Waspada! 9 Tempat Ini Miliki Risiko Penularan Omicron Tertinggi Menurut Para Ahli, Apa Saja?
Pandemi COVID-19 kembali membangkitkan kewaspadaan setelah kasus varian Omicron di berbagai negara, termasuk Indonesia, kian meningkat. Kasus terkini didominasi oleh infeksi varian B.1.1.529 atau Omicron yang memiliki tingkat penularan tertinggi dibanding varian lainnya.
Untuk menghindari peningkatan kasus tak terkendali, para ahli telah memetakan beberapa lokasi dengan risiko penularan Omicron tertinggi dan meminta masyarakat untuk sebisa mungkin menghindarinya. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini adalah tempat-tempat yang harus diwaspadai karena berisiko menjadi pusat penularan varian Omicron!
Ruangan Sempit dengan Ventilasi Buruk
![]() Ilustrasi Ruangan Berventilasi Buruk/ Foto: Canva/ Tim Mossholder |
Seperti yang telah diketahui, segala varian virus COVID-19 menyebar melalui droplet orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, hindarilah kerumunan di ruang sempit dengan ventilasi buruk seperti pesta atau pertemuan keluarga besar di ruang tertutup.
Dilansir dari laman Eat This, Dr Serhat mengatakan bahwa orang sangat sering melepas masker dan berinteraksi dalam jarak dekat di pertemuan privat untuk membangun kedekatan, sehingga dapat menjadi tempat tersebarnya droplet dan berkembangnya varian Omicron.
Tempat Gym
![]() Ilustrasi Tempat Gym/ Foto: Canva/ Victor Freitas |
Di saat pandemi, setiap orang ingin menjaga kebugaran dengan segala cara termasuk dengan rajin berolahraga. Namun, menurut keterangan profesor dari University of Utah Medical Center, Bradley Katz, MD, PhD, tempat gym tanpa jaminan ventilasi udara yang baik akan membuat droplet bertahan lama di udara. Hal ini akan meningkatkan kemungkinan terhirupnya droplet oleh orang lain.
Oleh karena itu, kegiatan seperti olahraga mungkin lebih baik dilakukan di tempat terbuka yang tidak terdapat kerumunan atau melakukan olahraga dengan aman di rumah masing-masing.
Hindari Menonton Konser dan Acara Olahraga di Keramaian
![]() Ilustrasi Menonton Konser/ Foto: Canva/ rrvachov |
Sementara itu, Dr Katie Passaretti menyampaikan perhatiannya tidak hanya pada kualitas sirkulasi udara, namun juga pada kegiatan apa yang dilakukan orang-orang di tempat tersebut. Dalam hal ini, Dr Passaretti menganjurkan untuk menghindari kerumunan di tempat konser dan kerumunan suporter dalam segala pertandingan, terutama pertandingan olahraga dalam stadion.
Hal ini dikarenakan kecenderungan penonton untuk berteriak dan bernyanyi bersama yang memicu pelepasan droplet ke udara. Kurangnya jarak dalam kerumunan konser dan suporter akan mempermudah penularan satu sama lain.
Klub Malam
![]() Ilustrasi Klub Malam/ Foto: Canva/ Edoardo Tommasini |
Di klub malam, orang-orang biasa melepas penat sembari menghabiskan momen kebersamaan dengan kolega dan teman. Namun, Dr Passareti memperingatkan bahwa tempat ini juga merupakan lokasi dengan resiko penularan varian Omicron yang tinggi.
Ketika sedang bersenang-senang, pengunjung cenderung berdekatan dan melepas masker untuk bercengkrama serta minum dan makan bersama. Padahal, makanan ini bisa jadi terkontaminasi droplet saat orang-orang bercengkrama, tertawa, teriak, dan melakukan kegiatan lainnya. Dengan berbagai kemungkinan ini, klub malam bisa menjadi tempat transmisi varian Omicron yang tinggi.
