Mengenal 7 Kue Khas Natal dari Berbagai Daerah di Indonesia

Natasha Riyandani | Beautynesia
Kamis, 25 Dec 2025 14:30 WIB
7. Kue Sakko
Kue sakko/ Foto: Instagram.com/uthemuh

Hari Natal selalu menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh umat Kristiani di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selain menghias pohon Natal, perayaan Natal juga identik dengan beragam makanan, camilan, hingga kue khas yang menggugah selera.

Di Indonesia, setiap daerahnya memiliki kudapan khas Natal masing-masing dan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi perayaan Natal. Dari kue tradisional hingga kue-kue warisan Belanda, semuanya punya cita rasa tersendiri.

Lantas, apa saja kue khas Natal yang ada di Indonesia? Dilansir dari detikFood, berikut daftar lengkapnya. Simak!

1. Klappertaart

Klappertaart/ Foto: Instagram.com/ Foto: Instagram.com/njonjaannie

Klappertaart adalah kue khas Manado, yang sangat populer saat Natal. Kudapan manis ini merupakan hasil akulturasi kuliner dua budaya, di mana resepnya dibawa oleh orang Belanda pada masa kolonial. Secara harfiah berarti “kue kelapa” dalam bahasa Belanda.

Terbuat dari daging kelapa muda, susu, tepung, telur, dan mentega. Sementara di bagian atasnya dihias dengan kismis, kenari, atau irisan almond, dan ditaburi bubuk kayu manis. Teksturnya lembut dan creamy mirip seperti custard, yang langsung meleleh begitu masuk ke dalam mulut.

Klappertaart umumnya disajikan saat dingin untuk disantap saat perayaan Natal bersama keluarga. Aroma khas kayu manis dapat memberikan sensasi menghangatkan bagi tubuh. Makanan penutup ini menjadi simbol tradisi Natal yang terus dipertahankan di Manado hingga kini.

2. Kue Lapet

Kue lapet/ Foto: Instagram.com/mangkuliner_

Lampet atau lapet adalah kudapan manis khas Batak, yang sering disajikan saat perayaan Natal. Kue ini terbuat dari tepung beras atau ketan, dengan isian di bagian tengahnya berupa kelapa parut dan gula merah. Ciri khasnya berbentuk menyerupai limas dan dibungkus dengan daun pisang.

Kue lapet memiliki tekstur yang lembut, dengan rasa manis legit dan gurih yang begitu nikmat di lidah, menjadikannya kudapan yang wajib ada di rumah-rumah masyarakat Batak saat perayaan Natal.

3. Bagea

Bagea/ Foto: Instagram.com/belanga.id

Jika di luar negeri ada kue jahe (gingerbread) yang wajib disuguhkan saat Natal. Di Indonesia, tepatnya di Maluku, juga memiliki kue tradisional yang identik dengan Natal. Namanya bagea, kue kering ini sekilas bentuknya mirip biskuit bayi, dengan warnanya yang cokelat pucat.

Kue bagea terdiri dari tepung sagu, gula halus, biji bintang, minyak sayur, dan tepung terigu. Kebanyakan orang menikmati bagea bersama dengan secangkir kopi atau teh hangat.

Bagea umumnya disajikan polos, namun di Ternate kerap ditambahkan biji kenari. Ada juga yang menambahkan taburan biji wijen di atasnya sebagai topping, sehingga menambah cita rasa dan aromanya.

4. Poporcis

Poporcis/ Foto: Instagram.com/ummu_hudzaifah_najwa

Poporcis merupakan kue khas Ambon, yang merupakan hasil adaptasi dari salah satu makanan Belanda, yaitu poffertjes. Berbahan dasar labu kuning atau ubi jalar, tepung terigu, telur, gula, dan santan, sehingga teksturnya lembut dan empuk seperti pancake mini.

Kue ini disajikan selagi hangat dengan taburan gula halus atau sirup manis. Biasanya disantap sebagai menu sarapan atau teman minum teh saat hari Natal. Penyajian kue poporcis saat Natal dianggap melambangkan kebersamaan keluarga dan saling berbagi.

5. Kue Lampu-lampu

Kue lampu-lampu/ Foto: Instagram.com/lamin_lannytumin

Selain klappertart, ada pula kue tradisional khas Manado yang sering disajikan saat perayaan Natal, bernama kue lampu-lampu. Terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula, garam, dan air daun suji atau pandan. Kemudian adonan dimasukkan ke dalam cetakan daun pandan (takir) yang berbentuk perahu, dengan gula merah di dasarnya, lalu dikukus hingga padat.

Rasanya manis dan gurih, dengan tekstur yang lembut dan kenyal seperti puding, menjadikannya dessert wajib saat Natal bersama keluarga di Manado. Selain itu, kue lampu-lampu juga sering disajikan saat bulan puasa atau hari raya.

6. Lapis Legit

Lapis legit/ Foto: Instagram.com/roemahbutter

Lapis legit merupakan hasil akulturasi budaya, dari resep yang dibawa oleh Belanda saat masa kolonial di Indonesia, kemudian diadaptasi menggunakan rempah-rempah lokal seperti kayu manis, pala, dan cengkeh sehingga menciptakan rasa yang begitu khas dan berbeda.

Proses pembuatannya yang tidak mudah, di mana lapisan demi lapisan harus dipanggang satu per satu hingga menghasilkan kue manis yang legit. Dengan banyaknya lapisan pada kue, menjadikannya simbol rezeki berlapis dan kemakmuran sehingga kerap disajikan saat acara-acara besar atau hari raya, seperti Imlek dan Natal.

Tak heran jika banyak orang memilih menghidangkan lapis legit sebagai kudapan spesial ketika menerima tamu di hari Natal.

7. Kue Sakko

Kue sakko/ Foto: Instagram.com/uthemuh

Meta desc: Sakko merupakan kue khas Natal di Papua, yang terbuat dari tepung sagu, gula aren, dan kelapa parut. Rasanya manis alami dengan tekstur lembut dan kenyal khas sagu.

Di beberapa wilayah Papua, kue sakko menjadi dessert sederhana yang disajikan saat Natal. Kue ini dibuat dari campuran tepung sagu, gula aren, dan kelapa parut. Rasanya manis alami dengan tekstur lembut dan kenyal khas sagu.

Kue sakko biasanya disajikan saat kumpul bersama keluarga, lalu disantap dengan ditemani teh atau kopi hangat untuk merayakan momen Natal yang spesial.

Nah, itulah tujuh kue khas Natal dari berbagai daerah di Indonesia. Selain enak, setiap kue memiliki cerita dan sejarahnya masing-masing, membuat meja Natal terasa lebih berwarna dan penuh makna. Bagi Beauties yang merayakan Natal, biasanya menghidangkan kue apa saja, nih, di rumah?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE