Waduh! Ternyata Ini Bahaya Melakukan Diet Ekstrem
Tiap orang memiliki tubuh dengan metabolisme berbeda satu sama lain. Itulah yang membuat kita semua cantik dan unik dengan karakteristik masing-masing. Sayangnya, hal ini masih belum dipahami oleh kebanyakan orang. Mayoritas dari mereka cenderung memilih untuk bisa mencapai tujuan tertentu dengan waktu singkat.
Tidak heran jika banyak produk-produk skincare berbahaya dan tren-tren diet instan yang menjadi populer. Salah satu yang menjadi bahan pembicaraan belakangan ini adalah diet ekstrim yang ampuh menurunkan berat badan secara signifikan. Namun, apakah itu aman?
Memicu Dehidrasi
Dehidrasi/ Sumber: Freepik.com
Pahami bahwa "keberhasilan" instan dari diet ketat hanyalah ilusi karena berat badan yang hilang, kemungkinan besar berasal dari air dan bukan lemak. Ketika pada asupan kalori atau karbohidrat yang dibatasi.
Sumber energi pertama yang dibakar tubuh, jauh sebelum lemak - adalah glikogen yang merupakan suatu bentuk karbohidrat yang disimpan di hati dan otot. Dalam setiap gram glikogen tersebut melekat air. Jangan heran jika diet ekstrem akan diikuti dengan gejala dehidrasi termasuk sakit kepala, kelelahan, dan pusing.
Perubahan Kadar Gula Darah
Perubahan Kadar Gula Darah/ Sumber: Freepik.com
Diet ekstrem tidak akan bertahan lama. Pasalnya, para peneliti sudah membuktikan bagaimana diet ekstrim dikaitkan dengan yo-yoing atau mendapatkan kembali semua berat badan yang hilang dari diet karena mereka berkontribusi terhadap resistensi insulin dan berpotensi diabetes Tipe 2.
Metabolisme Melambat
Metabolisme Melambat/ Sumber: Freepik.com
Ketika seseorang mengikuti diet ekstrim, tubuh mengalami defisit kalori. Ini akan berlanjut pada tingkat energi yang juga menurun sehingga metabolisme secara alami akan melambat untuk menghemat energi. Inilah yang kemudian dapat menghentikan penurunan berat badan dan menyebabkan hilangnya otot.
Risiko Malnutrisi
Risiko Malnutrisi/ Sumber: Freepik.com
Dalam kasus diet ekstrim, diet yang parah menyebabkan banyak kekurangan nutrisi seperti karbohidrat, protein, vitamin (terutama vitamin A, D, E, & K) dan mineral seperti kalsium, fosfor, natrium, dll. Hilangnya mereka dalam asupan makanan bisa menjadi penyebab berbagai penyakit defisiensi. Melakukan diet ekstrem secara mendadak juga dapat menyebabkan kadar fosfor, magnesium, dan kalium turun dan menyebabkan gagal jantung.
Gangguan Pada Otak
Gangguan Pada Otak/ Sumber: Freepik.com
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Neuroscience, dengan diet ekstrim atau diet ketat apa pun berisiko tinggi meningkatkan kadar hormon stres kortikosteron otak. Inilah yang akan membuat otak lebih rentan terhadap stres, meningkatkan risiko depresi dan membuat seseorang cenderung berperilaku tidak wajar.