Lady Gaga Bagikan Pengalamannya dengan Fibromyalgia, Apa Itu?

Retno Anggraini | Beautynesia
Minggu, 25 Dec 2022 12:00 WIB
Mengenal fibromialgia yang pernah dialami Lady Gaga/Foto: Instagram.com/ladygaga

Lima tahun lalu, Lady Gaga mengungkapkan bahwa dia menderita fibromyalgia, yaitu penyakit kronis yang sangat parah sehingga Lady Gaga sempat membatalkan turnya. Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, fibromyalgia adalah kelainan jangka panjang yang menyebabkan rasa sakit dan nyeri di seluruh tubuh.

Sementara efeknya dapat berdampak parah pada mereka yang menderita penyakit tersebut, beberapa orang tidak melihatnya sebagai kondisi medis yang sebenarnya karena saat ini tidak dapat didiagnosis melalui pengujian medis. Orang sering didiagnosis menderita fibromyalgia karena itu satu-satunya penjelasan yang tersisa, setelah dokter mengesampingkan hal lainnya.

Lady Gaga Ungkap Kekesalan Karena Fibromyalgia


Lady Gaga/Foto: Instagram.com/ladygaga

Dilansir dari CNBC, perempuan bernama asli Stefani Germanotta itu mengungkapkan kekesalannya kepada orang-orang yang tidak memandang kondisi tersebut sebagai penyakit nyata dalam sebuah wawancara dengan Vogue.

"Saya sangat jengkel dengan orang-orang yang tidak percaya bahwa fibromyalgia itu nyata," katanya.

"Masyarakat harus lebih berempati. Sakit kronis bukanlah lelucon dan setiap hari bangun tanpa tahu bagaimana perasaan Anda sangat melelahkan," lanjutnya.

Lady Gaga tidak sendirian, faktanya fibromyalgia memengaruhi sekitar empat juta orang dewasa di Amerika Serikat.

Mengenal Fibromyalgia


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/8photo

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mendefinisikan fibromyalgia sebagai nyeri di seluruh tubuh atau nyeri yang meluas. Kamu bisa saja menderita fibromyalgia jika kamu mengalami nyeri di beberapa bagian tubuh saat melakukan pemeriksaan tanpa penjelasan medis setelah melakukan beberapa tes.

"Selama bertahun-tahun, dokter perawatan hanya memberi tahu pasien bahwa tidak ada yang salah dengan mereka," kata Benjamin Natelson, seorang ahli fibromyalgia dan sindrom kelelahan kronis, sekaligus seorang profesor neurologi di Fakultas Kedokteran Icahn di New York.


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/jcomp

Menurut American College of Rheumatology, saat ini tidak ada tes untuk mendeteksi penyakit tersebut. Fibromyalgia didiagnosis berdasarkan apa yang pasien rasakan dan ungkapkan kepada dokter mereka. Tes laboratorium dan X-ray dapat digunakan untuk mengesampingkan kondisi lain. Bagi sebagian orang, hal itu menimbulkan keraguan tentang apakah fibromyalgia adalah kondisi nyata atau sekadar nyeri kronis yang tidak dapat dijelaskan.

"Saat ini, gejala yang paling sering diamati tumpang tindih dengan sindrom kelelahan kronis. Apakah kedua penyakit tersebut sama atau berbeda telah menjadi fokus utama penelitian saya selama dekade terakhir," kata Natelson.

(naq/naq)