5 Tanda Kamu Overthinker Serta Dampaknya Bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Dian Aprilia | Beautynesia
Rabu, 21 Apr 2021 20:45 WIB
5 Tanda Kamu Overthinker Serta Dampaknya Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Overthinking/ foto: pexels.com

Jangan anggap sepele kebiasaan overthinking yang dilakukan secara terus menerus, sebab bisa berakibat fatal untuk kesehatanmu. Overthinking atau memikirkan segala sesuatu secara berlebihan bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.

Diantaranya adalah insomnia, anxiey dreams, tidak produktif, emosi tidak terkontrol, meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis. Seperti diabetes, stroke, serangan jantung, asam lambung dan lainnya.

Karena dampaknya yang sangat buruk, maka kamu perlu mengetahui tanda-tanda seorang overthinking agar bisa menyadari dan segera mengatasi gangguan tersebut. Berikut beautynesia.id telah merangkum tanda-tanda orang yang mengalami overthinking.

Sering memikirkan kejadian buruk

Sering memikirkan kejadian buruk
Sering memikirkan kejadian buruk/pexels.com

“Duh tadi aku kok ngomong gitu sih!” Pernahkah kamu memikirkan kejadian buruk atau memalukan berkali-kali. Mungkin kejadian kamu salah menyebut nama orang, melakukan tindakan bodoh saat bertemu client, tidak sengaja sendawa di hadapan gebetan, dan berbagai macam kejadian lainnya.

Tak hanya memikirkan hal memalukan atau buruk tersebut selama seharian, bahkan kamu bisa mengingatnya selama sebulan ke depan atau bahkan setiap kali bertemu dengan orang baru. Hal ini bisa menjadi tanda kalau kamu overthinker. Yakinlah bahwa setiap orang pernah melakukan kesalahan dan itu bukanlah masalah besar. Hal yang penting adalah memperbaiki diri dan tidak mengulang kesalahan yang sama.  

Cemas berlebihan hanya karena masalah sepele

Cemas berlebihan
Cemas berlebihan/pexels.com

“Tadi, dia kok tidak menyapaku sih? Emang aku salah apa?” Kejadian sepele sekalipun bisa memicu overthinking yang bikin stres. Seperti halnya lama membalas chat, tidak menyapa, tidak menyukai postingan, dan lainnya. Padahal, banyak sekali faktor yang bisa menyebabkan hal itu terjadi. Tidak seluruhnya bisa bernilai buruk pada hubunganmu dengan orang lain.

Bisa saja karena masalah teknis seperti tidak punya kuota, sinyal lagi jelek, ketiduran dan berbagai hal lainnya. Untuk itu, jika mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, cobalah untuk menyadari pikiran negatif yang muncul. Sadari dan terima, jangan ditolak sebab menolaknya justru membuatmu semakin overthinking. Setelah menerimanya, cobalah untuk kroscek dengan orang yang bersangkutan. Siap-siap untuk menerima segala kemungkinan alasan dari orang lain.  

Sibuk berpikir tapi nol eksekusi

Sibuk berpikir tapi eksekusi nol
Sibuk berpikir tapi eksekusi nol/pexels.com

Banyak merencanakan, berpikir ini dan itu, tapi eksekusi nol besar. Kamu hanya menghabiskan waktu yang kamu miliki untuk memikirkan banyak ide. Padahal ide sebanyak apapun, tidak akan bernilai apa-apa tanpa eksekusi yang disiplin, konsisten dan bertanggung jawab.

Jadi alih-alih memikirkan segala hal dan konsekuensinya secara berlebihan dan menghabiskan banyak sumber daya, sebaiknya mulai melangkah. Langkah pertama yang kurang sempurna dan bahkan gagal, jauh lebih baik dari hasil pikiran abstrak yang tak segera direalisasikan.

Terlalu mengambil hati omongan dan sikap orang lain

Terlalu mengambil hati omongan orang lain
Terlalu mengambil hati omongan orang lain/pexels.com

Setiap orang harus bisa menjaga sikap dan perkataan terhadap orang lain. Tapi setiap orang juga punya hak dan kuasa sepenuhnya untuk memikirkan atau abai dengan sikap orang lain terhadapnya. Jadi, kamu boleh merasa kecewa, sakit hati, sedih dan lainnya terhadap sikap orang lain.

Tapi kamu punya kuasa untuk menganggap omongan orang lain hanya sekedar angin lalu, dan tidak memengaruhi harimu. Hal ini jauh lebih baik untuk dipilih, sebab bisa membawamu pada pikiran dan perasaan yang lebih tentram.

Selalu mengecek pekerjaan berulang kali

Selalu mengecek pekerjaan berulang kali
Selalu mengecek pekerjaan berulang kali/pexels.com

“Apa bener gini ya cara ngerjainnya?” Mau berulang kali mengecek, kamu tidak akan mendapatkan jawaban apa-apa, sampai kamu mengumpulkannya dan mendapatkan feedback dari dosen atau atasan. Daripada terjebak pikiran-pikiran yang meragukan dan membingungkan mengenai hasil kerjamu, selesaikan dengan baik dan kumpulkan.

Salah atau betul itu urusan selanjutnya, yang penting kamu sudah mengerahkan usahamu sebaik mungkin. Kalau pun salah, kamu akan belajar dan memperbaikinya. Jadi ambil mudah dan simpelnya untuk menghalau pikiran yang berlebihan.

Itulah 5 tanda kamu termasuk overthinker. Kenali dan sadari karakter dirimu sendiri adalah kunci utama untuk evaluasi dan membangun diri jadi lebih baik.

(arm2/arm2)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE