Mengenal Penyakit Meningitis dan Penyebabnya yang Diderita Glenn Fredly

Esra Dopita | Beautynesia
Kamis, 09 Apr 2020 13:30 WIB
https://oss.beautynesia.id/photo/temporary/33457b7618543595874ed065d614c3d0.jpeg
Musikus Glenn Fredly meninggal dunia akibat penyakit meningitis atau radang selaput otak. Penyebab meningitis umumnya karena infeksi virus, jamur, juga bakteri.

Penyanyi Glenn Fredly meninggal dunia dalam usia 44 tahun pada Rabu, 8 April 2020. Glenn meninggal akibat penyakit meningitis yang dideritanya. Hal ini diketahui dari surat perwakilan keluarga Glenn. 

Dalam surat yang beredar di media sosial itu, suami dari Mutia Ayu itu sempat mengeluhkan penyakitnya beberapa waktu belakangan, tapi pelantun lagu Januari itu tetap memilih beraktivitas seperti biasa. 


Foto: https://www.instagram.com/mutia_ayuu/

"Satu bulan terakhir, Glenn mulai merasa tidak nyaman atas penyakit yang dideritanya sehingga memutuskan untuk menjalani rawat inap," kata Mozes Latuihamalo, perwakilan keluarga Glenn, dalam suratnya.

Dilansir dalam laman CNN.com, penyakit meningitis atau radang selaput otak adalah peradangan pada selaput pelindung atau meninges yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Peradangan biasanya disebabkan infeksi cairan di sekitar area ini. Akibatnya, menimbulkan kerusakan otak, bahkan kematian. 


Foto: https://www.instagram.com/mutia_ayuu/

Ada banyak jenis meningitis. Mulai dari, meningitis jamur, meningitis virus, meningitis bakteri, hingga meningitis noninfeksi. Tak heran, penyebab meningitis umumnya karena infeksi virus, jamur, juga bakteri. 

Akan tetapi, penyakit ini bisa juga  disebabkan oleh penyakit kanker, iritasi kimia, hingga alergi obat. Penularan penyakit meningitis dapat melalui batuk, bersin, serta kontak dekat dengan penderita, seperti berciuman, berbagi makan dan minum dalam satu alat. 


Foto: https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150328162321-255-42579/mengenal-meningitis-penyakit-yang-diduga-diderita-olga

Penyakit meningitis bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Bahkan anak-anak sangat rentan terserang penyakit ini, terutama meningitis yang disebabkan bakteri.

Pada umumnya, penyakit meningitis yang disebabkan virus dapat sembuh tanpa pengobatan. Namun, meningitis bakteri memiliki gejala lebih serius dan membutuhkan pengobatan antibiotik untuk mempercepat pemulihan. Karena itu, semakin cepat penyakit ini ditangani, semakin cepat proses penyembuhannya. 


Gejala Meningitis


Foto: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-2411373/jangan-sepelekan-sakit-kepala-bisa-jadi-tanda-penyakit-serius

Penyakit meningitis memiliki gejala yang bervariasi, dari ringan hingga berat. Gejala ini juga berbeda pada masing-masing orang. Namun, gejala meningitis yang paling umum adalah sakit kepala, demam, leher kaku, ruam kulit, sensitif terhadap cahaya, sulit berkonsentrasi, nafsu makan berkurang, hingga kejang. 

Pengobatan meningitis berbeda-beda tergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, bila ditangani dengan cepat, penyakit ini bisa sembuh dan tidak menimbulkan komplikasi.


Foto: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200120145824-255-467001/3-jenis-vaksin-pneumonia-yang-direkomendasikan

Tak perlu khawatir, meningitis bisa dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat, menjaga kebersihan, rutin olahraga, menjaga jarak dengan orang yang terinfeksi, serta menghindari kondisi yang dapat memicu penyebaran infeksi. Pencegahan juga bisa dilakukan melalui pemberian beberapa vaksin meningitis.  


(kik/kik)
Loading ...