7 Ragam Tas Etnik Tradisional Khas Indonesia Ini Bakal Membuatmu Makin Kece
Keindahan dan kekhasan budaya Indonesia tak hanya ditemukan dalam wujud pakaian saja, tetapi juga diaplikasikan menjadi sebuah tas etnik asli Indonesia yang berupa rajutan, anyaman, juga tenunan.
Jangan salah, tas etnik ini mampu menyita perhatian para desainer aksesori dan fashionista karena desainnya yang unik, artsy, juga mencerminkan kebudayaan Indonesia. Kamu bisa memanfaatkan tas etnik ini untuk digunakan di kala berpergian, OOTD, hingga berbelanja.
Penasaran seperti apa keindahan tas-tas etnik tersebut? Yuk, simak artikel berikut ini.
1. Noken
![]() Noken dari Papua bisa kamu gunakan untuk tas belanja/Foto: https://etsy.com/Pinterest @weriditifransisco |
Tas tradisional dari Papua yang masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO ini terbuat dari serat kulit kayu pohon Manduam dan pohon Nawa (anggrek hutan). Noken sebagai wadah untuk membawa barang bawaan memiliki filosofi sebagai simbol kehidupan yang baik, perdamaian, serta kesuburan bagi masyarakat Papua. Uniknya, tidak seperti tas biasa yang disangkutkan ke bahu, tas ini dipakai dengan cara disangkutkan di kepala sementara bagian kantungnya menjuntai ke punggung.
Tenang saja, kamu nggak mesti mengikuti cara membawa noken seperti masyarakat Papua, kok! Tas ini cocok banget untuk digunakan sebagai reusable bag saat berbelanja karena sifatnya yang sangat kuat dan muat banyak barang. Harganya sendiri bervariasi, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp500 ribu.
2. Anjat dan Tas Manik-manik Dayak
![]() Tas anjat berbentuk tabung, tas rotan, dan tas manik-manik dari Dayak/Foto: Instagram/the_ethnicbpn |
Anjat merupakan tas kerajinan anyaman dari kulit rotan berbentuk tabung yang dipakai seperti tas punggung dari Suku Dayak di Kalimantan Timur. Di sana, tas ini dipakai untuk menaruh perbekalan ketika berburu atau berkebun. Selain anjat, ada juga tas rotan bentuk jinjing dan bakul serta tas etnik manik-manik dari Suku Dayak yang sangat cantik. Semua variasi tas ini bisa kamu gunakan untuk pergi hangout, ke pantai, serta untuk tas belanja pengganti kantong plastik.
3. Koja
![]() Koja dari Suku Baduy/Foto: Instagram/kainnersiacatalog |
Ini dia satu lagi tas etnik khas Indonesia yang bisa kamu pakai sebagai pengganti totebag biasa saat berbelanja. Tas koja dari Suku Baduy terbuat dari kulit pohon teureup yang dikeringkan, dibelah kecil-kecil kemudian dianyam menjadi benang.
Selanjutnya benang-benang itu dirajut menjadi tas koja. Biasanya Suku Baduy menggunakan tas ini untuk mengangkut alat-alat pertanian atau membawa perlengkapan saat bepergian. Harga tas ini bervariasi tergantung dari ukurannya, yakni Rp45 ribu sampai Rp100 ribu.
4. Sepu
![]() Sepu dari Toraja/Foto: Instagram/tere_etnik |
Tas etnik dari Suku Toraja ini biasanya digunakan oleh perempuan Toraja untuk mengikuti pesta adat Rambu Tuka' (perkawinan), Rambu Solo' (kematian), dan Ma'rara Banua (syukuran rumah). Biasanya tas berbahan serat alam dan kain tenun ini digunakan secara sepasang dengan baju adat Toraja.
Kini, tas sepu sudah menjadi salah satu suvenir khas Toraja yang banyak dicari oleh turis-turis dengan harga sekitar Rp400 ribu. Karena desainnya yang memiliki corak warna-warni, kamu bisa gunakan tas sepu saat bersantai, jalan-jalan atau berlibur sekalipun.
5. Tas Tenun dan Tas Rotan Lombok
![]() Tas tenun Lombok/Foto: Instagram/etnik.store |
Tak hanya memiliki destinasi wisata dengan panorama yang luar biasa indah, di Lombok, Nusa Tenggara Barat juga terkenal dengan kreasi tas etnik tenun dan tas rotan sebagai oleh-oleh khas Lombok yang wajib kamu beli. Tas tenun Lombok terbuat dari kain tenun Lombok yang dibentuk menjadi tas selempang berukuran kecil hingga besar serta ada hiasan rumbai pendek pada bagian bawah tas. Paduan variasi motif tenun dan warnanya tampak sangat cantik.
![]() Tas rotan Lombok yang biasanya juga ada di Bali/Foto: Pinterest/venuereport |
Pasti kamu familiar, deh, dengan tas berbentuk bulat dan persegi panjang yang juga banyak ditemukan di Bali ini. Awal pembuatan tas rotan Lombok terinspirasi dari tempat menyimpan perhiasan leluhur di NTB yang bentuknya bulat saja.
Kemudian, seorang perajin ketak/sejenis tanaman paku mempunyai ide untuk memasangkan kain pelapis di dalamnya serta diberi tali kulit dan pengait. Tas seharga Rp145 ribu ini bahkan sudah diekspor hingga ke Brasil, Australia, dan Amerika Serikat.





