Mengurangi Risiko Alergi Kandungan Skincare dengan Metode Skin Patch Test
Kulit yang sehat adalah kulit yang bersih, lembap dan ternutrisi. Seperti halnya makanan, skincare sangat dibutuhkan oleh kulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari. Kandungan skincare yang tepat dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dengan baik. Saat ini sudah banyak sekali kandungan-kandungan dari skincare yang memiliki manfaat yang baik untuk kulit.
![]() Ilustrasi alergi pada wajah |
Namun, tidak semua orang dapat menerima ingredients skincare tertentu. Jika tubuh manusia bisa mengalami alergi karena makanan tertentu, kulit juga demikian. Kulit bisa saja mengalami alergi karena ingredient-ingredient tertentu.
Biasanya, alergi terjadi ketika kita mencoba kandungan-kandungan baru pada skincare. Sering kali, kita terburu-buru mencoba tren-tren skincare terbaru tanpa melakukan uji coba terlebih dahulu. Padahal tidak semua kandungan dalam skincare cocok dengan kulit kita.
![]() Ilustrasi reaksi alergi pada wajah |
Kandungan skincare yang tidak cocok dengan kulit kita bisa menimbulkan alergi berupa beruntusan, jerawat, dan lain-lain. Lalu, bagaimana caranya agar kita mengetahui apakah kandungan dalam sebuah skincare cocok untuk kulit kita atau tidak? Ya, jawabannya adalah skin patch test.
Skin Patch Test
![]() Patch testing |
Skin patch test merupakan tes yang bertujuan untuk mengetahui reaksi kulit terhadap suatu produk atau ingredient yang belum pernah kita pakai sebelumnya. Melakukan tes dengan metode patch test sebelum menggunakan suatu produk atau ingredient tertentu dapat mengurangi resiko alergi pada kulit.
![]() Ilustrasi bagian kulit untuk patch test |
Untuk mengetahui reaksi sebuah kandungan produk pada wajah, patch test dilakukan di bagian kulit yang tersembunyi seperti bagian belakang telinga atau siku tangan. Memerlukan waktu kurang-lebih selama 48 jam atau 2 hari untuk dapat mengetahui hasilnya. Bagaimana cara melakukan patch test agar hasilnya lebih maksimal?
Cara Patch Test Kandungan pada Skincare
1. Bersihkan Area Kulit yang Ingin Kamu Patch Test
Sebelum melakukan patch test, pastikan area kulit yang akan diolesi produk dalam keadaan kering dan bersih. Permukaan kulit yang kotor dapat memicu tumbuhnya bakteri, sehingga patch test tidak akan berjalan dengan baik karena kita tidak tahu, reaksi gatal ditimbulkan oleh kandungan skincare atau bakteri yang ada pada kulit kita.
2. Oleskan Kandungan Skincare Secukupnya
Untuk mengetahui reaksi kulit terhadap suatu kandungan skincare, tentu saja kita harus mengoleskan produk ke area kulit yang sudah kita bersihkan, yaitu area belakang telinga atau siku tangan. Tunggu dan pastikan produk meresap dengan baik.
3. Tutup dengan Plester
Setelah kandungan skincare terserap sempurna, tutup bagian kulit yang telah diolesi produk dengan kapas atau plester. Tunggu hingga 48 jam atau dua hari untuk mengetahui reaksi kulit terhadap kandungan produk tersebut.
Apa yang dilakukan setelah 48 jam?
Setelah 48 jam, ada berbagai macam reaksi yang mungkin akan kita rasakan. Kita perlu memperhatikan reaksi pada kulit kita untuk mengetahui apakah kandungan skincare cocok dengan kulit kita atau tidak.
Jika setelah patch test tidak timbul reaksi gatal, kering, atau panas pada kulit yang di-patch test, maka produk atau kandungan tersebut aman untuk kulit kita. Namun, jika muncul reaksi berlebihan seperti gatal, kering, dan sensasi terbakar pada kulit, maka kemungkinan kulit sensitif terhadap produk atau salah satu kandungan dalam produk.



