Belum kenyang kalau belum makan nasi, demikian banyak orang Indonesia berpendapat. Meskipun sudah makan roti, kentang, bakso, steak daging, dan yang lainnya, semua itu dianggap camilan semata jika belum makan nasi. Sebagai makanan pokok, nasi memang jadi menu utama sehari-hari buat sebagian besar warga Indonesia.
Namun begitu, nasi juga kerap disalahkan saat muncul penyakit diabetes dan juga berat badan naik. Pada kenyataannya, nasi hangat yang pulen memang memiliki indeks glikemik yang tinggi. Semakin tinggi indeks glikemik suatu makanan, kadar gula darah akan semakin cepat meningkat sehingga berpengaruh pada pasien diabetes dan juga berpotensi menaikkan berat badan.
Melansir laman Kemenkes, indeks glikemik (IG) sendiri merupakan indikator cepat/lambatnya unsur karbohidrat bahan pangan dalam meningkatkan kadar gula di tubuh. Adapun nasi putih yang tinggi IG-nya, bisa aman dinikmati penderita diabetes jika dikonsumsi dengan cara tertentu. Bahkan, cara tersebut juga disebut dapat membantu para pejuang diet untuk menurunkan berat badan.