Tak Selalu Buruk, Ini 5 Manfaat Rasa Bosan yang Justru Penting Buat Perkembangan Diri

Beauties, pernah nggak sih kamu merasa sangat bosan dengan aktivitas sehari-hari? Harus buru-buru bangun pagi, berangkat kerja dan pulang sore atau malam yang dilakukan berulang-ulang setiap hari. Bahkan, pekerjaan kantor pun sudah ditentukan job desc-nya.

Perasaan bosan sebenarnya sangat wajar. Sayangnya, kebosanan sering dipandang sebagai keadaan emosional yang tidak menyenangkan dan ditandai dengan perasaan tidak puas, gelisah dan kelelahan mental. Bahkan kebosanan dianggap sebagai sumber ketidakbahagiaan.

Terkadang kita pun ingin lari dari rasa bosan. Reaksi yang sering terjadi adalah mencari rangsangan dari luar untuk mengalihkan perhatian. Misalnya dengan bermain game, menonton film, scrolling media sosial dan lain-lain. Namun, hal tersebut hanyalah solusi jangka pendek, bahkan bisa memperkuat cengkraman kebosanan itu sendiri.

Nah, ternyata meskipun rasa bosan sering dianggap sebagai perasaan negatif, kebosanan juga memiliki manfaat lho! Dirangkum dari Psychology Today, berikut deretan benefit dari rasa bosan.

1. Meningkatkan Kesehatan Mental

Di era digital seperti sekarang ini, tentu otak kita dipenuhi dengan berbagai informasi sekaligus distraksi. Kekayaan informasi berarti kelangkaan perhatian (Wojtowich, et al., 2020). Perhatian menggunakan sumber daya kognitif seseorang yang terbatas untuk aktivitas produktif.

Ketika scrolling media sosial atau berselancar pada dunia internet tetap membuat kita merasa bosan, istirahat bisa menjadi kesempatan berharga untuk membantu otak yang kelebihan beban menjadi lebih rileks sekaligus mengurangi stres.

2. Meningkatkan Kreativitas

Kebosanan juga memberikan kesempatan untuk berpikir dan berefleksi. Dalam sebuah penelitian oleh Mann tahun 2018, beberapa orang dibuat melakukan tugas yang membosankan seperti membaca laporan, menghadiri pertemuan dan melakukan rutinitas yang itu-itu saja.

Ternyata tugas-tugas yang membosankan tersebut mendorong pikiran seseorang mengembara yang berujung pada berpikir kreatif. Kebosanan dapat mengaktifkan kreativitas dan pemecahan masalah dengan membiarkan pikiran mengembara dan melamun.

3. Memotivasi Pencarian Hal-hal Baru

Tanpa munculnya rasa bosan, manusia tidak akan memiliki selera untuk berpetualang dan mencari hal baru yang membuat mereka menjadi diri sendiri, memiliki rasa ingin tahu dan terus mencari hal-hal menarik. Berbagai pencapaian besar bahkan difasilitasi ketidakpuasan.

Bahkan, Christopher Columbus yang menjelajahi dunia tidak akan pernah memulai perjalanan besarnya jika tidak mengalami dysphoria (perasaan tidak nyaman atau ketidakpuasan secara mendalam) secara temperamental.

4. Memotivasi Terbentuknya Tujuan Baru

Kebosanan adalah sinyal emosional bahwa kita tidak melakukan apa yang ingin kita lakukan (Elpidorou, 2014). Mengapa kita merasa bosan? Hal ini tidak hanya tentang terlibat dalam situasi yang tidak menarik atau tidak menantang, namun rasa bosan juga muncul dalam situasi saat kita gagal memenuhi harapan dan keinginan. Alhasil, rasa bosan tersebut nantinya akan mendorong kita untuk beralih ke tujuan dan proyek yang lebih besar dan memuaskan.

5. Melatih Self-control

Yups, rasa bosan erat kaitannya dengan pengendalian diri. Kebosanan memengaruhi kemampuan seseorang untuk tetap fokus. Ketika merasa bosan, kita akan kehilangan minat dan kekurangan sumber daya kognitif untuk fokus.

Nah, ketika kita memiliki kemampuan mengatasi rasa bosan tersebut, hal ini akan menjadi persiapan yang baik untuk mengembangkan keterampilan pengendalian diri termasuk tentang mengatur pikiran, emosi dan tindakan. Pada akhirnya, kita membutuhkan manfaat bosan ini dalam kehidupan sebagai sinyal untuk berkembang, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!