"Hai Apa Kabar?" Pertanyaan Sederhana yang Bisa Mencegah Bunuh Diri

Dyah Arum Narwastu | Beautynesia
Jumat, 27 Aug 2021 18:00 WIB
Merasa tertekan dan depresi/ foto: unsplash.com/Yuris Alhumaydy

Kesepian saat pandemi, pernahkah kamu merasakannya? Kalau kamu pernah, artinya kamu tidak sendiri. Kondisi yang tidak menentu, ketakutan akan ketidakpastian masa depan, hingga tidak adanya orang yang bisa diajak untuk mengobrol secara langsung memang bisa membuat kita merasa sendirian.

Kondisi ini dirasakan oleh hampir semua orang, hanya saja efeknya akan selalu dirasakan berbeda-beda oleh setiap orang. Kondisi inilah yang akhirnya mendorong Into The Light, sebuah komunitas pencegahan bunuh diri remaja di Indonesia, bekerja sama dengan Change.org Indonesia melakukan survei untuk cari tahu bagaimana kondisi psikologis dan penggunaan layanan kesehatan mental masyarakat Indonesia.

Hasil Survey Apa KabarmuHasil Survey Apa Kabarmu/ Foto: Dokumentasi Change.org

Survei ini dilakukan pada 5.211 orang yang mayoritas berdomisili di 6 provinsi di Pulau Jawa. Kualifikasi peserta survei merata di seluruh anggota kelompok umur, area domisili, suku, riwayat pendidikan, pekerjaan, agama, jenis kelamin, ketertarikan seksual, status HIV dan disabilitas.

Hasil dari survei ini sangat mengejutnya, ternyata 98% partisipan merasa kesepian dalam sebulan terakhir.

Kesepian adalah salah satu penyebab seseorang menjadi stres, depresi, hingga akhirnya timbul pemikiran untuk menyakiti diri sendiri atau yang terparah sampai terpikir untuk bunuh diri.

Fakta ini tergambar dari hasil survei yang menyatakan jika 2 dari 5 partisipan merasa lebih baik mati dan ingin melukai diri sendiri dalam 2 minggu terakhir.

Hasil Survey Apa KabarmuHasil Survey Apa Kabarmu/ Foto: Dokumentasi Change.org

Apakah orang yang pernah kepikiran untuk bunuh diri akan selalu berpikir dan berusaha bunuh diri?

Kenyataannya, pikiran untuk menyakiti diri hingga bunuh diri ini bisa dicegah jika ada seseorang yang mau menemani dan mendengarkan ungkapan hatinya.

Sayangnya, belum banyak orang yang mengerti betul bagaimana harus bersikap saat ada teman yang kesepian, depresi, hingga mengaku ingin mengakhiri hidup. Kebanyakan orang masih menganggap problem ini hanyalah hal yang sepele. Justru, banyak orang yang pada akhirnya "memaksa" untuk mensyukuri hidup atau membandingkan penderitaan yang dialaminya.

Tinggal bersama keluarga yang besar bukan berarti seseorang tidak bisa kesepian. Orang yang terlihat bahagia juga belum tentu tidak merasa kesepian.

Cancer bisa sangat setia terhadap orang-orang yang baik padanyaTempat curhat yang aman/ Foto: Pexels.com

Di masa pandemi ini kita mungkin tidak bisa menemani orang-orang dengan hadir secara langsung di sebelahnya. Tapi, kamu bisa kok mengirimkan chat "Hai apa kabar?" ke teman atau keluarga kamu.

Dengarkan ceritanya, temani saat mereka membutuhkanmu.

Pandemi memang membuat banyak orang merasa kesepian. Tapi kita tidak pernah tahu sebesar apa dampak yang dirasakan oleh orang lain dari kesepian tersebut.

Jadi, yuk, mulai saling menjaga!

(arm2/arm2)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.