Jadi Hidangan Favorit Lebaran, Ini Sederet Fakta Kue Nastar yang Jarang Diketahui!
Dianggap sebagai primadona, kue nastar memang jadi salah satu hidangan paling dicari saat momen Lebaran atau Hari Raya Idulfitri. Isian selai nanas berpadu sempurna dengan pastry lembut yang lumer di mulut. Pastinya hidangan ini bakal menjadi teman yang menyenangkan saat berkumpul bersama orang-orang tersayang di momen spesial.
Walau sangat umum dijumpai saat Idulfitri, ternyata ada banyak fakta unik yang tidak banyak diketahui publik tentang kue nastar. Bukan sekadar hidangan biasa, kudapan yang juga populer dengan nama pineapple tart ini adalah salah satu makanan elit di zaman kolonial Belanda.
Mau tahu fakta lainnya seputar kue nastar? Simak ulasan berikut ini, yuk!
Sejarah Kue Nastar
Ilustrasi nastar/ Foto: beautynesia |
Dilansir dari berbagai sumber, kata nastar adalah perpaduan dari bahasa belanda, yaitu “Ananas/nanas” dan “Tart/tart/pie” yang artinya Tart Nanas atau bisa disingkat denganNasTart. Konon kuenastar ternyata sudah ada dan menjadi tradisi sejak zaman kolonial Belanda.
Kue ini sebenarnya terinspirasi dari kue pie Belanda, yang dibuat dalam loyang-loyang besar berisi berbagai buah seperti blueberry, stroberi, dan apel. Namun bahan isian itu sulit didapatkan masa itu, sehingga masyarakat menggantinya dengan nanas yang lebih mudah ditemukan.
Pada zaman dahulu di Indonesia kue nastar hanya disuguhkan saat perayaan besar dan diperuntukkan bagi kalangan atas, khususnya Belanda. Lambat laun kue isian nanas ini akhirnya dibuat dan dikonsumsi masyarakat biasa.
Meski demikian, ada sumber lain yang menyebutkan bahwa nastar pertama kali dibuat oleh kaum Peranakan, yaitu orang-orang keturunan imigran China yang berkunjung ke Semenanjung Melayu dan berinteraksi dengan imigran Portugis. Di Semenanjung Malaya, kaum Peranakan menemukan banyak nanas dan kemudian mengolahnya menjadi kue ala bangsa Portugis.
Makna Kue Nastar
Nastar memang bukan hanya dinikmati orang Indonesia. Kue ini juga dikenal di berbagai negara dengan penyebutan dan makna yang mungkin berbeda. Salah satunya adalah etnis Tionghoa yang menyebutnya dengan nama ong lai (pir emas). Dalam budaya mereka, kue ini dianggap sebagai keberuntungan, rezeki, dan kemakmuran.
Menjadi Hidangan Natal dan Imlek
Ilustrasi nastar/ Foto: Pinterest |
Walaupun banyak dijumpai saat Lebaran, nyatanya kue nastar bukan hanya muncul saat Idulfitri saja. Saat Natal dan Imlek, kue ini juga sering jadi hidangan yang disuguhkan untuk tamu. Penyajiannya pun dengan berbagai varian rasa, mulai dari stroberi, blueberry, dan lain-lain.
Kue Nastar: Cake atau Cookies?
Bicara soal kue nastar, kebanyakan orang menyebutnya sebagai bagian dari kue kering (cookies). Meski demikian, pakar pastry Indonesia Yongki Gunawan, dilansir dari detikFood, mengungkapkan bahwa sebenarnya nastar adalah bagian cari cake (kue). Pasalnya, nastar memiliki tekstur yang lembut dan lembab, bukan garing seperti kue kering pada umumnya.
Nastar versi Negara Lain
Ilustrasi nastar/ Foto: beautynesia |
Sebagaimana disebutkan di atas, nastar tidak hanya ditemukan di Indonesia. Malaysia dan Singapura juga menjadi negara yang cukup banyak menyajikan menu ini saat hari besar, misalnya Idulfitri, Imlek, Deevapali, dan lain-lain. Di berbagai negara, kue ini juga memiliki berbagai nama, misalnya fenglishu (Taiwan) atau neenish tart (Australia).
Itulah beberapa fakta tentang kue nastar yang selama ini masih belum banyak diketahui publik. Dikenal sebagai sajian yang nikmat, kue ini juga diketahui tinggi kalori sehingga kamu harus hati-hati mengonsumsinya saat Lebaran ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi nastar/ Foto: beautynesia
Ilustrasi nastar/ Foto: Pinterest
Ilustrasi nastar/ Foto: beautynesia