Ternyata 6 Hal Ini Dapat Meningkatkan Risiko Sunburn, dari Warna Kulit hingga Obat-obatan!
Belakangan ini Indonesia memang sedang dilanda oleh cuaca panas yang begitu ekstrim. Akibatnya, jika kulit tidak terlindungi maka paparan sinar matahari tersebut dapat membahayakan kulit.
Hal ini tentunya dapat membuat kulit mengalami sunburn atau terbakar sinar matahari. Sunburn disebabkan oleh radiasi ultraviolet dari matahari, yang merusak sel-sel kulit dan menyebabkan meradang. Peradangan tersebut mengakibatkan kemerahan dan rasa sakit, dan juga membuat kerusakan kulit jangka panjang seperti penuaan dini dan meningkatkan risiko kanker kulit.
Karena itu, penting bagimu untuk dapat menghindari sengatan matahari dan meminimalkan paparannya. Sementara itu, juga ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko mudah terkena sunburn pada kulit. Dilansir dari laman boldsky, berikut 6 hal tersebut. Simak!
1. Warna Kulit
![]() Warna kulit/Foto: Pexels.com/Pixabay |
Yups! Orang yang memiliki kulit lebih terang memang berisiko lebih tinggi terkena sengatan sinar matahari. Hal ini dikarenakan mereka yang memiliki kulit lebih terang memiliki sedikit melanin, yaitu pigmen yang membantu melindungi kulit dari sinar matahari.Â
2. Lokasi
![]() Lokasi/Foto: Pexels.com/Pixabay |
Bagi kamu yang bertempat tinggal di daerah yang cukup cerah atau panas, maka hal tersebut juga sangat rentan membuatmu mudah terbakar sinar matahari. Apalagi bagi kamu yang banyak menghabiskan waktu di luar ruangan, tentu lebih tinggi terkena sengatan matahari.
Ini Hal Lainnya yang Bisa Meningkatkan Risiko Sunburn: Malas Pakai Tabir Surya!
Hal-hal yang dapat meningkatkan risiko mudah mengalami sunburn pada kulit/Foto: Pexels.com/Gotta Be Worth It
3. Tidak Menggunakan Tabir Surya
Salah satu hal yang sangat penting, bahwa kamu tidak boleh skip pemakaian sunscreen. Karena tidak menggunakan sunscreen dapat membuat kulitmu terbakar dan lebih gelap. Rutinlah menggunakan sunscreen dengan SPF minimal 15 agar kulitmu lebih terlindungi.
4. Pakaian yang Tidak Melindungi Kulit
![]() Pakaian yang tidak melindungi kulit/Foto: Pexels.com/Garon Piceli |
Selain beberapa hal di atas, kamu juga akan lebih rentan terkena sengatan matahari jika memakai pakaian yang tidak melindungi kulit. Karena itu, coba carilah pakaian dengan label yang menunjukkan bahwa kain tersebut telah dirawat dengan pelindung UV. Â
5. Usia
![]() Usia/Foto: Pexels.com/Victor L. |
Tak dapat dipungkiri, seiring bertambahnya usia kulit seseorang akan menipis. Karena itulah, orang dewasa yang lebih tua lebih rentan terkena sengatan matahari daripada orang yang lebih muda.
Hal ini karena kulit yang lebih tua memiliki lebih sedikit melanosit, yaitu sel yang memproduksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit dan membantu melindunginya dari sinar UV matahari. Selain itu, kulit juga kehilangan elastisitasnya seiring bertambahnya usia, yang membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari.
6. Obat-obatan
![]() Obat-obatan/Foto: Pexels.com/Pietro Jeng |
Ternyata, obat-obatan tertentu seperti antibiotik dan antiperadangan dapat meningkatkan risiko sengatan matahari. Karena itu, bagi kamu yang sedang mengonsumsi obat, pastikan untuk terlebih dahulu berbicara dengan dokter tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi kulit dari sinar matahari.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DISINI! Â




