Teliti Sebelum Membeli, 7 Kandungan Skincare Ini Berbahaya untuk Kulit dan Kesehatanmu!

Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Selasa, 26 Nov 2024 18:45 WIB
Teliti Sebelum Membeli, 7 Kandungan Skincare Ini Berbahaya untuk Kulit dan Kesehatanmu!
Sederet kandungan skincare yang berbahaya/Foto: Freepik.com

Skincare merupakan bagian penting dari rutinitas perawatan kecantikan sehari-hari. Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua produk skincare aman?

Beberapa bahan kimia yang sering ditemukan dalam produk kecantikan ternyata berpotensi merusak kulit, bahkan kesehatanmu secara keseluruhan. Memahami kandungan berbahaya dalam skincare sangat penting agar kamu dapat melindungi kulit dari efek negatif yang mungkin ditimbulkan.

Banyak di antara kita mungkin tergiur oleh klaim-klaim besar dari produk skincare yang menjanjikan kulit cerah dan bebas dari masalah. Namun, tanpa disadari, beberapa kandungan dalam produk tersebut justru bisa berbahaya jika digunakan dalam jangka panjang.

Artikel ini akan membahas 7 bahan skincare yang berbahaya dan perlu dihindari, terutama jika kamu ingin menjaga kulit tetap sehat dan terlindungi.

1. Paraben

Banyak pengawet yang digunakan dalam produk skincare/Foto: Freepik/freepik

Paraben adalah salah satu bahan pengawet yang paling umum digunakan dalam produk skincare, mulai dari pelembap hingga makeup. Fungsinya adalah untuk mencegah pertumbuhan bakteri dalam produk, namun dampaknya pada tubuh sangat kontroversial. 

Mengutip British Journal of Cancer, menurut Dr. Philippa Darbre dari University of Reading, paraben dapat meniru hormon estrogen, yang berpotensi memicu kanker payudara jika terakumulasi dalam tubuh. Selain itu, Dr. Paul Pestano dari Environmental Working Group juga menegaskan bahwa paparan jangka panjang terhadap paraben dapat mengganggu keseimbangan hormon.

Contoh yang sering ditemukan adalah methylparaben, propylparaben, dan butylparaben. Meskipun tidak semua produk mengandung paraben, sangat penting untuk selalu memeriksa label dan memilih produk yang mencantumkan "paraben-free" untuk mengurangi risiko jangka panjang.

2. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)

Terdapat bahan pembersih yang mudah menyebabkan wajah iritasi/Foto: Freepik/freepik

SLS adalah zat pembersih yang sering ditemukan dalam produk seperti sabun wajah dan sampo untuk menghasilkan busa. Dr. Ava Shamban, dermatolog di Los Angeles, menjelaskan bahwa SLS dapat menyebabkan iritasi kulit dan menghilangkan kelembapan alami kulit, membuatnya kering dan sensitif.

American Academy of Dermatology menyarankan untuk menghindari produk dengan SLS jika kulitmu mudah iritasi atau sensitif. Kamu bisa mencari alternatif produk yang menggunakan bahan pembersih alami yang lebih lembut.

3. Merkuri

Merkuri masih sering ditemukan dalam produk pemutih kulit/Foto: Freepik/freepik

Merkuri adalah bahan berbahaya yang sering ditemukan dalam produk pemutih kulit, terutama yang diproduksi secara ilegal. Meskipun penggunaannya sudah dilarang di banyak negara, merkuri masih ditemukan dalam beberapa produk, terutama yang tidak memiliki izin edar resmi.

Menurut Dr. Lauren Eckert Ploch, seorang dermatolog, melalui American Academy of Dermatology, ia mengatakan merkuri dapat merusak ginjal dan sistem saraf jika diserap dalam tubuh melalui kulit. World Health Organization juga memperingatkan bahwa merkuri dapat menyebabkan keracunan serius pada tubuh. Merkuri dapat merusak ginjal, sistem saraf, dan bahkan menyebabkan keracunan jika digunakan secara terus-menerus.

