Ketahui tentang Diet Yoyo dan Dampaknya bagi Tubuh

Ade Irma Suryani | Beautynesia
Senin, 02 Mar 2020 13:45 WIB
https://oss.beautynesia.id/photo/temporary/3b7d6f52cb1468e11d6b89e4a143fa09.jpeg
Apakah kamu pernah mendengar atau menjalani diet yoyo? Menjalani diet yoyo mempunyai kemungkinan untuk berhasil dalam menurunkan berat badan. Namun penurunan berat badan tersebut hanya terjadi dalam waktu singkat dan berat badan pun akan kembali naik setelah setelah tidak melakukan diet yoyo lagi. Oleh karena itu, yuk ketahui lebih lanjut tentang diet yoyo serta dampaknya di bawah ini.
Foto: Istimewa

Diet Yoyo juga sering disebut dengan diet berputar (weight cycling). Diet ini sendiri menerapkan cara dengan mengurangi asupan makanan secara ekstrim. Seperti tidak sarapan pagi, makan siang dengan porsi sedikit, dan makan malam dengan porsi yang sangat sedikit atau tidak makan malam sama sekali.

Program diet semacam ini memang dapat menurunkan berat badan secara cepat. Namun setelah itu berat badan malah akan naik kembali bahkan melebihi berat badan sebelumnya. Selain itu, diet ini juga dapat membuat tubuhmu menjadi kekurangan nutrisi, seperti vitamin, serat, maupun mineral yang baik untuk kesehatan rambut, kulit, kuku dan bagian tubuh lainnya. 
 


Foto: Istimewa

Sementara itu, diet yoyo juga dapat memicu terjadinya reaksi hormon dalam tubuh, karena setiap makanan yang masuk ke tubuh akan langsung disimpan menjadi lemak. Apalagi dengan pembakaran kalori yang semakin sedikit dan kurangnya olahraga juga malah membuat berat badan kembali naik. 

Bisa dikatakan bahwa diet yoyo juga tidak dapat memberikan hasil yang maksimal baik dari sisi kesehatan maupun penampilan tubuh. Namun memiliki dampak yang kurang baik bagi tubuh, seperti berikut ini.
 


1. Meningkatkan Nafsu Makan Lebih Banyak


Foto: Istimewa

Selama menjalani program diet yoyo, tubuh akan kehilangan massa otot dan cadangan lemak di dalamnya. Hal inilah yang membuat tubuh harus menghemat energi. Cadangan lemak yang terbuang ini malah akan meningkatkan hormon leptin yang memberi sinyal bagi tubuh untuk makan lebih banyak. Maka saat berada pada kondisi normal atau ketika sudah tidak menjalani diet yoyo lagi, tubuh semakin membutuhkan asupan makanan lebih banyak.
 


2. Menimbulkan Stres dan Frustrasi


Foto: Istimewa

Menurut seorang nutrisionis yang bernama Rebecca Scritchfield, gangguan psikologis bisa dialami seseorang ketika melakukan diet yoyo. Apalagi saat berusaha kembali untuk menurunkan bobot tubuh, seseorang bisa membatasi makanan yang diasup dan memicu stres. Hal ini tentu saja menimbulkan frustrasi bagi seseorang, apalagi ketika berat badan sudah turun kemudian malah naik lagi.
 


3. Mengurangi Massa Otot


Foto: Istimewa

Selain kehilangan cadangan lemak, diet yoyo juga membuat tubuh kehilangan massa otot. Hal ini sendiri tentunya dapat menurunkan kekuatan fisik. Untuk membantu mengurangi efek tersebut, olahraga seperti latihan kekuatan dan tercukupinya kebutuhan protein perlu dilakukan. 
 


4. Menimbulkan Perlemakan Hati dan Gangguan Ginjal


Foto: Istimewa

Perlemakan hati dapat terjadi ketika tubuh menyimpan lemak di dalam sel-sel hati. Resiko ini sendiri dapat terjadi pada seseorang yang memiliki kecenderungan obesitas. Kondisi ini juga seringkali dikaitkan dengan cara hati merubah metabolisme lemak dan gula, sehingga dapat menyebabkan diabetes, gagal hati kronis (sirosis) dan menurunkan fungsi hati.

Selain itu, kelebihan berat badan juga dapat menyebabkan adanya batu empedu. Ketika seseorang menurunkan badan terlalu cepat lalu mengulangi cara diet tersebut berulang kali, maka peluang untuk timbulnya batu empedu juga akan ikut meningkat.
 


(ags/ags)
Loading ...