Wanita Lebih Rentan Terserang Migrain? Kenapa Ya?
Migrain sendiri dapat ditandai dengan beberapa gejala, seperti kepala nyeri, mual, sensitif terhadap suara dan cahaya, hingga muntah. Rasa sakit yang disebabkan migrain ini akan terasa menyakitkan dan tak tertahankan. Hal ini terjadi biasanya karena adanya perubahan pada aktivitas otak seseorang. Dari beberapa kasus juga, pergerakan yang kamu lakukan saat terserang migrain justru memperburuk kesakitan yang kamu rasakan.
Namun menurut sebuah penelitian, migrain lebih sering menyerang wanita dibandingkan pria. Menurut sebuah peneltian, hal ini disebabkan adanya perbedaan dalam sel mast (sejenis sel darah putih, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh) antara pria dan wanita. Tidak hanya itu, ada berbagai faktor yang menyebabkan wanita lebih rentan terserang migrain dibandingkan pria. Apa saja ya penyebabnya?
Hormon
Foto: IstimewaSeperti yang sudah diketahui, wanita biasanya akan mengalami menstruasi pada setiap bulannya. Sebelum memasuki siklus menstruasi, akan terdapat fase di mana kadar estrogen akan menurun sedangkan kadar asam lemak prostagladin akan meningkat. Keduanya terjadi secara tiba-tiba dengan selisih yang cenderung signifikan.
Tentunya kondisi seperti ini mampu memicu menurunnya senyawa kimia dalam otak (serotonin) yang dapat menyebabkan pembuluh darah di otak berkontraksi dan pelebaran. Hal itulah yang sering memicu terjadinya migrain pada wanita.
Migrain tidak hanya terjadi saat menstruasi, hal ini bisa terjadi saat wanita memasuki masa menopouse dan saat menggunakan kontrasepsi hormonal.
Cara Kerja Otak Berbeda
Foto: IstimewaSebuah penelitian yang dilakukan Boston Children Hospital dengan Harvard Medical School juga mengungkapkan saat mengalami migrain cara kerja otak antara pria dengan wanita berbeda. Penelitian ini dilakukan dengan cara men-scan 44 otak orang yang menjadi partisipan dan menemukan hasilnya. Dimana saat wanita mengalami migrain, area yang memiliki fungsi untuk mewadahi otak (materi abu-abu) mengalami penebalan di kedua bagian yang berfungsi dalam pemrosesan rasa sakit (posterior insula dan precuneus).
Berbeda dengan pria, saat migrain menyerang reaksi seperti itu tidak terjadi pada otak pria. Para peneliti pun melakukan perbandingan dari dampak kondisi ini dan menemukan, saat timbulnya rasa sakit penebalan pada kedua area saling berkomunikasi dan berkoordinasi.
Otak Wanita Lebih Sensitif
Foto: IstimewaHal ini dikarenakan perubahan perubahan pola tidur dan suhu ruangan yang dapat merubah emosi wanita secara tiba-tiba. Dengan berubahnya emosi secara tiba-tiba itulah yang menyebabkan timbulnya gelombang abnormal pada otak (cartical spreadig depression).
Seorang ahli Andres C. Charles dari University of California pun mengatakan, bahwa timbulnya gelombang inilah yang menyebabkan peradangan dan timbulnya rasa sakit. Selain itu, naik turunnya aliran darah dan sel saraf yang tertekan pada otak juga sering dikaitkan dengan migrain.