BILLBOARD
970x250

Masih Sering Salah, Ini 6 Mitos Seputar Pori-Pori yang Perlu Kamu Tahu

Henny Alifah | Beautynesia
Minggu, 11 Apr 2021 15:45 WIB
Masih Sering Salah, Ini 6 Mitos Seputar Pori-Pori yang Perlu Kamu Tahu

Pori-pori wajah menjadi perhatian utama banyak orang dalam upaya mendapatkan kulit yang bersih, halus, dan bercahaya. Orang-orang pun saling berbagi tips dan trik yang berkaitan dengan pori-pori wajah, baik itu untuk mengatasi jerawat maupun minyak berlebih. Namun demikian, ternyata masih ada sejumlah kesalahpahaman tentang pori-pori, yang pada akhirnya mungkin justru menjauhkan diri dari mendapatkan impian wajah yang glowing.

Yuk, cek di sini mana mitos dan mana fakta yang benar tentang pori-pori biar enggak salah lagi dalam melakukan perawatan wajah.

1. Hanya ada satu jenis pori-pori

Mitos: hanya ada satu jenis pori-pori
Mitos Seputar Pori-Pori/ Foto: Pexels.com/Anna Shvets

Dilansir dari Real Simple, pori-pori yang merupakan bukaan kecil di kulit sebenarnya memiliki dua jenis. Hal itu sebagaimana yang dijelaskan oleh Marguerite Germain, MD, dokter kulit berlisensi yang berbasis di Carolina Selatan.

Yup, ada pori-pori minyak (oil pores) dan ada juga pori-pori keringat (sweat pores), meskipun secara kasat mata yang terlihat hanyalah pori-pori minyak (atau folikel rambut). Pori-pori minyak menghasilkan minyak sebum dan mengirimkannya ke permukaan kulit agar tetap sehat, kenyal, dan lembap. Sementara pori-pori keringat bekerja dengan cara yang sama dengan membiarkan keringat mengalir dari kelenjar ke permukaan kulit untuk mendinginkan tubuh.

2. Komedo adalah kotoran yang menempel di pori-pori

Mitos: komedo adalah kotoran yang menempel di pori-pori
Mitos Seputar Pori-Pori/ Foto: Pexels.com/Sam Lion

Sebenarnya, komedo bukanlah kotoran dan komedo putih bukanlah nanah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Anna Guanche, MD, dokter kulit berlisensi di California. Pori-pori yang tersumbat merupakan hasil dari peningkatan produksi minyak dan sel kulit mati yang disebut keratin. Ini kemudian menghalangi pembukaan pori-pori. Ketika minyak mencapai permukaan kulit, maka akan teroksidasi dan berubah menjadi hitam, sehingga dikenal dengan istilah blackhead a.k.a. komedo. Karena semua orang memiliki pori-pori minyak di wajah, komedo pun menjadi hal yang normal dialami semua orang.

3. Dapat mengubah ukuran pori-pori

Mitos: kita dapat mengubah ukuran pori-pori
Mitos Seputar Pori-Pori/ Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio

Tak peduli berapa banyak serum dan krim yang kamu pakai, hal itu tidak bisa mengubah ukuran pori-pori. Menurut Dr. Germain, ukuran pori-pori sebagian besar adalah genetik, jadi jika orang tua memiliki pori-pori besar, kemungkinan kamu juga akan memiliki pori-pori besar.

Meski begitu, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperkecil tampilan pori-pori wajah, termasuk eksfoliasi secara teratur, penggunaan retinol, dan perawatan laser atau microneedling. Penting pula dicatat bahwa tidak ada yang permanen. Jadi, hasil dari treatment tersebut umumnya hanya bersifat sementara. Kamu tetap harus melakukan treatment tersebut secara berkala dan melanjutkannya dengan perawatan harian menggunakan produk skincare yang tepat untuk mempertahankannya.

4. Paparan sinar matahari dapat mengecilkan ukuran pori-pori

Mitos: paparan sinar matahari dapat mengecilkan ukuran pori-pori
Mitos Seputar Pori-Pori/ Foto: Pexels.com/T

Pendapat ini mungkin kebanyakan ada di negara-negara Barat, karena mereka punya semacam petuah turun-temurun untuk berjemur di bawah matahari dengan mengatakan sesuatu seperti get a little sun on your face, yang dimaksudkan agar wajah jadi lebih jernih atau mengecilkan pori-pori.

Dalam kasus tertentu, sinar matahari memang bagus, tetapi wajah akan mengalami kerusakan jika dibiarkan terkena paparan sinar UV. Paparan sinar matahari menurunkan kolagen, yang menyebabkan pori-pori terlihat lebih besar karena pembukaan folikel tidak dikompresi. Dan ketika kulit kehilangan elastisitasnya, pori-pori terlihat lebih besar.

5. Air dingin akan menutup pori-pori

Mitos seputar pori-pori: air dingin dapat menutup pori-pori
Mitos Seputar Pori-Pori/ Foto: Pexels/Maria Orlova

Sebelum merias wajah, apakah kamu memercikkan air dingin untuk menutup pori-pori? Nah, sebenarnya trik ini tidak sepenuhnya efektif, seberapapun air dingin yang digunakan. Menurut Tsippora Shainhouse, MD, FAAD, pori-pori bukanlah otot. Pori-pori dibuat oleh kulit dan jaringan di sekitarnya, yang membentuk dinding struktural. Jadi, pori-pori tidak akan menanggapi suhu yang membeku. Air dingin mungkin membuat kulit terlihat tidak terlalu merah (karena akan menutup pembuluh darah untuk sementara) dan tidak terlalu bengkak, tetapi tidak akan mengubah ukuran pori-pori.

6. Air hangat akan membuka pori-pori

Mitos: uap atau air hangat dapat membuka pori-pori
Mitos Seputar Pori-Pori/ Foto: Pexels.com/Clem Onojeghuo

Treatment tertentu mungkin akan memberikan uap hangat ke wajah sebelum mengaplikasikan produk. Kebanyakan orang yakin ini adalah cara untuk membuka pori-pori sehingga kulit bisa menyerap produk dengan lebih efektif.

Namun, alasan sebenarnya tidak sepenuhnya demikian. Steaming atau menguapi wajah dengan air hangat tak lantas membuat pori-pori jadi terbuka. Hanya saja, hal ini membantu melonggarkan debris pori sehingga mempermudah melepaskan sebum serta mengekstrak komedo yang ada di dalam pori-pori.

Nah, itu tadi enam mitos seputar pori-pori. Selain itu, ingat pula untuk tidak berlebihan dalam mencuci muka. Meskipun cuci muka memang dapat membersihkan kotoran dalam pori-pori, namun jika dilakukan terlalu sering atau kasar, kulit justru akan mengalami iritasi, kering, dan kemerahan. Pada akhirnya, tindakan ini akan memperparah kondisi kulit atau jerawat.

(arm2/arm2)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE