Alasan Kenapa Jerawat Sering Muncul Sebelum Menstruasi dan Cara Mengatasinya

Menjelang menstruasi, kebanyakan perempuan biasanya akan merasakan beberapa gejala, seperti sakit perut, nyeri pinggang, mood berubah, dan munculnya jerawat hormon atau disebut jerawat PMS (pramenstruasi).

Dan salah satu gejala yang banyak dikeluhkan oleh banyak perempuan yakni tumbuhnya jerawat PMS, karena selain timbul rasa sakit, jerawat hormon juga bisa meninggalkan bekas yang kerap mengurangi rasa percaya diri. Apakah kamu salah satunya, Beauties?

Penyebab

Hormon merupakan penyebab jerawat pms/ Foto: Freepik/ Cookie_studio

Sebuah fakta menunjukkan, 65 persen orang melaporkan bahwa jerawat hormon dapat menjadi lebih buruk ketika masuk periode menstruasi. Dikutip dari Healthline, penyebab jerawat yang muncul sebelum menstruasi dikarenakan hormon yang berfluktuasi.

Tepat sebelum menstruasimu dimulai, kadar progesteron dan estrogen akan turun dan hal tersebut dapat memicu kelenjar sebaceous untuk mengeluarkan lebih banyak sebum, yakni zat berminyak yang ada di kulit wajah. Pasalnya, terlalu banyak sebum akan menyebabkan pori-pori tersumbat dan akhirnya muncul jerawat.

Perempuan hormon testosteron dalam jumlah kecil/ Foto: Freepik/ Gpointstudio

Jerawat PMS yang muncul juga dipengaruhi oleh hormon testosteron. Ya Beauties, ternyata perempuan juga memiliki hormon tersebut, namun kadarnya tidak sebanyak pria. Hormon testoteron yang dimiliki perempuan dibuat dalam jumlah kecil dan menjadi faktor dalam perkembangan jerawat karena dapat memicu kelenjar sebaceous dalam menghasilkan sebum.

Selain itu, faktor hormon juga dapat meningkatkan peradangan kulit dan produksi bakteri penyebab jerawat. Hormon yang berfluktuasi sebelum masa menstruasi akan memengaruhi mood dan payudara menjadi sakit.

Perlu kamu ketahui, jerawat PMS itu berbeda dengan jerawat yang biasanya. Dilansir dari laman Very Well Health, jerawat PMS cenderung menjadi papula merah dan meradang tetapi jarang berkembang menjadi putih. Biasanya jerawat PMS akan muncul di bagian bawah pipi, garis rahang, dagu, dan leher.

Sebagian besar jerawat PMS akan muncul sekitar satu minggu hingga 10 hari sebelum menstruasi.

Obat untuk Jerawat PMS

Foto: Raudiya Nurfadilah H

Meski yang muncul adalah jerawat, sayangnya kamu tidak dapat mengubah hormon-hormon yang berkaitan dengan jerawat. Namun kamu bisa melakukan beberapa hal yang bisa membuat jerawat tidak terlalu parah.

“Jerawat terkait menstruasi bukan masalah kebersihan, itu adalah efek internal. Namun perempuan tetap perlu merawat kulit pada periode menstruasi agar tidak memperburuk keadaan,” ujar Elizabeth Gutrecht Lyster, MD. Bagian dari Holtorf Medical Group di Orange County, California yang dikutip dari WebMD.

Pengobatan

Obat untuk jerawat PMS/ Foto: Freepik/ Diana.grytsku

Ada beberapa obat yang bisa digunakan untuk meredakan jerawat, di antaranya:

Spironolactone

Obat ini dapat mengatur hormon, mengatur produksi minyak terkait testoteron di kulit. Jika kamu menggunakan obat ini, kemungkinan kamu akan merasakan sakit di payudara, menstruasi tidak teratur, sakit kepala, dan kelelahan. Obat ini pun harus dengan resep dokter, agar bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal dan mengurangi risiko yang terjadi.

Retinoid topical

Retinoid topical merupakan obat yang diketahui cocok untuk jerawat PMS, karena selain dapat membantu menjaga pori-pori tetap bersih, tapi juga bisa mengurangi garis halus dan kerutan di wajah.

Benzoil peroksida

Benzoil peroksida sebagai obat jerawat/ Foto: Freepik/ Gpointstudio

Obat jerawat ini telah umum digunakan karena dapat bekerja pada jerawat biasa dan jerawat PMS. Benzoil peroksida diketahui merupakan pilihan yang tepat untuk meredakan jerawat.