Langkah Kecil Berarti Besar, Ikuti 7 Hal Mudah Sehari-hari Ini Demi Lingkungan!

Gaya hidup hijau dan berkelanjutan (green and sustainable living) menerapkan pola berhemat dan mengurangi pemakaian barang sekali pakai dengan tujuan untuk mengurangi sampah bahkan zero waste.

Siapa bilang gaya hidup yang ramah lingkungan ini sulit untuk dilakukan? Berikut panduan bagi pemula untuk memulai gaya hidup sustainable dari sekarang. Yuk, Ladies, mulai biasakan hal-hal mudah di bawah ini pada kegiatan sehari-hari mu, ya!

Siap Sedia Zero Waste Kit

Zero waste kit/Foto: Pinterest

Zero waste kit adalah seperangkat alat yang digunakan untuk menunjang usaha kita dalam meminimalisir sampah, misalnya kotak makan untuk jajan, tumbler untuk minum, masker kain reusable, tas belanja untuk berbelanja, sapu tangan sebagai pengganti tisu, dan cutlery set.

Tujuannya, kamu bisa menggunakan apa yang kamu punya tanpa harus membeli lagi. Dengan selalu membawa zero waste kit ini, artinya kamu sudah mengurangi jumlah sampah sekali pakai.

Pilah Sampah Rumah Tangga

Tempat sampah organik dan anorganik/Foto: Pinterest

Sampah rumah tangga menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di Indonesia. Sampah organik adalah sampah sisa sayur, buah, kertas atau dedaunan yang bisa didaur ulang menjadi pupuk kompos atau pakan ternak.

Sedangkan, sampah anorganik yang sulit terurai secara biologis seperti bungkus plastik dan kaleng harus didistribusikan ke petugas kebersihan atau bank sampah agar bisa diolah menjadi bahan yang lebih berguna.

Cukup lakukan tiga langkah mudah ini untuk memilah sampah rumah tangga: kumpulkan, bersihkan, dan pisahkan sampah yang bisa dipakai kembali. Untuk mempermudah pengelompokannya, gunakan dua tempat sampah berbeda warna untuk sampah organik dan anorganik.

Pakai Pembalut Kain

Ganti penggunaan pembalut sekali pakai dengan reusable menstrual pad/pembalut kain. Mungkin kamu akan merasa pembalut kain cukup mahal saat pertama kali kamu membelinya. Padahal jika dihitung-hitung lagi ternyata jauh lebih hemat, loh!

Pembalut kain yang rata-rata harganya berkisar Rp20.000-Rp40.000 per item dapat digunakan hingga 2 tahun. Tentu saja selain ekonomis, menggunakan pembalut kain lebih baik bagi kesehatan dan lingkungan. Yuk, Ladies, cari tahu serba-serbi pembalut kain di sini.

Minimalisir Membuang Makanan

Kata orang tua, pamali jika kita tidak menghabiskan nasi di piring. Wah, ternyata pepatah tersebut ada benarnya, loh! Faktanya, sampah makanan adalah salah satu sampah terbesar yang dihasilkan Indonesia.

Pemilahan sampah yang kurang baik menjadikan sampah makanan akan sangat berbahaya bagi bumi. Pasalnya, makanan busuk akan menghasilkan gas metana dan karbon dioksida yang dapat menyebabkan perubahan iklim. Jadi, jangan buang-buang makanan dan bersyukur dengan makanan yang kita punya, ya!

Beli Produk Lokal

Manfaat menggunakan produk lokal tentunya adalah lebih murah dan kita turut mendukung perekonomian Indonesia melalui UMKM. Lalu, apa hubungannya menggunakan produk lokal dengan konsep ramah lingkungan?

Dari sisi pengemasan, produk dari luar negeri biasanya perlu pengemasan ekstra untuk menjaga kualitas barang. Hal ini pun menimbulkan sisa sampah dari pengemasan. Kemudian, dari sisi pengiriman, proses pengiriman barang dari luar negeri melibatkan banyak jenis transportasi, contohnya pesawat, kapal laut, dan mobil, yang bahan bakarnya meninggalkan jejak residu bagi lingkungan.

Maka dari itu, alangkah lebih baik jika kita membeli dan menggunakan barang-barang yang berasal dari produsen lokal, ya, Ladies!

Menyewa Lebih Baik daripada Membeli Baju

Belanja baju preloved branded di Tinkerlust/Foto: ww.tinkerlust.com

Coba cek isi lemari bajumu. Ada berapa banyak baju yang masih layak dipakai, jarang dipakai, atau belum pernah dipakai sama sekali? Daripada membeli baju baru, lebih baik kamu mix and match baju-baju yang kamu punya, meminjam baju dari kakak atau sepupu, menyewa baju di Style Theory atau membeli baju preloved branded di Tinkerlust.

Gunakan Transportasi Umum

Gunakan transportasi umum/Foto: Pinterest

Bagi kamu yang tinggal di ibu kota Jakarta, bersyukurlah karena mobilitasmu dipermudah berkat tersedianya transprotasi umum yang nyaman dan terintegrasi. So, nggak ada alasan lagi, kan, untuk tidak menggunakan transportasi umum?

Memanfaatkan fasilitas transportasi umum dapat mengurangi gas emisi karbon. Namun, saat ini pastikan kamu tetap mematuhi protokol kesehatan di dalam transportasi umum, ya!