Nggak Cuma Infeksi Kulit, Ini 4 Bahaya Air Banjir yang Mengintai Kesehatan, Waspada!

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Sabtu, 20 Nov 2021 17:00 WIB
Nggak Cuma Infeksi Kulit, Ini 4 Bahaya Air Banjir yang Mengintai Kesehatan, Waspada!
5 bahaya air banjir yang mengintai kesehatan, waspadalah!/ Foto: Freepik.com

Banjir menjadi salah satu jenis bencana yang umum ditemukan di Indonesia. Biasanya, risiko banjir ini semakin meningkat saat musim hujan tiba seperti saat ini. Masuknya air banjir ke pemukiman warga hingga ke dalam rumah mendatangkan kekhawatiran tersendiri. Pasalnya, air banjir tidak bisa disamakan dengan air pada umumnya.

Sebagaimana dikutip dari Health, Amesh Adalja, MD selaku dokter untuk pengobatan darurat di pusat keamanan kesehatan Universitas John Hopkins, menjelaskan bahwa air banjir dapat memiliki tingkat bakteri, virus, kotoran dan parasit yang sangat tinggi yang berpotensi menginfeksi jika masuk ke mulut, mata maupun luka pada kulit.

Air banjir ini jauh berbeda dari jenis air lain yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Ada pun beberapa bahaya air banjir yang mengintai kesehatan bisa dilihat di bawah ini.

Penyakit Gastrointestinal

Ilustrasi gastrointestinal/ Foto: Freepik.com
Ilustrasi gastrointestinal/ Foto: Freepik.com

Bahaya air banjir yang pertama dapat mendatangkan penyakit gastrointestinal. Hal ini terjadi apabila air banjir tertelan, sementara di dalam air banjir itu sendiri mengandung bakteri, virus maupun parasit yang dapat menyebabkan penyakit gastrointestinal.

Menurut Dr. Adalja, meskipun sebagian besar infeksi mungkin tidak berbahaya dan hanya menyebabkan muntah dan diare, tetapi gejalanya bisa menjadi serius dan dapat menyebabkan dehidrasi yang mengancam jiwa.

E-coli, Giardia dan Cryptosporidium adalah beberapa contoh kuman yang dapat mencemari air banjir dan menyebabkan gangguan pencernaan. Para ahli lainnya juga memperingatkan tentang demam tifoid dan kolera, di mana kedua penyakit ini bisa disebabkan oleh air banjir yang terkontaminasi bakteri.

Penyakit yang Dibawa Nyamuk

Ilustrasi gigitan nyamuk/ Foto: Freepik.com
Ilustrasi gigitan nyamuk/ Foto: Freepik.com

Pada saat banjir, biasanya akan terdapat genangan yang berpotensi untuk menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk. Dr. Adalja juga menjelaskan bahwa kondisi banjir bisa menarik nyamuk untuk menemukan tempat berkembang biak, di mana adanya genangan air setelah banjir. Berkembang biaknya nyamuk ini berpotensi untuk membawa penyakit seperti demam berdarah, chikungunya dan virus zika apabila terkena gigitan nyamuk.

Oleh karenanya, akan sangat disarankan untuk segera membersihkan genangan genangan air pasca banjir serta membersihkan lingkungan setempat, sehingga tidak ada lagi tempat yang berpotensi untuk berkembangbiaknya nyamuk. Memakai baju lengan panjang juga bisa menjadi salah satu cara untuk menghindari gigitan nyamuk, Beauties.

Penyakit Legionnaires

Ilustrasi gangguan pernapasan/ Foto: Freepik.com
Ilustrasi gangguan pernapasan/ Foto: Freepik.com

Diketahui bahwa bakteri legionella ditemukan secara alami di dalam air. Oleh karenanya Ketika seseorang menelan atau menghirup tetesan air yang terkontaminasi, mereka dapat tertular penyakit legionnaires ini.

Penyakit ini ditandai dengan adanya infeksi pernapasan yang menyebabkan sesak nafas, batuk, demam dan kedinginan. Seperti kebanyakan infeksi bakteri, penyakit legionnaires biasanya dapat diobati dengan antibiotik meskipun bisa berakibat fatal apabila tidak diketahui lebih awal.

Biasanya penularan penyakit legionnaires ini tersebar saat pasokan air minum terkontaminasi atau melalui kolam atau bak air yang terkontaminasi. Menurut beberapa kasus ada juga orang yang terkena penyakit ini usai membersihkan air banjir.

Meskipun terbilang sulit untuk menghindari paparan banjir ketika bencana terjadi, risiko dapat dikurangi dengan mempraktikkan kebersihan semaksimal mungkin. Cobalah untuk menghindari paparan air banjir pada area hidung, mata dan mulut.

Infeksi Kulit

Ilustrasi infeksi kulit/ Foto: Freepik.com
Ilustrasi infeksi kulit/ Foto: Freepik.com

Ternyata, menelan bakteri bukan satu-satunya hal yang berisiko pada saat banjir. Dr. Adalja mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengalami luka atau lecet di bagian tubuh mereka dapat terinfeksi bakteri sekunder dari air banjir.

Hal ini semakin relevan dengan adanya contoh kasus pada tahun 2017, di mana seorang wanita Texas meninggal beberapa minggu setelah jatuh ke air banjir selama badai Harvey dan terjangkit necrotizing fasciitis.

Oleh karenanya, apabila memiliki luka atau goresan, cobalah untuk menutupinya dan berikan pertolongan pertama dasar. Gunakan salep antibiotik dan pastikan bahwa tidak ada indikasi bengkak ataupun kemerahan yang muncul.

Namun jika keadaannya sudah semakin darurat ditandai dengan munculnya demam, kedinginan atau tanda-tanda infeksi lainnya, maka sesegera mungkin pergilah ke dokter  untuk mendapatkan penanganan.

------------

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE