Mengenal Jenis Lemak Perut dan Strategi Ampuh Mengatasinya

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Rabu, 30 Oct 2024 22:30 WIB
Mengenal Jenis Lemak Perut dan Strategi Ampuh Mengatasinya/Foto: Pexels/Towfiqu barbhuiya

Sebenarnya, punya sedikit lemak perut itu tidak berbahaya mengingat perannya juga penting untuk melindungi dan menginsulasi tubuh. Namun, memiliki terlalu banyak lemak perut, terutama lemak visceral, sangat berbahaya karena bisa meningkatkan risiko penyakit kronis.

Selain lemak visceral, ada pula jenis lemak lain yang ada dalam perut. Dilansir dari Healthline, kamu bisa memahami sedikit lebih dalam mengenai jenis-jenis lemak perut sekaligus strategi mengatasi lemak perut secara menyeluruh!

Jenis-Jenis Lemak Perut

Ilustrasi Perut Buncit/Foto:pexels/Andres Ayrton

Dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya, sebenarnya perut hanya memiliki sedikit lemak. Ada 2 jenis lemak perut yang ada dalam tubuh. Yang pertama adalah lemak yang berada tepat di bawah kulit, dan yang kedua adalah lemak yang terletak lebih dalam dan mengelilingi organ-organ internal.

Jenis lemak yang pertama dikenal dengan sebutan lemak subkutan. Lemak ini bersifat lunak  dan membuat perutmu terlihat bergelambir. Dibandingkan pria, perempuan cenderung memiliki lebih banyak jenis lemak yang satu ini.

Berbeda dengan lemak yang letaknya jauh lebih dalam di rongga perut, lemak subkutan tidak terlalu terkait dengan peningkatan risiko penyakit. Meskipun begitu, terlalu banyak lemak subkutan juga bisa berkontribusi dalam meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, serta beberapa jenis kanker.

Sementara itu, lemak jenis kedua mungkin punya istilah yang lebih familiar, yakni lemak visceral. Lemak ini mengelilingi organ-organ internal seperti ginjal, hati, dan pankreas sehingga letaknya lebih dalam dibandingkan lemak subkutan.

Lemak visceral ini dikenal lebih berbahaya karena mengandung lebih banyak sel, pembuluh darah, dan saraf sehingga lebih aktif secara metabolik. Lemak ini punya kaitan erat dengan peningkatan resistensi insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Jika dibiarkan berlarut-larut, resistensi insulin ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah dan memicu diabetes tipe 2.

Umumnya, pria lebih cenderung menumpuk lemak visceral dibandingkan perempuan sehingga menyebabkan kebanyakan pria punya bentuk tubuh “apel”. Sementara itu, perempuan lebih sering mengalami penumpukan lemak di bagian bawah tubuh sehingga punya bentuk tubuh bak buah pir.

(naq/naq)