Tempat atau Ruang Kerja yang Ramai
![]() Ilustrasi Tempat Kerja/ Foto: Canva/ mediaphotos |
Meski beberapa pekerja telah melakukan pekerjaan mereka secara online, terdapat beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan di tempat kerja atau lokasi-lokasi tertentu. Bahkan, tak jarang pekerjaan tersebut membutuhkan kerja sama dan mau tidak mau harus terlibat dalam kerumunan.
Bagi para pekerja yang mengalami ini, Dr Passaretti mengingatkan untuk melakukan double masking dengan masker medis sesuai kebutuhan pekerja dan sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang lain.
Pusat Perbelanjaan hingga Transportasi Publik
Tempat dengan Resiko Penularan Omicron Tertinggi/ Foto: Canva/ Golib
Pusat Perbelanjaan
![]() Ilustrasi Pusat Perbelanjaan/ Foto: Canva/ MangoStar Studio |
Akibat yang ditimbulkan pandemi tidak hanya menyasar kesehatan masyarakat, tapi juga kelangkaan barang kebutuhan. Biasanya, gelombang pandemi besar-besaran mengakibatkan masyarakat melakukan panic buying hingga menimbun barang karena takut kehabisan persediaan keseharian.
Dr Kristina Hendija mengatakan bahwa perilaku panic buying ini sangat memungkinkan mengakibatkan kerumunan yang membuat masyarakat berdesak-desakan. Kerumunan sangat jarang memperhatikan protokol kesehatan yang baik. Oleh karena itu, belilah barang seperlunya dan gunakan jasa penjualan online jika diperlukan demi menghindari kerumunan.
Perjalanan Udara
![]() Ilustrasi Pesawat/ Foto: Canva/ Natalia Cardenas |
Dilansir dari laman Eat This, seorang ahli farmasi dari Farr Institute mengatakan bahwa perjalanan melalui udara tidak juga aman dari risiko penyebaran Omicron. Bahkan, risiko yang ditimbulkan bisa jadi dua hingga tiga kali lipat.
Walaupun pesawat memiliki sistem penyaring udara, tapi keberadaan setiap penumpang memiliki resiko sebagai pembawa virus. Bertahan dalam pesawat bersama-sama akan memberi waktu bagi terjadinya transmisi virus.
Meski demikian, perjalanan udara dalam kelas bisnis dikatakan memiliki resiko penularan lebih rendah dikarenakan jarak yang berjauhan satu sama lain. Sehingga kemungkinan untuk berkerumun dan bersentuhan dengan barang-barang yang terkontaminasi virus menjadi lebih kecil.
Transportasi Publik
![]() Ilustrasi Transportasi Publik/ Foto: Canva/ Kzenon |
Transportasi publik adalah tempat yang memiliki risiko penularan Omicron tertinggi. Penumpang yang silih berganti membuat kita kesulitan untuk memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi dan persebaran virus yang mungkin terjadi.
Belum lagi, Dr Hendija memaparkan fakta mengejutkan bahwa meskipun seseorang yang terinfeksi virus telah pergi, virus tetap ada dalam bentuk suspensi selama 15 menit di tempat dan masih dapat dihirup oleh penumpang lainnya.
Rumah Sakit
![]() Ilustrasi Rumah Sakit/ Foto: Canva/ Spotmatik |
Rumah sakit adalah tempat utama yang harus dihindari jika tidak ada kepentingan darurat dan mendesak. Kasus varian Omicron yang kini sedang melonjak tentu menyebabkan peningkatan jumlah pasien di rumah sakit. Jumlah peningkatan inilah yang membuat rumah sakit menjadi tempat dengan penularan tertinggi.
Pada dasarnya, potensi penularan Omicron dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karenanya, wajib bagi setiap orang untuk senantiasa waspada dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, menghindari menyentuh wajah dan rajin mencuci tangan atau memakai hand sanitizer. Semua ini demi menyelamatkan diri dari ancaman penularan Omicron yang tinggi di tempat publik.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!








