Bukan Sekadar Rambut Kering, Ini 3 Jenis Porositas Rambut yang Menentukan Cara Rawatnya

Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Kamis, 11 Dec 2025 06:00 WIB
Bukan Sekadar Rambut Kering, Ini 3 Jenis Porositas Rambut yang Menentukan Cara Rawatnya
Bukan Sekadar Rambut Kering, Ini 3 Jenis Porositas Rambut yang Menentukan Cara Rawatnya/ Foto: Unsplash.com/Curology

Hair porosity bukan tentang seberapa “berpori” rambut seperti kulit, Beauties, melainkan tentang seberapa banyak celah di lapisan kutikula atau lapisan terluar batang rambut yang menentukan seberapa cepat rambut menyerap dan mempertahankan kelembapan.

Memahami porositas rambut penting karena dari sinilah kamu bisa tahu bagaimana rambutmu menyerap air dan produk perawatan, seberapa baik ia mengunci kelembapan, hingga seberapa mudah rambutmu diwarnai, ditata, atau di-styling.

Nah, dalam dunia hair porosity, ada tiga jenis porositas rambut yang masing-masing punya karakter, kebutuhan, dan trik perawatan yang berbeda. Yuk, kita bedah satu per satu biar kamu bisa merawat rambut dengan lebih tepat dan efektif!

1. Porositas Rendah (Low Porosity Hair)

Rambut Porositas Rendah Memiliki Kutikula Rapat Sehingga Sulit Menyerap Kelembapan/Foto: freepik.com/freepik

Rambut porositas rendah memiliki kutikula rapat sehingga sulit menyerap kelembapan. Bukan cuma produk rambut saja, tapi kadang terasa sulit menyerap air/Foto: freepik.com/freepik

Pada rambut low porosity, kutikula rambut “rapat” atau tertutup sehingga air dan produk sulit menembus ke dalam batang rambut. Akibatnya, rambut kadang terasa sulit menyerap air saat keramas karena air bisa “menyatu” di permukaan rambut lebih lama sebelum meresap. Produk styling atau conditioner sering hanya menempel di permukaan rambut tanpa benar-benar menyerap. Hal ini bisa buat rambut terasa berat atau lepek. 

Nah, kabar baiknya, tipe rambut ini masih bisa sehat dan lembab kalau kamu bisa merawatnya. Yuk, intip tips dan triknya!

  1. Gunakan produk ringan atau water-based (misalnya conditioner ringan, leave-in lotion ringan). Hindari produk berat, minyak atau cream tebal karena kemungkinan besar tidak akan terserap.
  2. Saat keramas atau conditioning, pakai air hangat atau semprot air hangat agar kutikula sedikit terbuka sehingga kelembapan bisa menembus batang rambut.
  3. Lakukan clarifying shampoo secara berkala untuk mengangkat residu produk karena pada low porosity, buildup produk bisa menghambat penyerapan. 

Singkatnya, jika rambutmu “menolak” air, susah menyerap produk, maka treat-nya dengan produk ringan & bantuan sedikit “panas hangat”.

2. Porositas Sedang (Medium/Normal Porosity Hair)

Rambut porositas sedang memiliki penyerapan kelembapan yang seimbang. Rambut lebih mudah diatur dan mudah diwarnai atau styling/Foto: freepik.com/freepik

Rambut porositas sedang memiliki penyerapan kelembapan yang seimbang. Rambut lebih mudah diatur dan mudah diwarnai atau styling/Foto: freepik.com/freepik

Pada rambut medium porosity, kutikula tidak terlalu rapat, tapi juga tidak terlalu terbuka, jadi rambut bisa menyerap kelembapan dan produk dengan baik. Rambut lebih mudah diatur, mudah diwarnai atau styling, dan mudah mempertahankan kelembapan tanpa terlalu mudah kering atau terlalu berminyak. 

Meskipun ideal, tipe rambut ini tetap harus dirawat dengan cara yang benar. Berikut langkahnya:

  1. Rutin pakai conditioner & moisturizing treatments karena rambutmu bisa menyerap kelembapan secara optimal.
  2. Cukup pakai produk dengan keseimbangan antara moisturizing dan protein, tapi hindari over-treatment agar kutikula nggak mudah rusak.
  3. Saat styling, kamu tetap bisa pakai alat styling (dengan proteksi) sebab medium porosity relatif stabil selama tidak over-eksploitasi. 

3. Porositas Tinggi (High Porosity Hair)

Rambut porositas tinggi menyerap kelembapan dengan cepat namun cepat kehilangan nutrisi. Efeknya, rambut rentan kering, kusam, frizzy, dan mudah patah./Foto: freepik.com/freepik

Rambut porositas tinggi menyerap kelembapan dengan cepat namun cepat kehilangan nutrisi. Efeknya, rambut rentan kering, kusam, frizzy, dan mudah patah./Foto: freepik.com/freepik

Orang dengan rambut high porosity, kutikula rambutnya lebih terangkat atau ada celah, kemungkinan karena faktor genetik, paparan panas, pewarnaan, blow-dry, atau perlakuan kimiawi lain. Hal inilah yang membuat rambut jadi menyerap air dan produk dengan cepat, tapi kelembapan juga cepat hilang sehingga rambut rentan kering, kusam, frizzy, mudah patah. Rambut juga bisa terasa kasar, kaku, rapuh sehingga styling sering sulit bertahan lama. 

Berikut ini cara “menjinakkan” si high porosity hair supaya tetap sehat & terhidrasi:

  1. Prioritaskan deep conditioning & protein treatment untuk memperbaiki struktur rambut dari dalam.
  2. Gunakan produk berat & sealing seperti misalnya hair mask, leave-in cream, minyak alami untuk mengunci kelembapan agar tidak mudah hilang.
  3. Hindari terlalu sering menggunakan panas (blow-dry, hair straightener) atau bahan kimia yang keras karena itu bisa memperparah kerusakan kutikula. 

Ibarat spons bocor, kamu yang punya tipe high porosity hair harus rajin “menyumbat lubangnya” dengan kombo hidrasi dan sealing untuk menjaga rambut tetap lembut dan sehat.

4. Cara Mengetahui Porositas Rambutmu di Rumah

Cara mengetahui porositas rambut dapat dilakukan dengan mudah. Kamu bisa coba di rumah Float (Glass) Test dan Slip/slide Test. /Foto: freepik.com/freepik

Cara mengetahui porositas rambut dapat dilakukan dengan mudah. Kamu bisa coba di rumah Float (Glass) Test dan Slip/slide Test. /Foto: freepik.com/freepik

Sebelum kamu tentukan shampoo, mask, atau hair oil favorit, yuk cek dulu porositas rambutmu. Berikut dua cara mudah yang biasa dipakai:

Float (Glass) Test (ambil sehelai rambut bersih dan kering, masukkan ke segelas air):

  • Jika rambut mengapung → kemungkinan low porosity
  • Jika rambut tenggelam cepat → kemungkinan high porosity
  • Jika rambut tenggelam perlahan-lahan atau di tengah → kemungkinan medium porosity 

Slip/Slide Test (ambil helai rambut bersih, lalu usapkan jari dari ujung rambut ke arah akar):

  • Kalau terasa halus & licin → low porosity
  • Kalau terasa sedikit bergelombang/bertekstur → medium porosity
  • Kalau terasa kasar atau bergelombang kasar → high porosity

Setelah tahu jenis porositasmu, kamu bisa mulai sesuaikan produk perawatan rambutmu supaya cocok dan nggak buang-buang waktu & uang ya, Beauties.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.