangan profil lipid yang merugikan.
Lipid adalah kelompok molekul alami seperti lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut dalam lemak, monogliserida, digliserida, trigliserida, dan fosfolipid. Lipid berfungsi menyimpan energi, persinyalan, dan menjadi komponen pembangun membran sel.
Batas konsumsi gula

Penelitian itu merekomendasikan batasan konsumsi gula di bawah 200 kalori per hari atau sekitar 12 sendok teh. Batasan ini, kata McKeown seperti yang dilansir The Hour, berpegang pada Dietary Guidelines for Americans, yakni 10 persen dari total kalori harian. Untuk wanita, McKeown merekomendasikan konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 100 kalori atau sekitar 6 sendok teh.
Untuk sport drink, McKeown menambahkan, bukan berarti kamu tidak boleh minum minuman manis ini setelah olahraga berat atau bersepeda selama 60 hingga 90 menit. Hanya saja, jika kamu mengandalkan sport drink untuk mengembalikan energi, ada baiknya mengurangi jumlah minuman manis yang kamu minum dalam sehari. Misalnya, jika kamu mau minum sport drink hari ini, maka tak perlu lagi minum segelas jus buah atau Starbucks Frappuccino pada pagi harinya.