Belakangan ini Beauties mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah “playing victim”. Ya, istilah ini seolah menggambarkan bahwa seseorang yang notabennya bersalah, malah merasa menjadi korban. Nah, hal ini mengindikasikan adanya victim mentality alias mental korban yang dimiliki oleh seseorang tersebut.
Apabila terus dibiarkan, punya victim mentality ini dapat merusak value yang ada dalam diri. Terutama value tanggung jawab. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengetahui tanda-tanda victim mentality. Dikutip dari laman Psych2go, berikut adalah tanda-tanda victim mentality.
1. Merasa Tidak Berdaya
Ilustrasi merasa tidak berdaya/ Foto: Freepik.com/freepik |
Seseorang yang punya victim mentality merasa dirinya tidak berdaya dan bergantung pada belas kasihan orang lain. Menurut Dr. Karep Gepp, seorang psikolog klinis berlisensi bahwa orang-orang yang seperti ini berhenti mencoba mengatasi tantangan yang mereka hadapi dan sebaliknya menyalahkan orang lain di sekitar mereka atas kesalahan yang mereka lakukan.
Oleh karenanya, Beauties perlu hati-hati jika sering mendapati diri sendiri mengeluh sepanjang waktu setiap kali ada yang tidak beres tanpa merenungkan sebab akibat dan peran yang diambil dalam kejadian tersebut.
2. Menekan Kemarahan
Ilustrasi menahan marah/ Foto: Freepik.com/benzoix |
Konselor Andrea M. Darcy dan terapis Dr. Sheri Jacobsen mengemukakan pendapatnya bahwa orang-orang dengan mental korban cenderung menghabiskan banyak waktu menderita dalam diam dan menekan kemarahan. Uniknya, mereka akan jarang terlihat marah, tetapi orang-orang di sekitar mereka selalu kesal dengan mereka.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena orang-orang dengan mental korban ini selalu menganggap bahwa orang lain menentang mereka dan pada akhirnya mereka merasa tidak berdaya dan menggunakannya sebagai alasan menyerah bahkan sebelum mencoba.