Mengenal Cryptic Pregnancy: Saat Hamil Tapi Tubuh Nggak Kasih Tanda, Kok Bisa?
Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan oleh kondisi yang dialami Charlotte Summers. Langsung di akun TikTok-nya, perempuan asal Australia ini membagikan pengalamannya yang baru tahu sedang mengandung hanya 17 jam jelang persalinan.
Sepanjang proses mengandung, Charlotte mengaku tidak mengalami gejala apa pun selain berat badannya yang perlahan mengalami kenaikan. Hanya saja, saat itu ia hanya menganggap bahwa peningkatan berat badannya terjadi karena hubungannya yang bahagia.
Usut punya usut, kondisi Charlotte ini juga bisa dijelaskan secara medis lho, Beauties! Dalam bahasa medis, kondisi hamil tanpa gejala ini dikenal dengan nama cryptic pregnancy atau kehamilan samar. Nah, hal ini merupakan kondisi langka yang sangat jarang terjadi.
Jadi, seperti apa sih kondisi cryptic pregnancy ini? Yuk, kita bahas langsung disini!
Apa Itu Cryptic Pregnancy?
Apa Itu Cryptic Pregnancy?/ Foto: Freepik/freepik
Cryptic pregnancy atau kehamilan samar adalah kondisi ketika seseorang tidak menyadari sedang hamil hingga usia kehamilannya sudah cukup jauh. Bahkan, ada juga yang baru ketahuan setidaknya beberapa saat jelang persalinan.
Pada kondisi ini tubuh tidak menunjukkan gejala kehamilan seperti mual atau perubahan fisik secara signifikan. Bahkan, ada juga yang masih mengalami menstruasi saat kondisi ini. Hanya saja, darah yang keluar sebenarnya bukan menstruasi melainkan pendarahan implantasi atau pendarahan kehamilan abnormal. Kondisi inilah yang kerap disalahpahami sebagai menstruasi sehingga seseorang jadi percaya bahwa dirinya tidak dalam kondisi hamil.
Lantas, bagaimana dengan gerakan bayi? Dalam kasus cryptic pregnancy, kondisi plasenta mungkin dalam keadaan anterior (di bagian depan perut). Dengan kondisi ini, seseorang akan sulit merasakan gerakan bayi sehingga tidak merasa bahwa sedang hamil.
Meski terdengar mengejutkan, kondisi ini memang sangat jarang terjadi. Melansir dari Cleveland Clinic, sebuah study menyebut hanya ada 1 dari 475 kasus kehamilan yang baru terdeteksi pada usia janin lebih dari 20 minggu. Dan yang paling ekstrem, hanya ada 1 dari 2.500 kasus yang kehamilannya baru diketahui jelang persalinan.
Nah, khusus untuk kasus Charlotte yang baru tahu sedang hamil 17 jam jelang persalinan, sudah bisa dipastikan bahwa kondisi ini sangat langka ya, Beauties!
Penyebab Cryptic Pregnancy
Penyebab Cryptic Pregnancy/ Foto: Freepik/freepik
Kondisi cryptic pregnancy umumnya disebabkan karena banyak faktor mulai dari kondisi fisik, medis, dan emosional. Mengutip dari DetikHealth, spesialis obstetri dan ginekologi, dr Muhammad Fadli, SpOG menyebut bahwa cryptic pregnancy bisa terjadi karena berada dalam fase penyangkalan. Pada fase ini, secara mental seseorang menolak atau tidak percaya bahwa dirinya sedang hamil.
drg Fadli juga menyebut bahwa proses jelang persalinan menimbulkan kontraksi kuat sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman yang tidak bisa diabaikan. Oleh karena itu, keadaan cryptic pregnancy umumnya sangat dipengaruhi aspek gangguan psikologis atau psikosomatis.
Diketahui, keadaan cryptic pregnancy sangat mungkin terjadi pada kondisi berikut:
- Baru saja melahirkan
- Memiliki riwayat PCOS
- Menggunakan alat kontrasepsi
- Sedang masa perimenopouse (transisi menuju menopouse)
- Belum pernah hamil
Gejala Cryptic Pregnancy yang Sering Terlewat
Gejala Cryptic Pregnancy yang Sering Terlewat/ Foto: Freepik/stokking
Meskipun disebut kehamilan yang tidak bergejala, namun ada beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami cryptic pregnancy. Apa saja?
- Terlambat menstruasi
- Ada bercak atau pendarahan ringan (sering dikira menstruasi)
- Tes kehamilan negatif palsu
- Berat badan meningkat
- Bagian perut terasa buncit
Apakah Cryptic Pregnancy Berbahaya?
Apakah Cryptic Pregnancy Berbahaya?/ Foto: Freepik/freepik
Secara umum, kondisi cryptic pregnancy memang cukup berbahaya dan sangat berisiko terjadi komplikasi. Hal ini disebabkan karena sang ibu tidak mendapatkan perawatan kehamilan saat sedang mengandung. Perawatan kehamilan yang dimaksud meliputi, USG, pemeriksaan darah hingga konsumsi vitamin penunjang.
Selain itu, ibu yang tidak menyadari kehamilannya kerap melakukan beberapa aktivitas fisik yang berat hingga pola makan yang tidak benar sehingga cukup berisiko.
Dengan demikian, cara terbaik untuk mencegah kondisi cryptic pregnancy adalah lebih dekat mengenal kondisi tubuh sendiri. Jika merasa ada yang tidak beres dengan tubuh, jangan tunda untuk segera melakukan pemeriksaan di klinik atau rumah sakit ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!