Alasan Tidak Perlu Lagi Menjadi Seorang Perfeksionis, Demi Kebaikan Kamu Sendiri Kok
Banyak orang mengharapkan untuk menjadi seseorang yang perfeksionis dalam berbagai hal termasuk pekerjaan. Biasanya akan memastikan semua pekerjaan berjalan dengan sempurna sesuai kehendak. Jika ada kejadian yang di luar kehendak, maka seorang perfeksionis akan stres dan kepikiran terus menerus.
Jadi walaupun ada dampak baik, tapi adapula dampak buruk yang dihadapi. Sehingga setiap orang harus melakukan tanggung jawab seperti biasa tanpa rasa khawatir berlebihan. Ada beberapa alasan agar seseorang tidak perlu lagi menjadi perfeksionis demi kebaikan diri sendiri seperti berikut.
Tidak meningkatkan rasa kompetitif
![]() Tidak meningkatkan rasa kompetitif/freepik.com |
Jangan merasa bangga akan standar tinggi yang dimiliki, namun coba upayakan dengan hati-hati dan lakukan yang terbaik. Perfeksionis biasanya akan membuat orang berlomba agar lebih baik daripada orang lain. Bahkan akan terkesan sebagai kompetisi yang tidak sehat dan menjadi racun bagi diri sendiri.
Cobalah untuk menurunkan standard lalu lakukan dengan santai tapi tetap teratur. Saatnya menetapkan tujuan baru yang bisa menantang, menginspirasi, dan membuat diri merasa bangga dengan kemajuan.
Tidak membantu untuk tumbuh
![]() Tidak membantu untuk tumbuh/freepik.com |
Terapkan motto hidup seperti “hidup untuk maju, bukan terlihat sempurna”. Setiap manusia wajar apabila melakukan kesalahan, namun jangan berlarut-larut dan mencoba untuk menjadi pribadi yang lebih berkualitas. Perfeksionisme adalah jebakan berbahaya yang dapat menghentikan tujuan dan mencekik diri sendiri. Apalagi jika dibiarkan terus menerus, hal ini mengakibatkan seseorang tidak bisa menjadi diri sendiri.
Hal itu dikarenakan penyesuaian yang tidak ada akhirnya sehingga tidak ada kesempatan untuk berkembang. Lakukan upaya terbaik dan selesaikan sampai akhir untuk membuat perbaikan nyata. Kuncinya adalah selalu menjaga diri dalam berpikir yang berorientasi pada pertumbuhan, pembelajaran, dan eksperimen. Selalu ingatkan diri dari waktu ke waktu bahwa kejar tujuan bukan kesempurnaan.
Tidak mendukung kesehatan
![]() Tidak mendukung kesehatan/freepik.com |
Tiap orang pasti menginginkan kesehatan dan terhindar penyakit. Namun, jika orang yang perfeksionis biasanya akan tidak sehat secara fisik dan mental. Penelitian menunjukkan bahwa perfeksionisme sangat lazim di kalangan anak-anak dan remaja.
Perfeksionisme bisa menyebabkan kecemasan, gangguan makan, depresi, bahkan bunuh diri. Jadi orang cenderung memakai otak untuk berpikir dan bergerak secara terus menerus. Padahal otak membutuhkan istirahat sehingga tubuh menjadi lebih bugar.
Tidak meningkatkan hidup dan hubungan
![]() Tidak meningkatkan hidup dan hubungan/freepik.com |
Biasanya orang yang perfeksionis akan terus fokus pada diri sendiri. Akan terganggu apabila orang sekitar melakukan kesalahan, berharap semua hal berjalan dengan sempurna, dan mengharapkan standar tinggi dari orang di sekitarnya. Mereka tidak perduli jika standar tinggi yang ditetapkan tidak realistis. Namun hal ini justru akan membuat hidup dan hubungan tidak akan meningkat.
Perfeksionisme bukanlah tentang pencapaian dan pertumbuhan yang sehat. Bahkan akan membuat beban hidup menjadi lebih berat dari sebelumnya. Sehingga menjadikan tujuan lebih berat untuk dicapai. Jadilah orang yang fleksibel dan easy going. Hal ini akan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan beradaptasi pada lingkungan.