Untuk menghindari risiko ini, pastikan kamu hanya membeli produk dari produsen yang terpercaya dan memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hindari produk pemutih kulit yang tidak jelas asal-usulnya.

4. Hydroquinone

Banyak skincare yang ternyata memicu bintik-bintik hitam di wajah/Foto: Freepik/freepik

Hydroquinone adalah bahan yang sering digunakan dalam produk pemutih kulit untuk mengurangi hiperpigmentasi, seperti bintik-bintik hitam atau melasma. Pada Journal of the American Academy of Dermatology, Dr. Michele Green, seorang ahli dermatologi kosmetik, menyebutkan bahwa hydroquinone dapat menyebabkan “ochronosis,” kondisi kulit yang menyebabkan penggelapan permanen jika digunakan dalam jangka panjang. 

Jika kamu ingin mengatasi masalah pigmentasi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit dan pilih alternatif bahan pencerah yang lebih aman, seperti vitamin C atau niacinamide.

5. Phthalates

Skincare yang mengandung fragrance dianggap sebagai disruptor hormon/Foto: Freepik/freepik

Phthalates adalah bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan tekstur dan daya tahan produk skincare. Biasanya, phthalates ditemukan dalam parfum, hairspray, dan lotion. Namun, Dr. Shanna Swan, peneliti kesehatan lingkungan di Mount Sinai School of Medicine, menyatakan bahwa paparan phthalates dapat memengaruhi kesehatan reproduksi dan perkembangan pada jangka panjang. Environmental Protection Agency (EPA) juga menempatkan phthalates sebagai bahan kimia yang harus diwaspadai. 

Produk dengan kandungan fragrance pada labelnya sering kali mengandung phthalates. Jika memungkinkan, pilihlah produk skincare yang bebas dari parfum atau menggunakan wewangian alami.

6. Formaldehyde

Beberapa skincare juga bisa sangat berbahaya hingga memicu kanker/Foto: Freepik/freepik

Formaldehyde adalah bahan pengawet yang kadang digunakan dalam produk skincare untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Menurut Dr. Marie Leger, seorang ahli dermatologi, formaldehyde dapat menyebabkan alergi, iritasi, dan diklasifikasikan sebagai zat karsinogen. Meskipun penggunaan formaldehyde dalam produk kecantikan sudah diatur ketat, beberapa produk masih mengandung bahan ini dalam jumlah kecil.

Untuk menghindari risiko yang mungkin ditimbulkan oleh formaldehyde, kamu bisa mencari produk dengan pengawet alami atau yang secara jelas mencantumkan bebas formaldehyde pada label kemasannya.

7. Triclosan

Triclosan dapat memicu alergi kulit/Foto: Freepik/freepik

Triclosan adalah bahan antibakteri yang digunakan dalam sabun, pasta gigi, dan produk perawatan tubuh lainnya. Meskipun efektif dalam membunuh bakteri, penggunaan triclosan dalam jangka panjang dapat menyebabkan resistensi bakteri, serta gangguan hormon dalam tubuh. Hal ini telah dijelaskan oleh Dr. Anna Guanche, dermatolog dari California, bahwa triclosan dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan mengganggu hormon.

Jika kamu menggunakan produk antibakteri secara rutin, periksalah apakah produk tersebut mengandung triclosan. Kamu bisa mencari produk dengan kandungan antibakteri alami seperti tea tree oil atau ekstrak tumbuhan lain yang lebih aman.

Beauties, menjaga kulit yang sehat tidak hanya tentang memilih produk yang tepat, tapi juga menghindari bahan-bahan yang berpotensi membahayakan kesehatan kulitmu. Paraben, SLS, dan bahan-bahan berbahaya lainnya mungkin masih banyak ditemukan dalam produk skincare, namun dengan kesadaran yang lebih tinggi, kamu bisa membuat pilihan yang lebih aman untuk kulit dan tubuhmu.

Yuk, mulai lebih teliti lagi dalam membaca label produk yang kamu gunakan, dan pilih skincare yang benar-benar aman dan sesuai dengan kebutuhan kulitmu!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE