Tips Mencegah Kesepian dan Gangguan Kecemasan yang Bisa Kamu Terapkan

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Kamis, 23 Apr 2020 06:30 WIB
Tips Mencegah Kesepian dan Gangguan Kecemasan yang Bisa Kamu Terapkan
https://oss.beautynesia.id/photo/temporary/fbd4b747f2b32ab16e2a45c03502aa5a.jpeg
Rasa kesepian dan gangguan kecemasan menjadi salah satu gangguan kesehatan mental yang banyak mendapatkan perhatian saat ini. Terlebih lagi banyaknya pemberitaan terkait orang-orang yang mengalaminya. Bahkan para public figure pun belakangan ini banyak yang mengutarakan mengenai gangguan ini. Lantas, adakah tips pencegahan yang bisa dilakukan?

Kenali Dulu Apa Itu Kesepian dan Gangguan Kecemasan




Foto: https://health.clevelandclinic.org/are-anxiety-attacks-and-panic-attacks-the-same-thing/
Tips pertama yang harus dilakukan adalah mengenali terlebih dahulu apa itu gangguan kecemasan dan kesepian. Baik itu kesepian maupun gangguan kecemasan merupakan gangguan kesehatan mental yang saling berkaitan. Kesepian sendiri sebenarnya merupakan hal normal yang dapat dirasakan seseorang apabila berada dalam suatu emosi kompleks tidak menyenangkan dan menjadi suatu respon terhadap isolasi.

Biasanya kesepian akan mencakup rasa cemas dan berkurangnya komunikasi dengan orang lain. Alhasil kesepian bukan prihal berada di tempat yang tidak ada orang, melainkan juga bisa dirasakan di keramaian sekali pun. Sementara itu, gangguan kecemasan akan ditandai oleh perasaan takut, cemas, khawatir yang cukup kuat sehingga  menimbulkan gangguan terhadap aktivitas sehari-hari.

Jenis gangguan kecemasan pun sangat beragam, mulai dari gangguan panik, kecemasan sosial hingga gangguan kecemasan umum. Alhasil dapat dikatakan bahwa kesepian bisa saja menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami gangguan kecemasan. Meski demikian, ada beberapa tips yang bisa dilakukan guna mencegah terjadinya rasa kesepian dan gangguan kecemasan berikut ini:

Olahraga Secara Teratur




Foto: https://goop.com/wellness/health/a-neurosurgeon-on-why-kundalini-yoga-is-good-for-your-spine/
Psikolog klinis evolusioner sekaligus penulis buku Your Next Big Thing: 10 Small Steps to Get Moving and Get Happy meyatakan bahwa “tubuh adalah pikiran dan pikiran adalah tubuh”. Alhasil, jika salah satunya sudah terpelihara, maka akan turut memelihara yang lainnya pula. Berolahraga adalah salah satu cara mengurus tubuh yang bisa dilakukan untuk mencegah rasa kesepian dan gangguan kecemasan.

Lebih lanjut, Director of Psychological Services yaitu Dr Mark Winwood mengemukakan bahwa olahraga akan membantu untuk mengistirahatkan pikiran sekaligus melepaskan hormon endorfin sehingga membuat perasaan menjadi lebih baik. Terkait dengan jenis olahraga yang bisa dialkukan, ternyata sangat banyak. Mulai dari yoga, jalan kaki di alam terbuka, kalistenik, lari, berenang dan lainnya.

Semua olahraga ini memiliki kemampuan untuk membuat pikiran menjadi lebih seimbang dengan tubuh. Hal itu pula lah yang membuat risiko mengalami kesepian dan gangguan kecemasan bisa diatasi.

Memperhatikan Nutrisi yang Masuk ke dalam Tubuh




Foto: https://www.heart.org/en/news/2019/04/29/us-food-system-needs-fresh-ideas-on-healthy-eating-experts-say
Nutrisi menjadi hal penting untuk diperhatikan karena turut dapat mempengaruhi kesehatan tubuh baik itu fisik dan mental. Usahakan semaksimal mungkin agar nutrisi yang masuk ke dalam tubuh hanyalah nutrisi yang benar-benar baik. Pilihan menu seimbang mulai dari sayuran, buah-buahan, lauk pauk harus benar-benar diperhatikan. Mengkomsumsi makanan yang mengandung omega-3 juga turut direkomendasikan untuk mengurangi rasa stress.

Sementara itu, hindarilah makanan yang mengandung karbohidrat tinggi seperti pasta maupun roti karena makanan ini dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah. Insulin yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan radang pada tubuh sehingga berdampak buruk terhadap otak.  Selain karbohidrat, menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein juga harus dilakukan. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga sebaiknya dihentikan.

Mengurangi Penggunaan Media Sosial




Foto: https://blog.markgrowth.com/stop-using-social-media-to-spam-people-it-doesnt-work-2d931e24e108?gi=4924cafbeedb
Bukan hal yang asing lagi jika saat ini penggunaan media sosial sudah menjadi primadona sebahagian besar orang. Namun faktanya yang didikung oleh studi American Journal of Preventive Medicine menjelaskan bahwa penggunaan media sosial bisa membuat seseorang merasa kesepian. Media sosial yang dikira mampu mengatasi rasa kesepian nyatanya malah menciptakan imajinasi relasi.

Hal ini semakin diperjelas oleh seorang psikolog sosial bernama Sherry Turkle yang menyebutkan bahwa hiperkonektivitas di media sosial akan menjadikan seseorang merasa terasing dengan kehidupan nyatanya. Alhasil hal ini akan membuat rasa kesepian yang lebih dalam. Maka sebaiknya untuk pencegahan, gunakan media sosial hanya pada saat tertentu saja. Atur jadwalnya dengan baik serta  mulailah untuk melakukan interaksi secara langsung.

Merawat Hewan Peliharaan




Foto: https://www.reddogbetty.com/playing-games-with-your-dog.html
Pencegahan selanjutnya adalah dengan merawat hewan peliharaan. Hal ini didukung oleh berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa hewan peliharaan bisa dijadikan teman menyenangkan bagi siapa saja. Bahkan sebuah studi mengungkapkan bahwa memelihara seekor anjing bisa menurunkan risiko kematian dini, terlebih lagi bagi orang-orang yang hidup sendirian.

Selain itu, penelitian lain turut menyebutkan bahwa mereka yang memiliki hewan peliharaan mempunyai keterampilan berkomunikasi dan sosial yang lebih baik. Hal ini lah yang akan mencegah rasa kesepian dan gangguan kecemasan.

Jujur Pada Diri Sendiri




Foto: https://paradigmmalibu.com/teens-self-reflect-this-time-year/
Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak dari mereka yang mencoba lari dari rasa kesepian dan cemas. Ada ragam cara yang biasa dilakukan seperti menonton TV, tidur sepanjang hari dan lainnya. Melakukan kesibukan tanpa menerima dengan sebenar-benarnya tentang kondisi diri yang kesepian adalah suatu hal yang keliru.

Kalaupun merasa berhasil, itu hanyalah sesaat. Sebaliknya, cobalah untuk memahami diri dan melakukan refleksi terhadap diri sendiri terkait rasa sepi dan cemas yang dirasakan. Ami Rokach dalam studinya memberi pernyataan bahwa refleksi dan penerimaan terhadap diri bisa menjadi salah satu cara mengubah dampak negatif rasa kesepian menjadi sesuatu hal yang lebih positif.
(kik/kik)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE