Membuang-buang Makanan Bisa Membahayakan Lingkungan! Berikut Penjelasannya
Shinta Khoiru Nikmah | Beautynesia
Sabtu, 31 Dec 2022 15:00 WIB
Tidak menyia-nyiakan makanan/ Foto: freepik.com/freepik
Beauties, apa yang biasa kamu lakukan terhadap makanan sisa? Sebagian dari kamu mungkin terbiasa membuang makanan sisa. Atau jika kamu menjalankan sebuah bisnis kuliner dan memiliki makanan sisa, mungkin kamu akan langsung membuangnya ke tempat sampah.
Tindakan tersebut, jika dilakukan terus-menerus ternyata bisa memicu kerusakan lingkungan lho, Beauties. Bagaimana bisa? Ternyata begini penjelasannya.
Menyia-nyiakan Makanan Sama dengan Menyia-nyiakan Sumber Daya Alam
Sebelum lebih jauh membahas tentang dampak membuang makanan terhadap lingkungan, kamu perlu tahu bahwa ketika kamu membuang makanan, sama saja dengan kamu menyia-nyiakan sumber daya alam.
Dalam menumbuhkan dan merawat sumber makanan dibutuhkan banyak sumber daya alam seperti tanah, air, serta pupuk. Tidak hanya itu, dibutuhkan sumber daya manusia untuk menanam, memproduksi, mengolah, dan mengangkut sumber makanan tersebut.
Ketika kamu membuang makanan, sama saja kamu menyia-nyiakan air, pupuk, tanah, dan tenaga manusia yang telah mengolahnya. Padahal sumber daya alam tersebut perlu 'dihemat', dipergunakan secara bijak.
Membuang Makanan Merugikan Secara Ekonomi
Tidak menyia-nyiakan makanan/ Foto: freepik.com/freepik
Rugi Secara Ekonomi
Tak hanya sumber daya alam yang menjadi sia-sia, ketika membuang makanan yang sebenarnya masih layak dimakan, sebenarnya kamu justru rugi secara ekonomi. Hal tersebut diungkapkan oleh laman Climate for Change, yakni menurut sebuah studi tahun 2014 yang dilakukan oleh Value Chain Management International, jumlah limbah makanan yang dibuang setiap tahun di Kanada mencapai kerugian lebih dari 31 miliar dolar, dengan sekitar 47% limbah makanan dihasilkan oleh manusia.
Jumlah makanan yang dibuang sama dengan membuang sekitar 1.760 dolar atau sekitar 27 juta rupiah per tahun untuk satu keluarga beranggotakan empat orang. Dan makanan yang berakhir di aliran limbah membutuhkan sumber daya untuk mengelola pembuangan dan pengalihannya, yang biayanya diteruskan ke utilitas dan layanan kota.
Ketika kamu membuang makanan yang sebenarnya masih bisa dimakan, sebenarnya kamu sedang melakukan pemborosan. Maka dari itu, sebaiknya kamu hati-hati dalam menyetok makanan, jangan sampai terlalu banyak sehingga pada akhirnya terbuang sia-sia.
Membuang Makanan Dapat Memperparah Efek Rumah Kaca
Mengolah makanan sisa/ Foto: freepik.com/freepik
Membuang Makanan Memperparah Efek Rumah Kaca
Yang mungkin banyak orang tidak sadari adalah fakta bahwa sampah makanan ternyata bisa memperparah efek rumah kaca. Masih melansir dari laman Climate for Change, makanan terbuang yang berakhir di tempat sampah, dan akhirnya berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), menghasilkan metana alias gas rumah kaca yang 21 kali lebih kuat daripada karbon dioksida. Diperkirakan 7% gas rumah kaca yang diproduksi secara global disebabkan oleh limbah makanan.
Pengaruhnya tentu ke pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi secara global. Dampaknya tidak sederhana, sebab bisa mempengaruhi sumber daya alam yang ada di bumi. Jika sumber daya alam rusak, lalu bagaimana manusia bisa memproduksi makanan?
Untuk itu Beauties, mulai sekarang kamu perlu menghilangkan kebiasaan membuang makanan. Biasakan untuk makan sesuai porsi serta hindari gengsi untuk tidak menghabiskan makanan di depan banyak orang.
Untuk mengatasi sampah makanan, cara canggihnya yakni dengan memanfaatkan teknologi, agar bisa mengurangi jumlah gas rumah kaca, hingga bisa menghasilkan listrik. Lalu menerapkan zero waste sehari-hari, atau kamu bisa ikuti saran dari Friends of The Earth dengan melakukan food preparation, menggunakan makanan sisa untuk membuat makanan baru, mendaur ulang makanan, fermentasi makanan, hingga mengolah sampah makanan menjadi kompos.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
(fip/fip)
