Kasus ISPA di Jabodetabek Alami Kenaikan, Daerah Ini Mempunyai Catatan Kasus Terbanyak!

Cikal Chairunisa | Beautynesia
Kamis, 14 Sep 2023 14:30 WIB
Kasus ISPA di Jabodetabek Alami Kenaikan, Daerah Ini Mempunyai Catatan Kasus Terbanyak!
Foto: freepik.com/jcomp

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap bahwa kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di wilayah Jabodetabek belakangan ini mengalami kenaikan. Salah satu penyebabnya adalah karena sumbangsih dari polusi udara yang tinggi di daerah tersebut.

Lantas, berapa rata-rata kasus ISPA di Jabodetabek? Dan apakah terjadi lonjakan yang tinggi? Simak penjelasannya di bawah ini, ya, Beauties.

Rata-Rata Kasus ISPA di Jabodetabek

Rata-rata kasus ISPA di Jabodetabek/ Foto: detikhealth
Rata-rata kasus ISPA di Jabodetabek/ Foto: detikhealth

Rata-rata kasus ISPA di Jabodetabek disebutkan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu mencapai 200 ribu per bulan.

"Seperti yang kita tahu di wilayah Jabodetabek terjadi peningkatan masalah polusi udara. Seiring dengan itu, data kami dari surveilans penyakit menunjukkan adanya peningkatan kasus ISPA yang dilaporkan di puskesmas maupun rumah sakit di Jabodetabek," ujar Maxi dalam konferensi pers Kemenkes RI, Senin (28/8), dikutip dari CNN Indonesia.

"Per bulan rata-rata di atas 200 ribu kasus," tambahnya.

Selain itu, Ketua Komite Respirologi dan Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan, Agus Dwi Susanto menambahkan bahwa melonjaknya kasus ISPA di Jabodetabek ini berlangsung pada Januari-Juli 2023. Dalam dua tahun terakhir, terjadi peningkatan kasus penyakit pernapasan pada periode yang sama.

"Ini seiring juga dengan peningkatan polutan yang ada di wilayah DKI Jakarta, tentu ini memberikan pola bahwa ketika peningkatan polutan itu terjadi, terjadi kasus ISPA," ucap Agus.

Walaupun demikian, berdasarkan keterangan dari Direktur Pencegahan dan Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes RI, dr Imran Pambudi, sejauh ini tidak ada kenaikan bed occupancy rate (BOR) yang signifikan, terutama di ibu kota.

"BOR sejauh ini di Jakarta yang rawat inap, sekitar 30 persenan sih tidak ada pelonjakan yang cukup berat," beber dr Imran saat ditemui di Kemenkes RI, Jumat (9/8), dilansir dari detikhealth.

"Data dari saya ya, ini kan datanya agregat nih, kalau rumah sakit dan kesehatan itu. Jadi sekitar 30-35 persen-an, nggak ada pelonjakan yang berat," lanjut dia.

Daerah dengan Catatan Kasus ISPA Terbanyak

Daerah dengan Catatan Kasus ISPA Terbanyak/Foto: Freepik

Usia yang paling banyak menyumbang korban sakit akibat polusi udara adalah 55 tahun, sedangkan pada kasus pneumonia lebih dari 50 persen yang dilaporkan ialah balita. Menurut data yang dikantongi oleh dr Imran setelah memantau sejak Agustus sampai September 2023, kasus harian ISPA paling banyak terjadi di Jakarta Timur, yaitu 3.155 kasus pada Selasa (5/9).

Daerah Jakarta Selatan paling tidak mencatat 2.252 kasus pada periode yang sama, tertinggi sejak 30 Agustus. Selain itu, pasien ISPA juga paling banyak dilaporkan di Jakarta Barat, yakni 2.179 kasus pada Selasa (5/9). Lebih lanjut, Tangerang beberapa kali mencatat tren polusi tinggi dengan indeks kualitas udara (AQI) di atas 150. Berikut adalah laporan tren kasusnya.

Kota Tangerang

  • Jumat, (1/9): 1.071 kasus
  • Sabtu, (2/9): 1.272 kasus
  • Minggu, (3/9): 141 kasus
  • Senin, (4/9): 1.578 kasus
  • Selasa, (5/9): 1.392 kasus
  • Rabu, (6/9): 1.257 kasus

Kota Tangerang Selatan

  • Jumat, (1/9): 541 kasus
  • Sabtu, (2/9): 550 kasus
  • Minggu, (3/9): 108 kasus
  • Senin, (4/9): 835 kasus
  • Selasa, (5/9): 680 kasus
  • Rabu, (6/9): 517 kasus

Upaya Promotif dan Preventif yang Dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Foto kota dari ketinggian.

Ilustrasi polusi di kota/Foto: freepik.com

Dinas Kesehatan mengimbau warga Jakarta agar mengurangi kegiatan di luar rumah saat kualitas udara sedang tidak baik-baik saja. 

”Kami juga berkoordinasi secara aktif dengan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perhubungan dan jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lainnya untuk membuat kebijakan baru agar kualitas udara di Jakarta membaik. Selain itu, Dinas Kesehatan juga melakukan upaya penghijauan di fasyankes serta berkolaborasi dengan pihak terkait untuk meningkatkan awareness tentang perlunya udara yang bersih,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.

Kemudian, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta juga ingin menggiatkan kembali Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti melakukan aktivitas fisik, tidak merokok, makan-makanan sehat dan bergizi, cuci tangan dengan sabun, mengelola stres, menerapkan re-use, reduce dan recycle (tidak membakar sampah), serta himbauan pemakaian masker pada kelompok rentan dan kondisi kesehatan khusus, dikutip dari siaran pers Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tahun 2023.

Nah, itulah informasi mengenai kenaikan ISPA di Jabodetabek. Semoga Beauties senantiasa terhindar dari salah satu penyakit pernapasan ini, ya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.