Cerita Anggota B-Nation Christin Wang: Belajar dari Rasa Trauma, Kini Berdedikasi untuk Kemajuan Pendidikan Bangsa!

Rini Apriliani | Beautynesia
Jumat, 25 Aug 2023 15:30 WIB
Cerita Anggota B-Nation Christin Wang: Belajar dari Rasa Trauma, Kini Berdedikasi untuk Kemajuan Pendidikan Bangsa!
Cerita anggota B-Nation, Christin Wang/Foto: Dok. Christin Wang

Satu hal yang tak bisa dihapuskan dalam ingatan adalah trauma masa lalu. Namun bukannya terpuruk, ciri orang cerdas adalah akan mengubah dan belajar dari rasa trauma tersebut untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya.

Hal ini sama seperti yang dilakukan oleh Christin Wang, salah satu anggota B-Nation (komunitas Beautynesia). Ia tak sekadar menerima dengan lapang saja, tapi sudah mengubah dan belajar dari rasa traumanya menjadi sosok yang jauh lebih baik.

Christin Wang, Kini Berprofesi sebagai Guru Mandarin di Indonesia

Beauties pasti sudah tak asing dengan Tragedi 98, yang hingga saat ini masih dapat dengan mudah kamu dapatkan ceritanya di internet. Ternyata, Christin Wang dan keluarga menjadi salah satu yang terdampak akibat kejadian tersebut, sebab ia adalah keturunan Tionghoa.

Namun, berkat kejadian tersebut, ia mengaku bisa menjadi seorang yang lebih berjiwa besar. Dan justru, ia memiliki keinginan untuk memberikan sumbangsing bagi masa depan banyak orang, terutama bangsa Indonesia.

"Walaupun saya dan keluarga punya trauma atas kejadian di masa lalu yang dimana bisa kita akses di internet juga yah, tapi saya pribadi tidak mampu mengubah masa lalu. Namun, saya bisa merencanakan banyak hal baik yang positif bagi masa depan serta membawanya dalam untaian doa untuk memohon hikmat dan bimbinganNya juga. Kan hidup kalau mau maju, nggak bisa gitu-gitu aja. Harus mau keluar dari zona nyaman bahkan hingga out of the grid," ujar Christin kepada Beautynesia. 

Saat ini, Christin Wang berprofesi sebagai guru Mandarin untuk jenjang TK-SMA. Ia terjun langsung ke lingkungan dengan memberikan manfaat dari apa yang dimilikinya, yakni ilmu.

Bermula dari Dapatkan Beasiswa Pemerintah China dan Pilih Jadi Guru

Christin Wang, anggota B-Nation

Cerita anggota B-Nation, Christin Wang/Foto: Dok. Christin Wang

Perempuan berusia 33 tahun ini dulunya adalah penerima bantuan beasiswa pemerintah China. Christin menceritakan bagaimana awal mulanya ia bisa mendapatkan beasiswa jurusan Pengajaran Bahasa Mandarin, Jinan University Guangzhou.

“Awalnya karena saya membantu pameran pendidikan Taiwan yg ada di Bandung tahun 2019, dari sini saya percaya bahwa rezeki itu udah ada yang ngatur dan nggak mungkin ketuker,” ujarnya. 

“Saya ditelpon oleh asisten ketua instansi bahasa Mandarin Jabar di hari terakhir pendaftaran karena asistennya tidak sengaja lihat brosur dari salah satu universitas di China yg menawarkan program beasiswa. Teknisnya ada kontrak masa bakti 3 tahun dan 5 tahun. Tergantung dari besaran biaya yang dikeluarkan seperti tiket pesawat, student visa, dan lain sebagainya,” lanjutnya. 

Selepas lulus, Christin ingin mendedikasikan dirinya untuk kemajuan bangsa. Karena inilah ia memilih menjadi guru bahasa Mandarin

“Saya pernah baca salah satu buku materi pengajaran bahasa Mandarin yang quotesnya : Ketika 1 orang mengajar, maka yang belajar adalah kedua belah pihak. Why? Karena murid perlu ilmu, sementara guru perlu evaluasi untuk pengembangan diri, sehingga kedua belah pihak saling bersinergi,” katanya. 

“Inilah yang akhirnya membuat saya termotivasi memberikan sumbangsih bagi negeri, yaitu dengan berdiri bagi generasi lewat kemampuan yang saya bisa,” 

Alasan lain yang membuatnya memilih menjadi guru Mandarin adalah karena melihat banyaknya orang yang merasa kesulitan saat belajar bahasa Mandarin. Hal ini membuatnya belajar lebih kreatif untuk menjelaskannya juga. 

Tantangan Christin Wang dengan Profesinya sebagai Guru

Christin Wang, anggota B-Nation

Cerita anggota B-Nation, Christin Wang/Foto: Dok. Christin Wang

Seperti yang kita tahu, menjadi seorang guru bukanlah perkara mudah. Tak sekadar memberikan ilmu yang dimiliki, tapi juga membimbing, mendidik, memahami, dan sabar akan banyaknya siswa di kelas.

Hal tersebut pun dilakukan oleh perempuan berdomisili Bandung ini. Christin Wang bercerita berbagai kesulitannya menjadi seorang guru. 

“Bukan hal yg mudah untuk menjalani yg namanya mengajar murid, karena anggap saja kita bagi jadi kelas kecil dan kelas besar gitu yah. Anak-anak kelas kecil lebih mudah bercerita apa adanya, memaafkan sesama, sekaligus berbagi dengan teman bahkan gurunya,” ungkap Christin. 

