4 Fakta Sejarah Berikut Menjelaskan Bagaimana Stereotype "Cantik Harus Putih" Terjadi

Izzul Millati Umami | Beautynesia
Jumat, 20 Mar 2020 09:00 WIB
4 Fakta Sejarah Berikut Menjelaskan Bagaimana Stereotype
https://oss.beautynesia.id/photo/temporary/7ffb6ebe3e3efc5c92b2a5b43b0927f6.jpeg
Banyak wanita yang berlomba-lomba memutihkan kulit. Beragam produk kecantikan juga dibuat untuk membantu kulit yang gelap menjadi lebih putih dari sebelumnya. Trend ini juga terjadi akibat banyaknya anggapan kalau cewek cantik adalah mereka yang berkulit putih. Mengapa ya tren ini bisa terjadi?

Sebenarnya sih, anggapan ini ditimbulkan akibat sejarah panjang era prakolonial. Sejarah ini mengakibatkan banyak banget wanita Indonesia berlomba-lomba punya kulit putih hingga saat ini. Nggak hanya kaum perempuan, sebagian kaum laki-laki juga punya anggapan seperti ini. Baca 4 fakta mengenai sejarah terjadinya stereotype “kulit cantik adalah kulit putih" berikut ini. 
 


1. Pada Era Pra Kolonial, Cantik Diartikan Berkulit Terang, Bukan Putih



Anggapan ini sebenarnya sudah turun temurun tercipta sejak era prakolonial. Pada masa ini, terdapat kitab  “Kakawin Ramayana” yang menggambarkan sosok Sinta sebagai wanita cantik dengan kulit cantik bak rembulan. Sementara itu, cantik bak rembulan pada masa ini juga diartikan sebagai kulit yang terang. 


Foto: Istimewa


 


2. Pada Masa Kolonial, Anggapan Cantik Harus Berkulit Terang Bergeser



Setelah masa prakolonial dengan stereotype cantik harus berkulit terang bak Sinta, ada masa kolonial dengan anggapan yang sedikit bergeser. Pada masa kolonial belanda, cantik diartikan bukan lagi berkulit terang namun berkulit putih kaukasia. 


Foto: Istimewa


 


3. Pada Masa Penjajahan Jepang, Definisi Kulit Cantik Berubah Lagi



Setelah selesainya masa cantik harus putih bak kaukasian, muncul lagi stereotype baru sejak datangnya bangsa Jepang di Indonesia. Cantik tidak lagi berkulit putih macam bule belanda. Pada periode 1900-1945, Jepang tampil dengan doktrin bahwa cantik putih adalah cantik ala asia. 


Foto: Istimewa


 


4. Pada Masa Penjajahan, Punya Kulit Putih dianggap Kaum Kelas Atas



Pada masa penjajahan baik Belanda dan Jepang, banyak yang menganggap kaum kelas atas aja yang mempunyai kulit putih. Ini karena kaum kelas atas dianggap punya kemampuan untuk merawat diri lebih baik daripada mereka kaum kelas bawah. Kaum kelas bawah berkulit gelap dikarenakan tidak ada harta untuk merawat diri. 

 


Foto: Istimewa


 


4 anggapan di atas merupakan proses bagaimana sebuah stereotip terbentuk. Sebenarnya, semua warna kulit itu cantik kok ladies! Hanya karena anggapan ini, jangan sampai membuat kamu jadi minder dengan diri sendiri ya! Anggapan itu nggak absolut berlaku buat semua orang kok. 


(arm2/arm2)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.