Sebelum Ikut-ikutan, Ini 5 Mitos dalam Dunia Perawatan Kulit yang Tidak Perlu Dipercaya
Setiap perempuan pada umumnya pasti mendambakan kulit yang sehat, bersih, dan glowing. Karena itu, tidak mengherankan ada begitu banyak tips-tips di sekitar kita yang menjanjikan untuk bisa mendapatkan kulit yang diinginkan. Namun, tidak sedikit di antara tips-tips tersebut ternyata merupakan mitos belaka, yang justru membuat kulit menjadi tidak sehat.Â
Melansir dari Healthshots, dokter Arti Sharma yang merupakan dokter kulit dan rambut di Delhi memberikan penjelasan dan saran ahlinya untuk meluruskan beberapa mitos yang berkembang dalam dunia perawatan kulit. Berikut beberapa mitos tersebut di bawah ini!
1. Kulit Putih yang Bercahaya adalah Kulit Sehat
Ilustrasi kulit yang sehat/Foto: Freepik.com/benzoix
Banyak orang yang beranggapan bahwa kulit yang putih dan bercahaya menandakan kulit yang sehat. Padahal, anggapan ini tidak selalu benar dan bisa membuat banyak perempuan merasa tertekan. Karena warna kulit ditentukan oleh genetika, dan tidak ada produk skincare yang dapat mengubah warna kulit alami secara drastis.Â
Kulit yang bercahaya bukan berarti lebih putih, tetapi terlihat sehat, segar, dan terawat. Kulit yang bercahaya ditandai dengan warna yang merata, lembap, tidak kusam, dan memiliki kilau alami. Karena itulah, rutinitas perawatan kulit seharusnya membantu menonjolkan kecantikan alami seseorang, bukan malah mengubah warna kulit asli.Â
Dengan melakukan perawatan yang tepat, hidrasi yang cukup, pola makan bergizi, dan perlindungan dari sinar matahari, maka kamu bisa mendapatkan kulit yang tampak lebih merata dan sehat. Oleh sebab itu Beauties, terimalah warna kulit alamimu dan fokuslah pada cara merawatnya agar tetap indah dan bercahaya secara alami.
2. Perawatan Kulit Rumahan Selalu Lebih Aman
Ilustrasi memakai masker bahan alami/Foto: Freepik.com/KamranAydinov
Perawatan kulit rumahan yang menggunakan cara alami seringkali dianggap lebih aman untuk merawat kulit. Padahal, tidak semuanya aman atau efektif. Beberapa bahan dapur memang bisa membantu merawat kulit, namun ada juga yang justru berbahaya.
Misalnya, mengoleskan jus lemon atau soda kue langsung ke kulit dapat menyebabkan iritasi dan membuat kulit lebih sensitif, terutama saat terkena sinar matahari.
Sebelum mencoba perawatan kulit rumahan, sebaiknya pelajari dulu jenis kulitmu agar bisa memastikan cocok atau tidak. Kamu bisa melakukan uji coba kecil pada bagian kulit tertentu untuk memastikan tidak ada reaksi negatif.Â
3. Scrub sebagai Cara Terbaik dalam Mengeksfoliasi Kulit
Ilustrasi scrub pada wajah/Foto: Freepik.com/user18526052
Scrub seringkali dianggap sebagai cara terbaik untuk mengeksfoliasi kulit. Padahal, meski eksfoliasi penting dalam rutinitas perawatan kulit, namun tidak semua metode aman atau efektif.
Scrub fisik yang mengandung butiran kasar justru bisa membuat kulit iritasi. Gesekan dari scrub dapat menimbulkan robekan kecil pada kulit, sehingga bisa menyebabkan peradangan dan memicu jerawat.Â
Sebagai gantinya, kamu bisa memilih eksfoliator kimia seperti AHA (Alpha Hydroxy Acids) atau BHA (Beta Hydroxy Acids). Jenis eksfoliasi ini dapat bekerja dengan lembut untuk meluruhkan sel kulit mati.
4. Masker Lembaran Dapat Mengatasi Masalah Kulit dengan Cepat
Ilustrasi memakai masker lembaran/Foto: Freepik.com/freepik
Banyak orang mengira masker lembar dapat bekerja lebih cepat dalam menyelesaikan masalah kulit dalam semalam. Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Masker lembar memang bisa memberikan hidrasi cepat, namun hasilnya bersifat sementara. Karena itu, beberapa orang merasa kecewa ketika memakai masker tepat sebelum makeup dan tidak mendapatkan perubahan yang diharapkan.Â
Agar hasilnya lebih maksimal, sebaiknya gunakan masker lembar satu hingga dua hari sebelum acara penting. Hal ini dilakukan agar bahan aktifnya meresap dan bekerja lebih efektif, sehingga kulit dapat menjadi tampak lebih segar, bercahaya, dan ternutrisi.Â
5. Facial Menjelang Hari Penting
Ilustrasi perawatan kulit wajah di salon/Foto: Freepik.com/freepik
Merawat kulit dengan facial sebelum acara spesial memang sudah jadi kebiasaan banyak orang. Namun, langkah ini justru bisa jadi kesalahan. Pasalnya, facial seringkali melibatkan pembersihan mendalam, pengelupasan, dan penggunaan bahan aktif yang cukup kuat. Akibatnya, kulit bisa mengalami kemerahan atau iritasi sementara, tidak langsung terlihat mulus.Â
Sebaiknya, jadwalkan facial 2-3 hari sebelum hari H. Dalam rentang waktu ini, kulit memiliki kesempatan untuk tenang, pulih, dan menyerap nutrisi dengan baik, sehingga kulitmu tampak lebih halus dan siap dirias.Â
Itulah Beauties, beberapa mitos tentang perawatan kulit yang mungkin sering kamu dengar dan sudah saatnya untuk diabaikan. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!