“Tapi, kalau di kelas besar itu udah mulai banyak dramanya yang mirip kaya sinetron gitu. Mulai dari mengada-ngada, mereka tau gitu peraturan di sekolah tidak boleh main hp saat jam pelajaran berlangsung, tapi mereka lakukan juga gitu, bahkan hingga mengadukan guru yang mereka tidak suka ke Kepala Sekolah secara terus menerus. Hingga akhirnya, di kelas saya akan ada peraturan yang jelas (dibagi per poin) di awal,” lanjutnya. 

Cerita Menyenangkan Christin dengan Profesinya

Christin Wang, anggota B-Nation

Cerita anggota B-Nation, Christin Wang/Foto: Dok. Christin Wang

Di balik tantangannya, tentu ia juga punya hal menarik dan cerita menyenangkan dari profesi yang dipilihnya ini. Christin mengatakan, berkat profesinya ini ia bisa bertemu banyak orang. 

"Karena petualangan inilah juga yg menghantarkan saya bertemu dengan banyak orang," kata Christin. 

Dari bertemu banyak orang ini, ada banyak hal yang bisa ia pelajari. Tentang karakter mereka, cara pandang, hingga caranya menemukan kesenangan itu sendiri. 

"Saya lihat mereka-mereka yang jauh lebih sukses daripada saya itu orangnya rendah hati, nggak pernah pamer mau di status WA hingga ke sosmednya bahkan ada beberapa yang nggak punya sosmed malah. Sehingga membuat pola pikir dan cara pandang saya berubah juga akhirnya. Saya akan merasa lebih senang ketika murid-murid saya berhasil karena mereka telah bersusah payah mengusahakannya, saya akan lebih bahagia melihat bahwa “impossible is nothing” selama siapa pun itu berusaha, saya senang ketika laoshi (guru dalam bahasa Mandarin) itu sukses mencapai jenjang pendidikan yg lebih tinggi karena itu menandakan masa depannya akan lebih cemerlang. Ternyata, semudah itu lho bahagia dan hal-hal ini membuat pikiran jadi lebih positif sekaligus membuat tubuh menjadi lebih sehat. It’s incredible!," ceritanya. 

Salah satu yang membanggakan juga, saat ini ada tiga murid Christin yang bisa berangkat ke China untuk berkuliah. Ia pun berharap mereka bisa mendapatkan masa depan yang cemerlang. 

"Puji Tuhan, ada 3 murid saya yang akan berangkat untuk kuliah ke China di akhir bulan Agustus ini. Mereka bertiga dari sekolah negri di Bandung. Saya berharap, mereka dapat memiliki penghidupan dan masa depan yang cemerlang. Karena sesuai dengan slogan bangsa Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika, sehingga sudah sewajarnya jika kita saling bergandengan tangan dalam memajukan bangsa termasuk generasi penerus negara ini demi kemajuan bersama,"

Cerita Christin Wang Bersama B-Nation

Christin Wang, anggota B-Nation

Cerita anggota B-Nation, Christin Wang/Foto: Dok. Christin Wang

Salah satu yang dilakukan Christin selepas pulang dari pendidikan adalah ikut bergabung bersama komunitas Beautynesia, yakni B-Nation. 

"Saya lupa sejak taun berapa bergabung di B-Nation, tapi yang pasti setelah saya kembali ke Tanah Air dan itu pas pandemi," ujar Christin. 

Christin bercerita, dengan bergabungnya ia bersama B-Nation ini tak sekadar bergabung saja, tapi banyak hal menarik yang ia dapatkan. Termasuk pengetahuan dan pengalaman baru. 

"Ada banyak hal menarik ketika menjadi anggota B-Nation. Saya jadi bisa mendapatkan banyak pengetahuan baru, mendengarkan cerita pengalaman teman-teman yg lain, hingga tips-tips yang sangat membantu di kehidupan sehari-hari yang di share sama admin," lanjutnya. 

Harapan Christin Wang ke Depannya...

Christin Wang, anggota B-Nation

Cerita anggota B-Nation, Christin Wang/Foto: Dok. Christin Wang

Karena hidup terus tumbuh dan berjalan, ada banyak hal yang saat ini menjadi harapan perempuan berdomisili Bandung ini. 

Di samping ia yang kini tengah melanjutkan les piano, belajar bahasa Jepang karena tertarik dengan sistem pendidikan di sana, ia juga sedang belajar makeup sebagai bentuk perawatan dirinya sendiri. 

Menurutnya, hidup juga adalah rangkaian seni yang dapat menular ke orang lain. Ia berharap anak-anak Indonesia suatu hari nanti bisa maju seperti negara lainnya. 

"Hidup itu adalah rangkaian seni yang merajut positive vibes yang dapat menular ke orang lain. Saya berharap suatu hari nanti, bangsa dan negara Indonesia tercinta ini bisa maju seperti negara-negara tetangga dan mereka-mereka yg telah memberikan kepercayaannya kepada negara kita. Termasuk juga pembangunan infrastruktur yg maju hingga ke pelosok daerah sampai yg terpencil sekalipun, sehingga tidak perlu ada lagi anak-anak yg harus menyeberang sungai dengan dibantu TNI. Semuanya harus safety first untuk anak-anak yg merupakan penerus bangsa di masa depan. Betul ini mimpi dan kerinduan saya dari lubuk hati yg paling dalam, dimana mata saya pun sampai berkaca-kaca saat menuliskannya. Demikianlah impian polos seorang gadis karena apa yg dilihatnya sehari-hari," tutupnya. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE