Belum ada Kasus Virus Corona di Indonesia, Benarkah Bisa Dicegah oleh Jahe, Kunyit, dan Temulawak?

Retno Wulandari | Beautynesia
Jumat, 28 Feb 2020 07:45 WIB
Belum ada Kasus Virus Corona di Indonesia, Benarkah Bisa Dicegah oleh Jahe, Kunyit, dan Temulawak?
https://oss.beautynesia.id/photo/temporary/e5881fe4a8e7db10a8460c7b645e2bf7.jpeg
Jumlah korban yang terinfeksi virus corona hingga sampai saat ini terus bertambah. Meskipun virus corona menjadi ancaman di Asia, faktanya hingga sampai saat ini belum ada kasus virus corona di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Menko Polhukam, Mahfud MD setelah rapat Kabinet di Istana Kepresidenan, pada hari Selasa, 25 Februari 2020. Lalu, benarkah virus corona belum masuk ke Indonesia karena jahe, kunyit, dan temulawak? Agar lebih jelas lagi, simak artikel ini yuk!
Foto: Istimewa

Ladies, hingga sampai saat ini virus corona masih menjadi ancaman yang menakutkan di berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia. Meskipun belum ada laporan kasus virus corona di Indonesia, tetap saja virus berbahaya yang satu ini perlu diwaspadai.

Nah, menurut Prof. Dr. Chaerul Anwar Nidom, drh., MS, virus corona dibagi menjadi dua macam, yakni low pathogenic dan high pathogenic. Sesuai dengan namanya, low pathogenic  tidak begitu ganas karena reseptornya ada di saluran atas. Sementara itu, untuk high pathogenic reseptornya berada di paru-paru dan dapat menimbulkan dampak yang sangat fatal.
 


Foto: Istimewa

Hingga sampai saat ini, belum ditemukan obat atau vaksin yang bisa mengatasi virus corona. Karena untuk memproduksi vaksin diperlukan waktu sekitar 5-10 tahun. Namun, beberapa waktu lalu media sosial diramaikan oleh pemberitaan bahwa curcumin dapat menangkal virus corona lho.

Prof. Dr. Chaerul Anwar Nidom, drh., MS juga menjelaskan bahwa curcumin merupakan salah satu kandungan yang terdapat pada jahe, kunyit, temulawak, dan bahkan sereh. Guru Besar Biokimia dan Biologi Molekuler Universitas Airlangga ini mengatakan bahwa infeksi covid-19 atau virus corona high pathogenic yang terjadi di paru mengakibatkan terjadinya badai sitokin sebagai proses biologis. Badai sitokin inilah yang dapat ditangkal oleh curcumin.
 


Foto: Istimewa

Namun pernyataan berbeda justru diungkapkan oleh Direktur Lembaga Biologi Milekuler Eijkman. Saat dihubungi oleh CNN Indonesia, Profesor Amin Soebandrio menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada bukti klinis yang menunjukkan keampuhan curcumin menangkal virus corona.

Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa dalam beberapa kajian, curcumin memiliki efek seperti menurunkan peradangan, meningkatkan daya tahan tubuh, dan sebagai antioksidan. Mengonsumsi curcumin melalui jamu pun sudah dilakukan sejak lama oleh nenek moyang.

Ya, jamu tradisional memang masih menggunakan bahan-bahan alami seperti jahe, kunyit, dan temulawak. Tidak heran jika jamu kerap digunakan sebagai minuman untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan, seperti masuk angin atau demam.

 


Foto: Istimewa

Meskipun belum terbukti mampu mencegah virus corona, sebuah penelitian sebenarnya sudah membuktikan jika kunyit memang memiliki manfaat untuk kesehatan. Kunyit yang merupakan keluarga jahe ini bisa digunakan sebagai obat kanker, dikarenakan kandungan curcumin pada kunyit dapat mempengaruhi pertumbuhan sel kanker.

Nah, mengenai curcumin pada jahe, kunyit, dan temulawak yang dikabarkan bisa jadi penangkal virus corona ini sebenarnya belum diteliti lebih lanjut lagi ya, Ladies.


(ags/ags)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE