Jangan Dianggap Remeh! Ini 3 Tanda Rumah Tidak Ramah Kesehatan
Rumah yang sehat adalah pondasi bagi kualitas hidup seluruh anggota keluarga. Tempat ini bukan hanya tempat berteduh dari panas dan hujan, melainkan juga ruang huni yang memengaruhi kesehatan fisik sekaligus mental orang yang berada di dalamnya.
Sayangnya, banyak orang tidak menyadari bahwa kondisi lingkungan di dalam rumah dapat menjadi sumber masalah kesehatan yang tersembunyi. Dilansir dari Reader’s Digest, ada 3 tanda rumah tidak ramah kesehatan yang kerap diabaikan, demi membantumu lebih waspada dalam melindungi keluarga dari potensi bahaya yang ada tepat di depan mata.
Terlalu Lembap
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik/katemangostar |
Menurut expertmoldtest.com, meskipun kelembapan di rumah adalah hal wajar karena adanya kegiatan sehari-hari seperti mandi, memasak, hingga bernapas, kelembapan yang berlebihan justru bisa menjadi masalah dan tanda rumah tidak sehat. Lingkungan terlalu lembap merupakan tempat favorit bagi jamur untuk berkembang, terutama di area sudut dan plafon.
CDC mengingatkan bahwa keberadaan jamur dapat memicu berbagai gangguan kesehatan. Gangguan kesehatan yang dimaksud itu misalnya hidung tersumbat, iritasi tenggorokan, batuk atau mengi, iritasi mata, hingga iritasi kulit pada beberapa kasus.
Ventilasi Kamar Mandi yang Buruk
Ilustrasi/Foto: Freepik/wirestock
Jika kamar mandimu memiliki ventilasi yang kurang baik, sebaiknya mulai membiasakan membuka jendela atau menyalakan kipas setiap kali mandi. Langkah sederhana ini membantu mengurangi kelembapan berlebih yang bisa membuat cat atau wallpaper terkelupas.
Lebih dari itu, menurut EPA, kelembapan yang dibiarkan menumpuk dapat menjadi tempat ideal bagi jamur untuk berkembang biak di dalam rumah. Jamur tidak hanya merusak bangunan, tetapi juga dapat menimbulkan risiko bagi kesehatanmu.
Pembersihan Debu yang Salah
Ilustrasi/Foto: Freepik/senivpetro
Pembersihan debu yang salah juga termasuk salah satu hal yang menjadi ciri rumah tidak sehat. Banyak orang mengira bahwa membersihkan debu cukup dilakukan dengan menyedot debu seminggu sekali dan mengelap permukaan meja dapur, padahal cara ini hanya mengurangi sedikit saja dari tumpukan debu di rumah. Faktanya, debu akan terus bertambah setiap hari dan makin lama dibiarkan, makin besar pula risiko bagi penghuni rumah untuk terpapar partikel berbahaya.
Menurut American College of Allergy, Asthma, and Immunology, membersihkan debu sebaiknya menggunakan kain lembap. Alasannya adalah karena kemoceng atau kain kering justru membuat debu berterbangan dan bisa memicu alergi. Agar hasilnya maksimal, bersihkanlah dari bagian paling tinggi di ruangan, lalu turun ke bagian bawah.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
