Sekedar memotivasi teman dengan kata-kata terdengar mudah untuk dilakukan. Tapi menyemangati dengan aksi dan empati tentu hal yang butuh usaha ekstra.
Cara paling efektif untuk berempati, kamu perlu mengenali 5 fase yang umumnya dirasakan oleh seseorang. Mulai dari denial sampai acceptance atau menerima diri, supaya kamu lebih gampang berempati. Misal kepada temanmu yang sedang sakit.. Dikutip dari teori Kübler-Ross, berikut 5 tahapannya.
1. Denial atau Tahap Menyangkal
Tahap denial. foto freepik.com: User6725648 |
Saat temanmu divonis menderita suatu penyakit, tentu nggak mudah baginya untuk langsung menerima. Berbagai kemungkinan, mulai dari menyangkal kalau hasil pemeriksaan laboratoriumnya bisa saja salah atau nggak percaya kalau kondisi sulit itu memang menimpa dirinya.
Kondisi ini membuat pasien sering menganggap dirinya sebenarnya baik-baik aja. Tapi sebenarnya menyembunyikan kelelahan dan ketakutan emosional. Sebagai sahabat, kamu perlu lebih banyak menjadi pendengar dan hindari memberi nasihat, tapi berempati dengan siap menemani sahabatmu melalui tahap demi tahap.
2. Anger
Tahap marah. foto freepik.com: benzoix |
Pada fase ini, pasien mulai belajar untuk menyesuaikan diri dengan kondisi sakitnya saat ini. Ia mulai mengakui bahwa ada penyakit di dalam dirinya, dan hal ini membuat berbagai emosi negatif bermunculan.
Marah dalam hal terluapkan karena kondisi berat yang harus ditanggung, tapi di sisi lain kemarahan yang berhasil diekspresikan sebenarnya bisa membuat pasien lebih nyaman dan terhubung dengan kenyataan saat ini.
Ketika sahabatmu mengekspresikan rasa marah, sebenarnya sangat wajar, daripada hanya dipendam. Tapi kamu dapat memastikan cara sahabatmu meluapkan kekesalannya dilakukan dengan cara yang tepat dan nggak destruktif.