Move On dari Comfort Food yang Kurang Bernutrisi dengan 5 Langkah Ini
Beauties, jika ditanya: apa sih makanan favoritmu? Jawaban seperti seblak, bakso, mie ayam, martabak mungkin akan mendominasi. Makanan yang tinggi kalori namun minim nutrisi tersebut memang menjadi comfort food bagi banyak orang terutama perempuan.
Perumpamaan realistisnya, banyak perempuan yang 'mengidam' mie instan kuah saat hujan, harus sedia popcorn saat menonton film, makan seblak saat stres, atau harus ada camilan saat nongkrong bersama teman. Comfort food yang kurang sehat tersebut seolah-olah menjadi konsumsi wajib di waktu-waktu tertentu sehingga membuatmu susah move on.
Demi alasan kesehatan, sebaiknya kamu segera mengurangi kebiasaan mengkonsumsi comfort food yang kurang bernutrisi. Dilansir dari laman Verywell Mind, kamu bisa ikuti saran berikut.
1. Jauhkan Comfort Food Dari Pandangan
![]() Jauhkan dari pandangan/ Foto: Freepik.com/freepik |
Langkah penting yang bisa dilakukan untuk menghindari comfort food yang tidak sehat adalah menempatkannya sejauh mungkin dari pandangan. Terkadang godaan makan camilan datang ketika camilan tersebut berada tak jauh dari jangkauan.
Camilan yang sengaja ditaruh di meja ruang tv atau meja ruang tamu membuatmu 'gatal' untuk tak mengambilnya. Untuk itu, jauhkan camilan di rak paling tinggi, tempat paling tersembunyi atau batasi stok camilan di rumah.
Kondisikan juga mindset-mu yang masih menganggap ngemil harus selalu berupa makanan ringan yang gurih dan asin. Hindarkan pula pikiran bahwa 'nyidam' harus selalu seblak, bakso, atau mie ayam.
Kamu tetap bisa ngemil sehat dengan berbagai jenis kacang-kacangan, potongan buah favorit, atau camilan sehat buatan sendiri.
2. Sediakan Makanan Bergizi di Rumah
Makanan bergizi/ Foto: Freepik.com/freepik
Menerapkan pola makan yang lebih sehat mudah dilakukan jika kamu juga memiliki akses yang mudah terhadap makanan bergizi. Saat berbelanja untuk persediaan makanan di rumah, usahakan untuk tetap berada di area buah-buahan segar, sayuran, produk susu segar, biji-bijian, daging, dan ikan.
Selain bahan makanan yang segar, kamu tentu tidak lepas dari beberapa bahan makanan kemasan. Namun perhatikan detail label nutrisi dan daftar bahan pada kemasan makanan dan hindari unsur bahan pengawet dan garam yang berlebihan.
Dengan adanya persediaan bahan makanan yang bernutrisi, kamu akan memiliki pola makan yang lebih sehat. Hal tersebut berpengaruh terhadap suasana hati, mental, emosional, dan fisik yang lebih baik.
Dan tentunya kamu memiliki kesempatan yang rendah untuk kembali mengkonsumsi makanan kurang sehat.
3. Makan Perlahan dan Perbanyak Minum Air Putih
Makan perlahan/ Foto: Freepik.com/freepik
Comfort food seperti makanan pencuci mulut yang manis memang umum dikonsumsi selepas makan berat. Untuk menghindari makanan pencuci mulut yang umumnya rendah nutrisi dan tinggi kalori tersebut kamu perlu makan dengan penuh kesadaran sehingga di akhir makan tidak lagi tergoda dengan dessert.
Makan dengan penuh kesadaran membuat seseorang lebih lambat dalam mengunyah sehingga bisa lebih menikmati makanan dan menghargai setiap rasa dan tekstur dari makanan. Makan lebih lambat membuatmu lebih cepat menangkap sinyal kenyang yang disampaikan oleh otak dibandingkan makan dengan tergesa-gesa.
Jika kamu merasa masih ingin menyantap dessert padahal sudah makan dengan perlahan, maka bisa jadi kamu hanya merasa sedang haus. Untuk itu, cobalah minum segelas air putih besar dan perhatikan apakah kamu masih menginginkan dessert sebagai makanan penutup.
4. Perbanyak Protein
Sumber protein/ Foto: Freepik.com/freepik
Meningkatkan konsumsi protein membantu tubuh merasa lebih kenyang sehingga mencegahmu untuk makan berlebihan. Protein yang cukup juga bisa menekan rasa lapar dan membuatmu mengabaikan camilan yang kurang bernutrisi.
Kebutuhan protein bisa dicukupi dengan berbagai jenis sumber protein baik hewani maupun nabati. Adapun sumber protein yang dimaksud seperti yogurt, kacang-kacangan, tahu dan tempe, telur, keju, ikan, dan sumber protein lain yang sekiranya mudah ditemukan.
Praktik mudahnya, jika kamu membuat mie instan maka kamu bisa menambahkan lebih banyak protein dan serat berupa telur dan sayur yang lebih banyak.
5. Cari Pemicu dan Hentikan Siklusnya
Yoga untuk mengelola stres/ Foto: Freepik.com/nensuria
Ketergantungan pada comfort food bisa dipicu oleh beberapa faktor. Selain karena kebiasaan, sering mengkonsumsi comfort food juga dipicu oleh stres. Stres membuat seseorang lebih rentan mengkonsumsi makanan kurang sehat sebagai bentuk pelarian emosional.
Stres mampu memicu masalah kesehatan dan meningkatkan keinginan ngemil sehingga perlu dikelola dengan baik. Coba identifikasi, apabila stres membuatmu dengan mudah mengambil camilan sebagai bentuk pelampiasan, maka kamu perlu memutus siklus tersebut.
Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengelola stres adalah dengan aktivitas fisik seperti yoga, jalan kaki, meditasi, atau melakukan latihan pernapasan.
Mengobrol dengan orang lain atau melakoni seni juga bisa membantu meredam stres. Atau kamu juga bisa menulis jurnal dan tidur nyenyak di malam hari. Cara-cara tersebut diharapkan bisa meredakan stres dan menghindarkanmu dari keinginan untuk makan camilan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
