Hati-Hati Ladies, Amankan Data Pribadi Kamu di Internet dengan Cara Ini!
Zaman sekarang, kita semakin tak lepas dengan kegiatan daring seperti komunikasi melalui email, chatting (Line, WhatsApp, dan sebagainya), berbelanja, traveling, atau bahkan sekadar mengakses informasi terbaru. Zaman yang semakin global, seolah menciptakan dunia tanpa batas.
Beberapa waktu ke belakang, jagat publik sempat dihebohkan lantaran adanya ada sejumlah oknum tidak bertanggung jawab yang memperjualbelikan data-data pribadi. Data-data pribadi yang diperjualbelikan itu mencakup nomor telepon, Nomor Induk Kependudukan (NIK), hingga data Kartu Keluarga (KK).
Katanya, data-data ini diambil dari ranah internet. Oknum-oknum itu menipu para pengguna untuk menyerahkan identitas dan data pribadi demi modus kepentingan bersama.
Dimaksud kepentingan bersama, sebab modus ini juga bermanfaat bagi para target oknum itu sendiri, tidak hanya menguntungkan sang pembuat modus.
Hal-hal ini mencakup modus situs pengecekan KTP palsu, modus lowongan pekerjaan, hingga berbentuk pesan singkat (SMS) yang berisi tautan yang menjanjikan pinjaman uang secara online dengan mudah.
Nah, untuk menghindari hal-hal tersebut, pengguna seharusnya lebih berhati-hati dan waspada terhadap data pribadi mereka sendiri. Ini dia tips buat kalian agar terhindar dari oknum yang berusaha mencuri data pribadi.
1. Buat Password yang Sulit
Akun-akun pengguna bisa saja diretas jika kata sandi mereka lemah. Ketika diretas, para oknum tidak bertanggung jawab bebas melakukan apapun terhadap data-data yang tercantum di akun tersebut.
Foto: IstimewaNah, dianjurkan menyematkan kata sandi yang lebih rumit untuk akun-akun krusial, seperti i akun media sosial, akun e-mail, dan sejenisnya.
Adapun yang bisa kalian manfaatkan untuk melindungi data pribadi yakni dengan aplikasi-aplikasi password manager yang bisa diunduh secara gratis di Play Store atau App Store.
2. Pakai VPN
Oknum tak bertanggung jawab biasanya menggunakan lokasi target untuk menjalankan niat buruknya.
Foto: IstimewaTerlebih, jika memanfaatkan koneksi umum, seperti Wi-Fi, oknum tersebut justru lebih mudah untuk menyusupi celah keamanan perangkat pengguna lantaran data yang tersebar di Wi-Fi biasanya tidak aman.
Agar lebih terlindungi dari ancaman tersebut, kamu bisa menjelajah internet menggunakan layanan Virtual Private Network atau VPN. Bisa juga dengan peramban private, seperti chrome mode incognito saat menggunakan Wi-Fi.
3. Unduh Aplikasi dari Sumber Resmi
Aplikasi yang diunduh dari sumber yang tidak resmi biasanya ditempeli oleh malware hingga adware. Kedua program jahat ini bisa saja menjangkit perangkatmu dan kemudian menyedot seluruh informasi yang berada di ponsel kamu.
Foto: IstimewaJadi, pastikan Anda hanya mengunduh aplikasi hanya dari Play Store dan App Store.
4. Telusuri Perusahaan yang Dilamar
Bagi kamu yang sedang mencari pekerjaan, tak bisa dipungkiri, zaman sekarang lamaran pekerjaan dilakukan secara online.
Foto: IstimewaNah, seperti disebutkan tadi, ada oknum yang menjual data pribadi menggunakan modus memberikan lowongan pekerjaan kepada pengguna.
Maka disarankan, jangan langsung terpancing oleh iming-iming yang diberikan oleh pemberi lowongan pekerjaan tersebut, apalagi jika benefit yang ditawarkan sangat besar atau tidak masuk akal. Lakukan riset terhadap perusahaan pemberi lowongan pekerjaan tersebut dan cari tahu informasi lebih lanjut mengenai keabsahan lowongan pekerjaan ini di internet.
5. Batasi Informasi di Media Sosial
Media sosial sejatinya merupakan portofolio kita di dunia maya. Dari sini, orang lain bisa tahu satu atau dua hal tentang diri kita.
Foto: IstimewaSebisa mungkin, hindari mencantumkan informasi terkait data-data pribadi, seperti nomor telepon, e-mail, dan data lainnya, di platform media sosial. Jika perlu, ubah visibility media sosial Anda, seperti Instagram dan Facebook, dari public menjadi private.
6. Perhatikan Izin Aplikasi
Aplikasi-aplikasi di smartphone sejatinya bisa melakukan apa saja, seperti mengumpulkan informasi data pribadi penggunanya, jika memang diizinkan oleh pengguna yang bersangkutan.
Foto: IstimewaNah, oknum yang tidak bertanggung jawab bisa saja menggunakan celah ini untuk mencuri data-data pribadi dan kemudian menjualnya. Oleh karena itu, baca seluruh persetujuan dan data apa saja yang diambil oleh aplikasi tersebut sebelum menggunakan aplikasi bersangkutan.
7. Jangan Asal Klik Tautan
Selain lewat internet, oknum pencuri data pribadi juga bisa menggunakan modus SMS dengan menawarkan sejumlah informasi menguntungkan, seperti tawaran pinjaman online dengan mudah.
Untuk mendapatkan keuntungan tersebut, biasanya oknum akan menyantumkan klik tautan dan tak sedikit yang terbius untuk menklik tautan tersebut.
Foto: IstimewaKarena itu, jangan sekali-kali meng-klik tautan tersebut. Sebab, kita tidak tahu apa isi tautan itu dan SMS ini juga belum diketahui sumbernya dari mana.
Kamu juga bisa googling nomor telepon pengirim SMS itu di internet jika ingin mencari tahu apakah nomor telepon tersebut merupakan modus penipuan atau bukan.
Kalau kata bang Napi, “Waspadalah, waspadalah!”